KOMHUMAS-Universitas Islam Bandung (Unisba) semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu perguruan tinggi swasta yang unggul di Jawa Barat dan Banten.
Hal ini dibuktikan dengan diraihnya enam penghargaan dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV Jawa Barat dan Banten yaitu kategori Perguruan Tinggi Unggul, Pengelolaan JAD Terbaik, Guru Besar Terbanyak, MBKM Mandiri, Tracer Study, dan Pengelolaan Media Sosial.
Penghargaan ini diterima langsung oleh Wakil Rektor III Unisba, Dr. Amrullah Hayatudin, SHI., M.Ag., yang diserahkan oleh Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Dr. M. Samsuri dalam Anugerah LLDIKTI Wilayah IV Tahun 2024 yang diselenggarakan di The Grand Krakatau Ballroom, Jakarta, pada Senin (19/2/2024).
Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H., mengungkapkan, penghargaan ini merupakan penghargaan yang luar biasa terhadap seluruh sivitas akademika Unisba. “Artinya kinerja sivitas akademika Unisba yang terdiri dari dosen dan tendik itu diakui oleh negara. Dengan memperoleh enam kategori ini menunjukkan juga bahwa kinerja dosen dan tenaga kependidikan Unisba semakin terbukti baik,” ungkapnya.
Capaian prestasi ini menurut Rektor, agar tidak dijadikan rasa berpuas diri saja bagi sivitas akademika Unisba karena skema-skema dibuat baru setiap tahunnya oleh LLDIKTI wilayah IV sehingga kesempatan-kesempatan yang ada harus selalu dapat terisi.
“Oleh karena itu kita (Unisba) tidak boleh berpuas diri dengan perolehan enam kategori ini walauapun tahun lalu dapat tiga penghargaan dan dan tahun ini naik 100%. Jadi yang utama tetap mempertahankan keunggulan Unisba dan harus meraih kembali berbagai kategori lain yang ditawarkan. Kita harus semakin bersemangat, semakin tertib bekerja, dan semakin disiplin,” ujar Rektor.
Rektor menargetkan di tahun mendatang perolehan prestasi bisa bertambah pada kategori lain yang dicapai dengan tetap mempertahankan enam kategori yang telah diraih tersebut.
“Hal ini tentunya dengan meningkatkan kinerja semua aspek. Intinya kemajuaan Unisba itu berada di tangan dosen dan tendik, sedangkan pimpinan universitas, fakultas dan program studi sebagai konduktor yang meramu menu-menu yang sudah disajikan oleh program studi atau tingkat dibawahnya. Kita meramunya sehingga berhasil meracik sebuah formula,” ucap Rektor.***