Coaching Clinic, Wadah Dosen Tingkatkan Kualitas Menulis Karya Ilmiah

KOMINPRO- KOMINPRO-Sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka yang masuk ranking 100 besar nasional, Unisba dituntut untuk terus meningkatkan kualitas dosennya. Salah satunya dengan meningkatkan keahlian dalam menulis karya ilmiah yang masuk ke dalam jurnal dan terindeks yang bereputasi internasional. Hal ini tentunya diperlukan keahlian dan pelatihan khusus dari para ahli dibidangnya. Untuk itu, Unisba bekerjasama dengan  Research Synergy Institute memfasilitasi Lektor dan guru besar Unisba melalui kegiatan coaching clinic untuk mengasah kemampuan menulis karya ilmiah sesuai dengan standar yang berlaku.

Coaching Clicic bertema Scientific and Academic Writing Coaching Clinic Series diselenggarakan di Hotel Grand Tjokro Bandung, pada Kamis (29/30). Kegiatan ini diikuti oleh dosen yang memiliki jenjang Lektor 200 s.d. 300 dan guru besar, terdiri dari 1 orang F. Dakwah, 2 orang F. Tarbiyah & Keguruan, 6 orang F. Hukum, 1 orang F. Psikologi, 2 orang FMIPA, 3 orang F. Teknik, 4 orang Fakultas Ilmu Komunikasi, 4 orang F. Ekonomi & Bisnis dan 1 orang F. Kedokteran.

Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H., mengatakan,  kegiatan ini menjadi perhatian Unisba dalam rangka meningkatkan pemeringkatan Unisba di ranking nasional yang saat ini berada diperingkat 44. “Itu yang kita dorong melalui kegiatan seperti ini,” ungkap Rektor.

Rektor menjelaskan, kegiatan ini juga memfokuskan kepada dosen dengan jabatan fungsional lektor dalam rangka menaikan jabatannya untuk memperoleh kesejahteraan, “Yang awalnya tidak bisa membimbing jadi bisa, yang tidak pernah dipakai diinstitusi lain karena alasan pangkat jadi bisa. Kesejahteraan tidak hanya dari institusi tapi dari berbagai sudut. Yang utama karena bekerja disuatu lembaga tentunya yang dipentingkan adalah kepentingan lembaga,” ujarnya.

Senada dengan Rektor, Wakil Rektor I Unisba, Ir. A. Harits Nu’man, M.T., Ph.D., IPM, mengungkapkan,  output dari kegiatan ini adalah terbentuknya profil karya ilmiah yang menjadi salah satu faktor pemeringkatan perguruan tinggi, disamping  untuk menaikan jabatan fungsional para dosen.

Menyinggung kegiatan serupa yaitu paper camp  yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, beliau mengatakan adanya perbedaan antara paper camp dan coaching clinic ini. “Berbeda dengan paper camp yang mengundang dosen enginering yang punya link ke jurnal keilmuan keteknikan,  kali ini kami mengundang dosen sosial humanoria,” ungkap Warek I.

Setelah mengikuti coaching clinic ini, para peserta yang telah membuat artikel dan sudah di-review oleh tim, akan mengikuti  proses pendampingan oleh enam orang pendamping. Selain itu, peserta akan mendapatkan peta kekurangan artikel yang dibuat untuk disempurnakan di 30 hari kedepan terhitung dari pelaksanaan coaching clinic ini.

Harapannya, kegiatan ini dapat menambah keilmuan dan meningkatkan kualitas artikel sebagai tanggung jawab dosen dan peneliti dalam mempublikasikan dan menyebarluaskan ilmu pengetahun dan temuannya, serta mempublikasikannya dijurnal dan terindeks internasional.

Pada kesempatan ini, Founder & Chairman Research Synergy Institute, Dr. Hendrati Dwi Mulyaningsih, SE., MM., CECP., CT., CPNLPC menjadi Coached dalam melatih peserta.  Beliau merupakan coach and trainer yang tersertifikasi dan dosen Magister Manajemen Pascasarjana Unisba. (Eki)

 

Press ESC to close