Komhumas – Pembekalan dan penanaman nilai-nilai islam adalah usaha yang tidak mengenal akhir, diperlukan sidhoh (kesungguhan) penajaman dan penguatan yang tidak pernah berhenti agar tercapai iman, ilmu dan amal yang kokoh dan berbekas. Maka dari itu untuk menghasilkan dokter muslim yang ideal, Unisba mewajibkan mahasiswanya mengikuti tiga kegiatan pesantren mulai dari Pesantren Mahasiswa, Pesantren Calon Sarjana, dan terakhir Pesantren Calon Dokter. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menghasilkan dokter yang tidak hanya ahli di bidangnya tapi juga memiliiki kemampuan praktis dan operasional dalam bidang agama islam.
Demikian disampaikan Kepala Bagian Pendidikan Agama Islam, Pesantren dan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian, Parihat Kamil, Dra., M.Si., dalam pembukaan Pesantren Calon Dokter angkatan ke IX Tahun Akademik 2023-2024 di Aula Kampus 2 Ciburial Unisba, Senin (10/7). Beliau mengatakan, profil ideal seorang muslim adalah mampu menjadi khairah ummah sebagaimana tercantum dalam surat Al-Imran ayat 110. Dalam ayat tersebut disebutkan dikatakan umat yang paling baik di dunia adalah umat yang mempunyai dua macam sifat, yaitu mengajak kebaikan serta mencegah kemungkaran, dan senantiasa beriman kepada Allah.
“Pesantren calon dokter merupakan kekhasan dari FK Unisba dalam menghasilkan dokter muslim yang memiliki penciri yaitu mujahid, mujtahid, dan mujadidd. Serta memiliki akhlakul kharimah yaitu memegang teguh etika dan serta profesionalitas khususnya di bidang Kesehatan masyarakat. Ketiga kualifikasi ini merupakan profil ideal dokter muslim untuk menjadi khairah ummah,” ujarnya.
Bu Parihat mengatakan, untuk mencapai misi tersebut lulusan Unisba harus bisa menunjukan jati dirinya sebagai dokter muslim dengan menerapkan beberapa aspek. Pertama di bidang keimanan diharapkan dokter muslim mampu melaksanakan ibadah dengan sebaik-baiknya dalam berbagai kondisi. Kemudian, di bidang muamalah, dokter muslim bisa berkomunikasi dengan baik dengan pasien yang diwarnai nilai-nilai islam.
“Selain itu di bidang akhlak, dokter muslim diharapkan memiliki etika dalam menjalankan tugas kedokterannya. Lalu, di bidang dakwah mampu menjadi penceramah dalam mensyiarkan islam. Adapun, di bidang Tahsin Al-Quran, dokter muslim mampu membaca Al-quran dengan kaidah yang benar,” ujarnya.
Sementara itu, Dekan FK Unisba Dr. Santun Bhekti Rahimah, Dr., M.Kes., mengatakan, Pesantren Calon Dokter merupakan kegiatan formal terakhir yang akan diikuti mahasiswa Fakultas Kedokteran tahap profesi. Pesantren Calon Dokter adalah salah satu Upaya Unisba untuk membekali lulusannya dengan keiluman dan keislaman yang baik.
“Saya tidak bosan menyampaikan menjadi dokter bukan hanya pintar bukan hanya terampil, profesi ini sangat syarat dengan nilai-nilai etika. Kalo menjadi dokter hanya modal keilmuan kita tidak akan bisa menghadapi berbagai permsalahan ke depan. Secara keilmuan tahap pembelajaran saudara sudah selesai. Pesantren Calon Dokter ini tahap terakhir agar saudara lebih siap dan menjadi lulusan FK yang kompeten dan memiliki etika yang baik,” ujarnya.
Kegiatan Pesantren Calon Dokter Tahun Akademik 2023/2024 diikuti 170 mahasiswa. Selama tiga hari melaksanakan kegiatan pesantren, para peserta mendapat berbagai materi dari narasumber yang meliputi materi Akhlak Bermedia Sosial Dokter Muslim Persfektif Hukum Positif dan Islam, Profil Dokter Muslim Lulusan Unisba, Implementasi 3 M bagi Dokter Muslim, Shalat Berjamaah dan Tahajud, Teori dan Praktek Public Speaking Islami, Praktek Shalat Sesuai Sunnah Rasul, Hafalan Doa-Doa yang Bisa Diamalkan bagi Dokter Muslim, Pembinaan Al-Quran, Tafaqquh Fiddin Bidang Kedokteran, Praktek Pemulsaraan Jenazah, Hafalan Juz Ama, Cara Menghitung Zakat Profesi, Bimbingan Pernikahan, dan Parade Ceramah.