



KOMHUMAS-Universitas Islam Bandung (Unisba) menjadi salah satu dari 13 perguruan tinggi yang menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI). Penandatanganan yang berlangsung di Auditorium Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung pada Jumat (7/3/2025) ini merupakan bentuk komitmen bersama antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam mempercepat pengentasan kemiskinan, khususnya di Jawa Barat, melalui program pemberdayaan masyarakat.
MoU tersebut ditandatangani langsung oleh Menteri Sosial RI, Drs. H. Saifullah Yusuf, dan Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H. Dalam sambutannya, Menteri Sosial yang akrab disapa Gus Ipul menjelaskan bahwa pemerintah tengah menginisiasi program Sekolah Rakyat di berbagai daerah di Indonesia. “Program ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan bagi masyarakat miskin yang mengalami kesulitan finansial dalam menempuh pendidikan di sekolah-sekolah pada umumnya,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Sosial berharap agar ke-13 perguruan tinggi yang menandatangani MoU dapat berkontribusi aktif dalam implementasi Sekolah Rakyat. Selain itu, kerja sama antara lembaga juga terbuka untuk berbagai program lainnya. Salah satu usulan dari Unisba adalah mengembangkan konsep Sunda Politan, memiliki 16 desa binaan sebagai mitra, serta berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Rumah Zakat, dalam membangun konsep Sundapolitan yang berbasis kearifan lokal, nilai-nilai Islam, dan wawasan global dalam implementasi program yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
Terkait hal ini, Wakil Rektor IV Unisba, Dr. Ratna Januarita, S.H., LL.M., M.H., bersama Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unisba, Prof. Dr. Neni Sri Imaniyati, S.H., M.Hum., telah melakukan diskusi singkat dengan Menteri Sosial dan Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos, Mira Riyanti. Dalam diskusi tersebut, telah diagendakan kunjungan Menteri Sosial ke Desa Walagri untuk meresmikan program melalui penandatanganan prasasti di lokasi tersebut.
Unisba Siap Berkontribusi dalam Program Pengentasan Kemiskinan
Ketua LPPM Unisba, Prof. Neni Sri Imaniyati, menyampaikan bahwa Unisba memiliki berbagai program yang telah berjalan untuk mendukung pengentasan kemiskinan. “Unisba telah mengembangkan konsep Sundapolitan, memiliki 16 desa binaan sebagai mitra, serta berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Rumah Zakat, dalam membangun konsep Sundapolitan yang berbasis kearifan lokal, nilai-nilai Islam, dan wawasan global,” ujar Prof. Neni.
Lebih lanjut, Prof. Neni menjelaskan bahwa awalnya Unisba diundang oleh Kementerian Sosial untuk berkolaborasi dalam program penanganan kemiskinan bersama perguruan tinggi. Dari 13 perguruan tinggi yang terlibat, Unisba menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta (PTS) yang terpilih. “Ini merupakan kebanggaan sekaligus amanah bagi kami,” tambahnya.
Salah satu program unggulan yang diusulkan Unisba dalam MoU ini adalah Lembur Hibar, yaitu program yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan membebaskan mereka dari jeratan rentenir. Program ini telah disampaikan langsung kepada Menteri Sosial saat penandatanganan MoU dan mendapatkan apresiasi tinggi. “Kami telah memetakan poin-poin SDGs yang berkaitan dengan bidang ekonomi, pendidikan, dan sosial agar selaras dengan program pemerintah, termasuk program Akacita yang dicanangkan oleh Presiden,” jelas Prof. Neni.
Unisba berharap kerja sama dengan Kementerian Sosial yang telah terjalin selama lima tahun ini dapat memperoleh dukungan lebih lanjut dari pemerintah. “Harapannya, program penelitian dan pengabdian masyarakat yang kami lakukan dapat selaras dengan kebutuhan pemerintah, sehingga memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat. Selain itu, ini juga menjadi prestise bagi Unisba sebagai satu-satunya PTS di Jawa Barat yang terlibat dalam kerja sama ini,” pungkasnya.***