KOMHUMAS – Universitas Islam Bandung membuka peluang untuk bekerja sama dengan pihak ketiga dalam peningkatan kapasitas server dalam sistem pendidikan di kampus. Unisba menjajaki kerjasama dengan Google Cloud pada Selasa (31/5) dan Huawei Cloud pada Kamis (2/6) lalu. Unisba akan melakukan uji coba penggunaan cloud server ini untuk tiga bulan mendatang.
Wakil Rektor 1 Unisba Prof. Ir. A. Harits Nu’man, M.T., Ph.D., IPM. menyebutkan bahwa perguruan tinggi harus terus meningkatkan pelayanan terutama pada sistem informasi dan perkuliahan, karena itu peningkatan pada server data perkuliahan juga harus beralih ke sistem terbarukan. “Dulu ada yang namanya disket namun sekarang sudah tidak terdengar lagi. CD juga sudah terdegradasi. Flashdisk pun sudah dengan kapasitas besar. Artinya kita sudah harus melakukan peningkatan pada server dalam menyimpan data yang cukup banyak dalam sistem big data,” ungkapnya.
Harits menjelaskan bahwa investasi belanja modal di hardware seperti komputer, sekarang sudah tidak lagi relevan. Menurutnya dalam jangka waktu beberapa tahun ke depan pun mungkin sudah tidak terpakai sehingga investasi perlu beralih kepada anggaran operasional. Ia menyampaikan bahwa investasi seharusnya juga pada sumber daya manusia pengguna teknologinya.
“Di fakultas kedokteran ada ruangan CBT yang bisa diisi 250 orang. Bayangkan bila teknologi semakin terbarukan, adaptasi operator pada tendik dan dosen akan membutuhkan waktu. Kita perlu beradaptasi dengan teknologi yang berkembang di masyarakat. Tidak hanya hardware tetapi juga software,” ucapnya.
Selain peningkatan kapasitas server, Harits juga mengingatkan mengenai tingkat keamanan data. Data privasi yang dimiliki universitas perlu dijaga dengan baik. Maka, dalam pandangannya, manteinance server dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia menjadi tanggung jawab pihak ketiga. “Kita tidak hanya ingin sistem berjalan baik tetapi juga tingkat keamanan data kita tidak mudah digunakan oleh orang lain. Awalnya kami khawatir bila data dimiliki oleh pihak lain maka khawatir akan bocor. Maka kita perlu mempertimbangkan. Namun tanggung jawab operasional dan maintenance nya akan menjadi pihak ketiga sehingga tingkat keamanannya seharusnya lebih terjaga,” jelasnya.
Kepala Psitek Agus Mumung, S.Si. menyebutkan bahwa demi meningkatkan kualitas sistem informasi maka unisba perlu meningkatkan kapasitas server dengan beralih pada penyimpanan data di cloud. “Ke depan di bidang IT bukan lagi belanja capital tetapi ke operasional. Salah satunya adalah melalui sistem cloud. Data yang tidak diprivatisasi akan dimasukkan ke dalam cloud agar secara operasional tidak terkendala ketika data dibutuhkan,” ujarnya. Agus menambahkan bahwa penggunaan cloud server ini sebatas pada data perkuliahan dan tidak pada data identitas dosen, karyawan, ataupun mahasiswa. Data privasi tetap disimpan dan dijaga oleh server internal Unisba sehingga tidak ada kebocoran data ke pihak lain. (Firmansyah/Riefki)