KOMHUMAS-Unisba menggelar Rapat Kerja (Raker) Struktural tahun 2022 dengan mengangkat tema “Strategi Internasionalisasi Tridharma Menuju Rekognisi Unisba di Asia” yang dilaksanakan di Aula Unisba, Selasa (17/05).
Kegiatan ini diikuti sebanyak 98 orang peserta yang merupakan pejabat struktural di lingkungan Unisba terdiri dari Dekan, Wakil Dekan, Kepala Program Studi, Kepala Bagian, Kepala Unit Pelayanan Teknis, Kepala Kantor, Ketua Lembaga, serta Sekretaris Bagian dan Lembaga.
Ketua pelaksana sekaligus Wakil Rektor II, Prof. Dr. Atih Rohaeti Dariah, SE., M.Si., mengatakan, tema ini diangkat karena PR yang masih harus menjadi perhatian bersama di tahun mendatang, yakni meningkatkan minat masyarakat studi lanjut di Unisba, kualitas input mahasiswa, prestasi mahasiswa, kualitas lulusan (sertifikasi), pendapatan diluar mahasiswa, meningkatnya peserta MBKM, Internasionalisasi (kurikulum OBE, kelas internasional, mahasiswa dan dosen asing, akreditasi, PPKM, publikasi), dan kerjasama dengan mitra kelas dunia.
Warek II menuturkan, Raker tahun ini diselenggarakan lebih awal, sebelum fakultas dan unit mengajukan rencana kerja dan belanja ke dalam SIARAN. Rancangan awal RKB yang pernah disampaikan dalam forum Rapim dan forum wadek 2, sekretaris badan/lembaga, kabag dan kepala UPT serta sekretariat rektor, berisikan hasil evaluasi capaian tahun 20/21 dan posisi semester 1 tahun 21/22.
“Alhamdulillah banyak capaian yang diraih diantaranya penyempurnaan tatakelola pendidikan, IPK, metode pembelajaran, kenaikan jabatan fungsional, sertifikasi, tatakelola PPKM, perolehan paten, HKI, pengembangan ruhul Islam, realisasi kerjasama, pengembangan sistem IT, penambahan gedung dan ruang, budaya mutu,” ungkapnya.
Sementara itu Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H., mengatakan, momentum Raker ini harus dipergunakan sebaik-baiknya untuk merumuskan, merancang dan mengatur strategi dalam menghadapi kehidupan perguruan tinggi dengan segala dinamikanya.
“Kita harus cermat dan tepat merumuskannya apalagi dalam suasana dunia yang penuh disrupsi. perkembangan ini telah banyak menghadirkan perubahan signifikan dalam dunia pendidikan tinggi. Oleh karena itu kita harus pandai-pandai menempatkan diri supaya perguruan tinggi kita tetap berada pada barisan perguruan tinggi yang diperhitungkan dan memberi kemanfaatan dan kebanggaan kepada umat selaku Stakeholderutama,” ungkapnya.
Rektor mengajak kepada seluruh civitas akademika Unisba untuk melihat era disrupsi dengan segala akibat turunannya sebagai suatu sunnatulloh, yakni keberkahan bagi Unisba.
“Era disrupsi ini telah memantik kesadaran kita bahwa dalam bekerja dan mengelola Unisba tidak boleh diam pada zona nyaman akan tetapi kita harus bangun dan melakukan sesuatu yang tidak biasa, itulah spirit kita spirit seorang mujahid, mujtahid dan mujaddid,” ujarnya.
Rektor menekankan, Raker ini harus dapat merumuskan strategi yang tepat terutama dalam hal pertimbangan prodi yang kurikulumnya akan mengalami perubahan untuk menyesuaikan dan relevan dengan kemajuan industri. Kemudian, penumbuhan kreativitas mahasiswa karena pada zaman sekarang kreatifitas berada pada puncak keterampilan yang paling dibutuhkan.
Selain itu lanjutnya, sistem pembelajaran dan perkuliahan juga harus terus dikembangkan yang tidak hanya online, blended atau hybrid.
Rektor menambahkan, peningkatan kualitas dan kompetensi dosen harus menjadi target utama dari para dekan dan universitas. Sesuai dengan arahan kementrian pendidikan dan kebudayaan bahwa profesi dosen memerlukan penguatan kompetensi meliputi educational competence, competence in reseach, competence for technological commercialization, competence in globalization, dan competence in future.
