Jajaran pimpinan Unisba berdialog dengan mahasiswa perihal penyelenggaraan kelas malam
KOMINPRO-Isu akan diselenggarakannya kelas malam yang memicu demontrasi mahasiswa membuat pihak Rektorat dan Yayasan turun tangan. Seluruh jajaran pimpinan yang terdiri dari Ketua Badan Pengurus Yayasan Unisba, Prof. Dr. KH. Miftah Faridl dan Sekretaris, Dr. Irfan Syafrudin, M.Ag. hadir bersama Rektor, Prof. Dr. H. Edi Setiadi,SH.,MH., Wakil Rektor (Warek) I, Ir. A. Harits Nu’man, MT.,Ph.D.,IPM., Warek II, Dr. Hj. Atih Rohaeti Dariah, SE.,M.Si., Warek III, Drs. Asep Ramdan Hidayat, M.Si., dan jajaran pimpinan berdialog dengan mahasiswa di kampus, Senin (17/9).
Pada kesempatan ini Rektor kembali menegaskan bahwa Unisba tidak akan menyelenggarakan kelas malam. “Jika kehawatiran Saudara terjadi, kami akan menyewakan gedung untuk menyelenggarakan perkuliahan, sehingga tidak akan terjadi kelas malam,” kata Rektor. Dalam rapat pimpinan yang rutin dilaksanakan satu bulan sekali pun, lanjutnya, kelas malam tidak pernah dibahas.
Menurut Rektor, 3293 mahasiswa baru T.A. 2018/2019 yang diterima Unisba tidak mempengaruhi jam perkuliahan hingga malam hari (perkuliahan masih berjalan normal). Rektor mengakui, banyaknya jumlah mahasiswa tahun ini di luar perkiraan, melebihi target yang ditentukan. Jumlah tersebut diperoleh karena mahasiswa baru di Fakultas Dirosah (Syariah, Dakwah dan Tarbiyah) dan program studi Ilmu Ekonomi mengalami peningkatan yang drastis. “Di satu sisi kita gembira dan di lain pihak kita harus menyusun jadwal kuliah semakin ketat. Namun begitu, untuk jadwal kuliah masih memenuhi jam seperti biasanya jadi jangan terpancing isu kelas malam,” tegas Rektor.
Jumlah mahasiswa baru tersebut, lanjut Rektor, sudah sesuai dengan target perhitungan dan kapasitas dosen yang dimiliki. Kalaupun jumlah dosennya kurang, Rektor berjanji akan memberikan solusi dengan merekrut ataupun mengontrak dosen dan akan berusaha untuk meminimalisir berbagai efek yang ditimbulkan dari meningkatnya jumlah mahasiswa baru.
Kepada para mahasiswa, Rektor mengimbau, jika akan melakukan diskusi dengan Pimpinan Universitas maupun Yayasan, agar membuka dialog dengan tertib yang diawali dengan penyelesaian di fakultas. Jika mengalami kebuntuan, lanjutnya, maka Rektorat akan menerima diskusi tersebut.
Sementara itu, Warek I, Ir. A. Harits Nu’man, MT.,Ph.D.,IPM. menyadari bahwa jumlah mahasiswa saat ini melebihi kapasitas dan terkendala fasilitas ruang kuliah. Walaupun begitu, Warek I menegaskan, rasio dosen dan mahasiswa masih sesuai yaitu 1 : 40. Upaya mengatasai keterbatasan ruang kuliah yang dimiliki Unisba, saat ini sedang dibangun gedung baru di Jl. Tamansari no. 24 yang dilengkapi dengan fasilitas parkir yang mumpuni.
Mengenai fasilitas air minum yang dipertanyakan mahasiswa, Warek II Unisba, Dr. Atih Rohaeti Dariah, SE., M.Si., menjawab, penggunaanya bisa diakses oleh seluruh mahasiswa selama menjadi mahasiswa Unisba. Mahasiswa lama memiliki hak untuk menggunakan hanya saja tidak menggunakan tumbler.
Sedangkan mengenai letak Kopsyarkardos yang berada di Kampus Ranggagading, Warek II mengatakan, dalam waktu dekat akan ada upaya pemindahan ke Kampus Utama Unisba Jl. Tamansari No. 1 Bandung, hanya tanggal pastinya belum bisa ditentukan.
Senada dengan Warek II, Warek III Unisba, H. Asep Ramdan Hidayat, Drs., M.Si., mengungkapkan mahasiswa lama memiliki akses untuk menggunakan fasilitas air minum. Mahasiswa lama akan diberikan chip khusus untuk bisa mengakses fasilitas tersebut. Warek III pun mengatakan, tidak ada biaya bagi mahasiswa lama untuk fasilitas ini.
Mewakili Yayasan, Sekretaris Yayasan Unisba, Dr. H. Irfan Safrudin, M.Ag., meminta maaf atas ketidaknyamana selama kuliah berlangsung hingga saat ini. “Sampai saat ini yayasan terus berupaya untuk menyelesaikan permasalahan fasilitas perkuliahan, salah satunya dengan membangun gedung baru,” terangnya.
Pembangunan gedung baru tersebut, menurut Pak Irfan, banyak mengalami kendala diantaranya tidak mudah mendapatkan izin pembangunan. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan pembangunan gedung yang ditargetkan selesai di bulan Desember 2019 ini. “Semoga segera bisa dinikmati oleh seluruh mahasiswa dan masalah fasilitas perkuliahan bisa teratasi,” pungkasnya.(Eki/Sari)