KOMINPRO-Unisba memperoleh kepercayaan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk uji coba mesin pengelolaan sampah “Incinerator Shokyakuro” yang berasal dari Jepang buatan Hikari Shoji Co. Kesempatan ini diperoleh karena Unisba memiliki tenaga ahli yang berkiprah dalam dunia persampahan yakni Dr. Ir. Mohamad Satori, M.T., IPU. yang sudah dikenal juga oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Jepang, ketika beliau diundang sebagai salah satu narasumber dalam Eco Business Forum Asia Pacifik Akhir 2019 silam. Beliau diminta untuk membantu kerja sama antara Pemkot Bandung dan Pemkot Kawasaki Jepang dalam hal pengelolaan sampah sehingga munculah gagasan uji coba ini.
Uji coba pertama kali dilakukan di pelataran parkir Gedung Dekanat Unisba dengan memusnahkan sampah yang ada di kampus Unisba pada Jumat (02/04). Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor II Unisba, Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup & Kebersihan (DLHK)Kota Bandung, Ketua RW 14 dan Shinsaku Matsuzawa yang dikenal Mr. Sin, perwakilan dari Hikari Shoji Co. Ltd Japan serta para ahli lainnya yang bergabung secara virtual melalui Zoom Meeting.
Pak Satori yang juga Dekan Fakultas Teknik Unisba mengatakan, mesin pengelolaan sampah ini akan diuji coba ± 2 bulan untuk kemudian dikaji kelayakannya baik secara teknis maupun non teknis sebelum diaplikasikan dalam sistem pengelolaan sampah skala TPS atau kawasan di Kota Bandung. Untuk itu lanjutnya, Fakultas Teknik Unisba sudah membentuktim untuk melakukan research. “Kalau misalnya sudah dianggap layak, baik dengan modifikasi atau tanpa modifikasi, maka nanti akan membuat rekomendasi dan mungkin akan diproduksi di Kota Bandung secara massal. Diharapkan nanti pada saat produksi, Unisba juga dapat memiliki peranan,“ ungkapnya.
Dengan keberadaan mesin ini harapannya, dapat membawa kebermanfaatan dalam program pengurangan sampah yang diangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Selain itu, inovasi ini dapat menjadi bagian dari inovasi-inovasi lainnya secara terintegrasi sehingga pengelolaan sampah di Kota Bandung dapat terkelola dengan sempurna.
Sementara itu, Wakil Rektor II Unisba, Prof. Dr. Atih Rohaeti Dariah, SE., M.Si., menyambut baik uji coba ini. Menurutnya, ini suatu kehormatan bagi Unisba yang berada diwilayah RW 14 yang diberi kesempatan untuk mengawal keberadaan mesin pengelolaan sampah ini melalui uji coba sebelum nantinya diberikan kepada masyarakat.
Warek II berpesan agar selalu memastikan betul ketika melakukan uji coba mengenai kesediaan bahan energi dan cara pengoperasian mesin termasuk prosedur yang pasti ketika akan mengoperasikan karena alat yang berasal dari Jepang serta memiliki spesifikasi dan energi kekhasan tersendiri.
“Sehingga nanti dapat memberikan pandangan masukan supaya alat ini betul-betul bisa berjalan dengan baik. Ketika kita uji coba, kekurangan dan kelebihannya akan diketahui dan solusi dapat diberikan sehingga uji coba tidak terlalu lama,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Kebersihan DLHK Kota Bandung, Sofyan Hernadi menuturkan, awal mula keberadaan alat ini karena kunjungan kerja Pemkot Bandung dan DPRD Kota Bandung ke Jepang khusunya Kota Kawasaki dalam rangka pembelajaran pengelolaan sampah tahun 2020 yang lalu.
Dari kunjungan tersebut kata Sofyan, Walikota Bandung, Kang Oded tertarik dengan teknologi yang ditawarkan alat ini sehingga kedepan akan disebar ke berbagai RW di Kota Bandung. “Sistemnya semacam presto pemecah molekul dan menghancurkan semua sampah dengan kapasitas 10 Ton/hari. Kemudian juga harganya yang terjangkau dengan biaya operasional yang murah,” paparnya.(Yusuf/Eki)