Komhumas – Universitas Islam Bandung (Unisba) dipercaya menjadi tuan rumah dalam kegiatan Sosialisasi LAM Teknik di lingkungan LLDIKTI Wilayah IV yang dilaksanakan di Aula Unisba, Rabu (25/5). Kegiatan ini dihadiri oleh 100 peserta, 83 program akademik dan 17 dari program avokasi. Dalam kegiatan ini peserta diberikan pemahaman tentang pedoman penyusunan dokumen Laporan Evaluasi Diri (LED) dan Laporan Kinerja Program Studi (LKPS) Keteknikan yang sesuai dengan standar nasional pendidikan tinggi.
Ketua Panita, Agus Gumilar. ST. M. Kom mengatakan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) Teknik merupakan lembaga akreditasi mandiri yang bertugas melakukan proses akreditasi untuk prodi keteknikan di Indonesia. Hal ini merujuk pada UU No. 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi pasal 55 ayat 6.
“Berdasarkan aturan tersebut, LAM Teknik diberikan wewenang untuk melaksanakan akreditasi terhadap prodi sehingga BAN-PT lebih berfokus pada pengembangan sistem akreditasi nasional dan melakukan akreditasi pada level institusi pendidikan tinggi,” ujarnya.
Beliau mengatakan, dengan berdirinya lembaga akreditasi mandiri bentukan masyarakat pada bidang teknik, diharapkan pemerintah dan masyarakat akan mendapatkan kemudahan dalam berabagai hal. Pertama, menilai kelayakan prodi bidang teknik yang akan berdiri sebagai masukan kepada pemerintah dalam pemberian ijin operasional. Kedua, menilai kelayakan prodi yang sudah berdiri sebagai bentuk penjaminan mutu eksternal yang wajib dilakukan secara berkala oleh prodi. Ketiga, mendorong tumbuhnya budaya mutu pada prodi teknik secara berkelanjutan.
“Kerja sama ini terjalin atas kerja sama antara LLDIKITI Wil. IV dan Unisba sebagai host atau penyelenggara. Kami harapkan peserta bisa mengikut segala kegiatan dengan serius dan hikmat sehingga bisa memahami penyusun dokumen LED dan LKPS dengan baik,” katanya.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wil. IV Jawa Barat & Banten, Dr. M. Samsuri, S.Pd., MT., mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengingatkan seluruh perguruan tinggi di Wilayah Jabar dan Banten, tentang pentingnya mendongkrak mutu. Menurutnya, sistem penjaminan mutu ekternal memilki peran penting dalam memotret kualitas mutu sebuah perguruan tinggi sehingga eksistensinya harus menjadi perhatian besar.
“Dalam prinsip dasar perguruan tinggi, akreditasi memang menjadi sebauh potret tapi lebih penting bagaimana budaya mutu benar tumbuh di setiap prodi di perguruan tinggi, khususnya prodi Teknik. Budaya mutu harus benar-benar tumbuh dalam berbagai aspek mulai dari pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,”ujarnya.