“Peran dosen akan menjadi fasilitator dan penggerak mengubah mindset atau pola pikir untuk menyiapkan kampus masa depan yang fleksibel, adaptif, kampus yang memberikan ruang untuk bersemaianya tunas-tunas untuk mencari jati diri dan potensinya menjadi SDM yang unggul. Dosen tidak lagi hanya menjadi sumber pembelajaran, tetapi harus mampu menjadi mentor dan motivator juga inspirator dalam mengembangkan imajinasi para mahasiswanya. Peningkatan kapasitas dosen tidak hanya sekedar menyekolahkan dosen yang bersangkutan, akan tetapi harus diiringi dengan peningkatan jabatan fungsional. Perlu diingat bahwa jabatan fungsional dosen berkorelasi dengan berbagai aspek, bisa akreditasi, bisa eksistensi prodi dan menyangkut kesejahteraan juga,” jelasnya.
Dalam tercapainya strategi tersebut Rektor mengatakan, perlu kedisiplinan yang tinggi dari seluruh civitas akademika, dan semua elemen di Unisba harus bersatu padu untuk memajukan Unisba.
Kepada dosen Rektor berpesan untuk membantu semua program fakultas. Selain itu, harus ikhlas menerima sumber pembelajaran darimanapun datangnya. “Kita berikan sumbangsih gagasan dan inovatif dengan tanpa lelah untuk kemajuan fakultas dan Universitas,” katanya.
Di kesempatan yang sama, Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat dan Banten, Dr. M. Samsuri, S.Pd., M.T., mengatakan, supaya perguruan tinggi memiliki level internasional, harus memenuhi syarat seperti, investasi Sumber Daya Manusia (SDM), taat azas dengan tertib pada validitas dan pangkalan data pendidikan dini, serta taat mutu.
Pak Kalem sapaan akrabnya menjelaskan, dengan memperkuat sistem penjaminan mutu internal nanti akan dipotret sistem penjaminan mutu eksternal dan akreditasi.
Disamping itu tambahnya, perguruan tinggi harus mengedepankan nilai-nilai karakter. Menurutnya, hal ini penting karena dengan karakter, sesuatu yang dilakukan dapat memberikan manfaat, bukan karena uang dan jabatan.
“Itu hanya manusia berkarakter yang bisa melakukan. Maka jadilah perguruan tinggi terokegnisi internasional setidaknya di Asia dengan level perguruan tinggi berkarakter hebat,” tuturnya.
Pada Raker ini, Mantan Staff Khusus Kemenristek-Dikbud Komjen RI di Jeddah dan Mantan Dubes RI di Qatar, KH. Abdul Wahid Maktub, didaulat menjadi Keynote Speaker dengan membawakan materi “Strategi Internasionalisasi Tridharma Menuju Rekognisi Unisba Di Asia”.
Selain itu, dilaksanakan pula paparan arahan kegiatan dan diskusi sesuai jalur, antara lain, Bidang I bersama Wakil Rektor I dan Kabag Akademik & Dosen, membahas mengenai Implementasi MBKM; Internasionalisasi: kurikulum OBE, kelas internasional, mahasiswa dan dosen asing, akreditasi; Kualitas lulusan (sertifikasi) dan PPKM: Hibah PPKM LN, publikasi, dan sitasi, Bidang II bersama Wakil Rektor II dan Kabag Pengembangan Perencanaan & Pengembangan Kelembagaan, membahas mengenai Pengelolaan keuangan, tendik, sarpras, dan sumber pendapatan di luar mahasiswa, dan Bidang III & Bidang IV bersama Wakil Rektor III dan Kabag Kemahasiswaan & Alumni, serta Wakil Rektor IV, membahas mengenai Rekognisi: minat masyarakat, kualitas input mahasiswa, prestasi mahasiswa dan Kerjasama: IDUKA dalam negeri dan luar negeri, perguruan tinggi bereputasi, instansi pemerintah, Asosiasi dan lain-lain. Raker ini diakhiri dengan Rapat Pleno Bidang I, II, III dan IV.***