Komhumas – Universitas Islam Bandung (Unisba) menggelar Silaturahmi dan Peninjauan RS Unisba di Jalan Nagreg Desa Citaman, Rabu (6/3). Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan sekaligus meninjau progress pembangunan RS Unisba yang sudah mulai dibangun sejak September 2023. Silaturahmi ini dihadiri oleh jajaran pimpinan yayasan, universitas, dan fakultas di Unisba serta perwakilan dari stakeholder yaitu Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Bank Muamalat.
Sekretaris Badan Pengurus Yayasan Unisba sekaligus Kepala Proyek Pembangunan RS Unisba, H. Ramlan Sasmita, Drs., M.Pd.I mengatakan, pihak yayasan membagi proses pembangunan menjadi beberapa tahap. Pada tahap pertama, Unisba mulai membangun Gedung A di bulan September tahun 2023 dan direncanakan rampung pada bulan Februari 2025.
“Pada tahap awal akan dibangun rumah sakit 8 lantai di bagian timur dan barat yang membentuk leter L mulai dari pondasi, struktur hingga fasad arsitektur interior. Kemudian, di bulan maret 2025 sampai Februari 2026 akan dibangun Gedung D yang terdiri dari sekat perkantoran, kamar perawatan, pengadaan meubelair, peralatan medis dan non medis serta interior RS,” ujarnya.
Beliau mengatakan, pada tahap ini akan dimulai proses rekrutmen tenaga medis dan non medis serta penyusnan SOP dan simulasi pelayanan. Pada tahap ini direncanakan RS akan mulai beroperasi pada awal Maret tahun 2026 dengan kapasitas 115 tempat tidur type C dan ditingkatkan menjadi 190 kamar di tahun 2028.
“Pembangunan tahap kedua akan dilakukan di bulan Maret 2029 sampai September 2030. Setelah beroperasi selama 3 tahun dengan asumsi proyek investasi tercapai, kami merencanakan pembangunan tahap dua dengan mambangun dua menara di sebelah barat dan bersatu dengan Gedung A sehingga akan membentuk leter U,” jelasnya.
Pak Ramlan menjelaskan, pada Menara tersebut akan dibangun fasilitas pendidikan seperti auditorium beserta kelas diskusi, fasilitas komersial, ruang rawat inap VIP, dan pemanfaatan Rumah Sakit sebagai fasilitas pendidikan mahasiswa Fakultas Kedokteran. Beliau menambahkan, pendidikan mahasiswa FK sudah dapat dilakukan sejak pembangunan tahap pertama selesai. Pada tahap kedua, diharapkan tempat tidur akan bertambah menjadi 250 dan RS Unisba Jawa Barat mulai beroperasi menjadi RS kelas B.
Sementara itu, Funding and Transaction Business Deputy Regional VI Bandung BSI, Silvia Permatasari, mengatakan, BSI terus mengembangkan ekosistem halal dengan membidik industri kesehatan dan pendidikan. Beliau berharap legacy yang telah terjalin antar BSI dengan Unisba sejak tahun 2014 bisa menjadi momentum menarik untuk mengembangkan ekositem halal dari hulu ke hilir.
“Sepanjang 10 tahun ini, banyak suka duka dilewati, semoga semakin ke depan sinergi antara Unisba dan BSI semakni terbentuk erat. Kami sangat mendukung untuk jangka panjang nanti, tak hanya rumah sakit maupun sarana pendidikan, namun UMKM sekitar bisa memajukan daerah Nagreg,” katanya.
Adapun Komersial Regional Bank Muamalat, Fajar Kurniawan mengatakan Pembangunan Rumah Sakit Unisba merupakan hal yang perlu disyukuri karena menjadi ajang kolaborasi positif yang terjalin untuk memajukan umat. Menurutnya, tiga institusi yakni BSI, Bank Muamalat, dan Unisba saat ini sedang mewujudkan maqashid syariah sebagai bukti menampilkan islam sebagai rahmatan lil alamin.
“Selaras dengan misi peradaban di dunia, Sustainable Development Goals (SGD) ketiga kesehatan dan keempat education. Kita berahrap niat ini akan dilancarkan dalam perjalanannya dan diberikan keberkahan oleh Allah SWT,” ucapnya.