



Komhumas – Universitas Islam Bandung (Unisba) menerima kunjungan studi banding dari Universitas YARSI, Jumat (5/11) di Aula Student Center Unisba. Rombongan Universitas YARSI yang dipimpin oleh Wakil Rektor V, Dr. dr. Endy M. Astiwara. M.A., disambut oleh Wakil Rektor III dan Wakil Rektor IV Unisba, beserta jajaran kepala bagian di lingkup Unisba.
Kunjungan jajaran Universitas Yarsi ke Unisba memiliki sejumlah agenda, yakni saling bertukar informasi mengenai sistem perkuliahan dengan internalisasi Islam, peningkatan kompetensi alumni berakhlakul karimah, hingga pengembangan ruhul islam. Wakil Rektor V Universitas YARSI menyampaikan bahwa tujuan kedatangannya adalah untuk membahas mengenai pengembangan ruhul islam termasuk internalisasi nilai-nilai islam pada civitas akademika yang tidak hanya untuk mahasiswa, tetapi juga bagi dosen dan tenaga kependidikan.
“Pengembangan ruhul islam termasuk di dalamnya Integrasi nilai islam dan keilmuan. Maka dalam sistem perkuliahan di kami (Universitas Yarsi) ada mata kuliah khusus keislaman dari semester satu hingga semester tujuh dengan pengajaran dasar pada semester satu hingga empat. Sedangkan pada semester lima sampai semester tujuh mengajarkan kekhasan pada keilmuan masing-masing,” ujarnya.
Wakil Rektor III Unisba Dr. Amrullah Hayatudin, SHI., M.Ag., mengatakan peningkatan ruhul Islam merupakan salah satu pengembangan yang menjadi prioritas utama di Unisba. Keseriusan tersebut dibuktikan pada pengembangan nomenklatur sehingga dibentuknya wakil rektor bidang kerjasama dan komunikasi serta Bagian Peningkatan Ruhul Islam dan Pengelolaan Masjid. Upaya peningkatan ruhul islam untuk mahasiswa dalam menghasilkan alumni yang berakhlakul karimah dengan bercirikan individu yang mujahhid, mujtahid dan mujaddid. “Di Unisba selain melakukan internalisasi nilai islam pada perkuliahan, namun juga pada pesantren calon mahasiswa, calon sarjana, dan calon profesi dokter,” tambahnya.
Dalam kunjungan juga dilakukan diskusi mengenai strategi bidang keislaman, rumusan visi misi keislaman, dan rumusan capaian kompetenesi keislaman. Pembahasan mengenai rancangan pemenuhan kompetensi dasar dalam keislaman seperti baca tulis al quran, pemulasaran jenazah, hingga pendidikan menjadi khatib dan imam shalat berjamaah. Dalam kurikulum perkuliahan pun dibahas bagaimana dalam rancangan pemenuhan SKS. Hasil diskusi menunjukan bahwa ada beberapa persamaan dalam program yang dilakukan universitas Yarsi dan Unisba.
Wakil Rektor IV Unisba, Dr. Ratna Januarita, S.H., LL.M., M.H., menyatakan bahwa peningkatan ruhul Islam tidak hanya untuk mahasiswa tetapi juga untuk dosen dan tenaga kependidikan. Di setiap fakultas telah dilakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka meningkatkan ruhul islam seperti kajian subuh ataupun pengajian rutin. “Contohnya saja di Fakultas Hukum, bahwa kajian setelah subuh selalu rutin dilakukan dengan menggunakan tafsir Al-Qur’an Unisba sebagai rujukan,” ucapnya. Studi banding dua perguruan tinggi Islam ini, menurutnya, diharapkan terus berkembang menjadi kerjasama di masa depan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi Islam yang rahmatan lilalamin. (Firman)