KOMINPRO-Di dalam silaturahim terkandung nilai ketaqwaan. Bagi Unisba, silaturrahim ini diharapkan dapat meneguhkan kembali cita-cita untuk mengembangkan, menjaga dan merawat Unisba. Dengan silaturahim maka persoalan-persoalan kedinasan dapat diselesaikan. Dengan silaturrahim kesatuan ide dan cita-cita akan mudah terwujud dan dengan silaturahim juga berbagai saran dan asupan dari berbagai pihak yang berkepentingan terhadap Unisba dapat diterima.
Demikian disampaikan Rektor Unisba, Prof.Dr. H. Edi Setiadi,SH.,MH., saat menyampaikan sambutan dalam Silaturahim Idul Fitri 1439 H. Keluarga Besar Unisba, di Aula Unisba, baru-baru ini. Acara ini juga diisi dengan tausiah dari Guru Besar Fakultas Syari’ah Unisba, Prof. Dr. H. Abdurrahman,MA. tentang, “Shaum Ramadhan dan Implikasinya terhadap Akhlakul Karimah“. Silaturrahim ini dihadiri seluruh jajaran pimpinan Yayasan dan Rektorat Unisba, sivitas akademika, tenaga kependidikan, serta pensiunan Unisba.
Dikatakan Rektor, silaturrahim merupakan ciri utama dari ummat Islam. Nilai ketaqwaan yang terkandung dalam silaturrahim dijelaskan dalam firman Alloh dalam surat Annisa ayat 1, yang mengharuskan kita menyambungkan silaturrahim. Pentingnya silaturrahim juga disebutkan dalam sebuah hadist yang berbunyi, “Rosululloh SAW. bersabda; Wahai manusia ucapkanlah salam, sambunglah silaturrahim, berikanlah makan dan sholatlah di malam hari tatkala manusia sedang tidur maka kalian akan masuk surga dan selamat ( HR Tirmidzi )” .
“Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Alloh Swt., yang atas ijin-Nya kita dapat berkumpul di tempat ini, dalam rangka silaturahim civitas akademika Unisba. Atas nama pribadi, keluarga dan Universitas Islam Bandung, saya mengucapkan Taqobbalallohu Minna Wa Minkum, semoga amal ibadah kita diterima Allah dan mendapat pahala yang berlipat ganda, serta mudah-mudahan kita dapat bertemu kembali dengan Ramadhan tahun depan,” tutur Rektor.
Rasa syukur, lanjutnya, patut kita utarakan karena hal ini merupakan perintah Allah yang dalam Al-Qur’an berbunyi, “Fa amma binikmati robbika fahadist”. Rektor mengakui betapa banyak kenikmatan hidup yang telah diperoleh dari Alloh Swt. Rasa syukur Unisba bertambah dengan keluarnya rilis dari Risrekdikti tanggal 21 Juni 2018 tentang Peringkat Perguruan Tinggi berdasarkan Publikasi Ilmiah. Secara Nasional Unisba berada pada peringkat 47 (empat puluh tujuh) dan mencapai peringkat 8 (delapan) dalam lingkup PTS se-Indonesia. Prestasi ini cukup membanggakan karena dari Kopertis Wilayah IV hanya ada 2 (dua) Perguruan Tinggi yang masuk peringkat 10 besar, salah satunya Unisba.
Rektor mengingatkan, shaum Ramadhan telah mengajarkan tentang arti ketawaduan, kesabaran dan ketegaran dalam menahan berbagai cobaan. “Momentum ini harus terus dipertahankan manakala kita sudah kembali kepada fitrah yaitu hari-hari ke depannya, baik dalam kehidupan sehari hari maupun dalam rangka bersama-sama menjalankan aktifitas Unisba,” tandasnya.
Unisba sebagai salah satu perguruan tinggi kebanggaan umat harus tetap eksis dan semakin mengembangkan diri tanpa menghilangkan jati diri sebagai kampus perjuangan dan dakwah. Unisba, lanjut Rektro, harus tetap berada di depan untuk memberi solusi terhadap persoalan-persoalan keumatan, sekaligus menciptakan lulusannya yang berahlakul karimah dan berjiwa 3 M.(Sari/Eki)