Prof. Dr. Hj. Neni Yulianita,Dra.,M.S didaulat menjadi pembicara dalam Pelatihan Pelayanan Prima (Service Excellent) Bagi Pengemudi, di Student Center, Kamis (30/8). Sebanyak 22 orang pemudi diberikan pembekalan agar dapat terampil dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
KOMINPRO – Sebagai pengemudi, mengenal karakter publik atau pelanggan merupakan salah satu kunci utama. Seorang pelayan pada hakikatnya harus memenuhi kebutuhan praktis dan emosional publik atau pelanggan. Selain itu, pengemudi harus bisa menyesuaikan dengan siapa dia berhadapan dan bagaimana dia bersikap.
“Bekerja dalam bidang pelayanan, tentu bukan hal yang mudah. Seorang pelayan bukan hanya dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan atau publik tapi juga memuaskannya. Dalam bidang komunikasi pelayanan tersebut dikenal dengan istilah service excellent,” demikian diungkapkan Prof. Dr. Hj. Neni Yulianita,Dra.,M.S. di hadapan 22 orang tenaga pengemudi (sopir) Unisba yang mengikuti Pelatihan Pelayanan Prima (Service Excellent), di Student Center, Kamis (30/8).
Acara yang diselenggarakan Bagian Pengembangan SDM & Administrasi Umum ini menghadirkan dua orang narasumber masing-masing Prof.Dr. Hj. Neni Yulianita,Dra.,M.S. (pakar komunikasi), dan Sita Rosita, Dra.,M.Si. (Psikolog). Kegiatan ini bertujuan agar para driver terampil dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
Senada dengan itu, Wakil Rektor II, Dr. Hj. Atih Rohaeti Dariah,SE.,M.Si., mengungkapkan, tugas sopir tidaklah mudah. Ini mengingat sopir harus siap melayani pejabat, dosen, tendik, hingga mahasiswa. “Mereka yang harus dilayani ini memiliki sifat, kebiasaan dan gaya komunikasi yang berbeda. Di situ sopir harus bisa menyesuaikan dalam memberikan layanannya,” terang bu Warek II.
Warek II mengingatkan, dalam memberikan layanan yang prima ini, seyogyanya dilakukan dengan niat ibadah. Karena, jika tidak, maka akan timbul perasaan tidak puas terhadap kompensasi/pendapatan yang diterima. Para pengemudi juga diminta untuk melakukan evaluasi diri (tafakur) setiap hari. “Evaluasi diri merupakan cara yang tepat untuk menilai sejauh mana seseorang bekerja dengan baik dan professional,” tambahnya.
Dikatakan Pof Neni, dalam menjalani pekerjaan sebagai pengemudi hal pertama yang harus dilakukan yaitu menyadari pentingnya perubahan pola sikap dan perilaku dari pandangan lama ke padangan baru yang berorientasi pelayanan efektif bagi publik. Untuk dapat memuaskan pelanggan, seseorang harus memiliki standar kualitas yang tinggi dan selalu mengikuti perkembangan kebutuhan publik atau pelanggan setiap saat, secara konsiten dan akurat.
“Ada beberapa tipe publik yaitu terbuka dan tertutup. Jika pengemudi memperlakukan dengan baik maka respon yang diberikan bisa jadi sebuah pujian. Sebaliknya, jika seseorang kurang puas publik akan mengomel atau bahkan mengeloyor keluar mobil saat selesai diantar,” jelasnya.
Lebih lanjut Prof. Neni menjelaskan, terdapat beberapa sikap yang dapat diaplikasikan untuk menjadi pengemudi yang dapat dikategorikan sebagai service excellent yakni (1) Melayani dengan adil dan ramah, (2) Menganggap publik orang penting, (3) Komunikasi bisa dimengerti, (4) Sigap, (5) Ketepatan (Waktu, dokumen, jaminan layanan non stop service), (6) Keakuratan dan kerapihan, dan (7) Memberikan kemudahan pada klien.
Seorang pengemudi juga hendaknya memiliki ciri khas yang membedakan dengan lembaga lain. “Ingat publik atau pelanggan yang tidak puas akan menceritakan pengalamannya kepada orang lain maka jangan berikan layanan pasaran. Tunjukan kelebihan yang anda dimiliki agar pelayanan tersebut dapat melampaui harapan publik,” jelasnya.(Feari/Sari)