SILATURAHIM IDUL FITRI 1436 H

Rektor “Mulai Kerja Kembali dengan Jiwa Kerja yang Baru!” –Universitas Islam Bandung (Unisba) menggelar Silaturahim Idul Fitri 1436 H pada  Selasa, 28 Juli 2015 di Aula Utama Unisba Jalan Tamansari No. 1 Bandung. Acara ini dihadiri oleh Rektor Unisba Prof. Dr. dr. Thaufiq S. Boesoirie, MS., Sp.THT-KL(K)., istri Rektor Unisba, dr. Lakshmi Thaufiq, Sp.M (K), Wakil Rektor I Dr. Ir. Rakhmat Ceha, M.Eng., Wakil Rektor II Dr. Efik Yusdiansyah, SH., MH., Ketua Umum Yayasan Unisba Prof. Dr. KH. Miftah Faridl, Mantan Rektor Unisba Prof. Endang Saefullah, seluruh civitas akademika Unisba, dan seluruh pengurus Yayasan Unisba.

 

Dalam sambutannya, Rektor mengatakan bahwa puasa adalah suatu ujian. Karena Allah tidak akan berhenti untuk menguji kita. “Puasa yang dihadapi dengan sabar dan ikhlas, artinya kita sudah menghadirkan makna puasa di hati kita, seperti bersabar, menahan amarah, dan memaafkan orang lain.” kata Pak Rektor. “Puasa juga adalah suatu anugerah, ketika kita memaknai seluruh rangkaian yang dikerjakan selama puasa akan dinilai sebagai sesuatu yang indah oleh Allah.” tambahnya.

Acara silaturahim ini diisi tausiah Prof. Dr. KH. Miftah Faridl selaku Ketua Umum Yayasan Unisba sekaligus Ketua MUI Kota Bandung. Dalam tausiahnya, beliau mengatakan bahwa salah satu ajaran dari Islam adalah betapa pentingnya silaturahim. Silaturahim yang dilakukan pada bulan Syawal menyempurnakan ibadah-ibadah Ramadhan, yang pada dasarnya habluminallah, yaitu mendekatkan diri kepada Allah, maka silaturahmi ini kita lengkapi dengan habluminannas, yaitu mendekatkan diri kepada sesama manusia. “Semua manusia akan mendapatkan dosa, derita, sengsara, kecuali apabila ia baik hubungannya dengan Allah dan baik hubungannya dengan sesama manusia.” kata Pak Miftah. Indikator ketakwaan seseorang dapat diukur melalui memiliki kemampuan dalam mengendalikan emosi dan amarah. “Di beberapa tempat di sekitar Masjidil Haram, terdapat kutipan hadist, yaitu “Laa tardhab” yang artinya jangan marah.” tambah Pak Miftah.

 

Esensi penting dari silaturahmi adalah siap memaafkan orang lain. “Silaturahim yang unggul menurut Nabi adalah tidak cukup dengan mengulurkan tangan kepada orang lain yang mengulurkan tangan kepadanya, tetapi harus siap mengulurkan tangan kepada orang yang membenci dan memusuhinya.” kata Pak Miftah.

 

Dalam bincang-bincang dengan dosen dan karyawan, Rektor menyampaikan harapan agar civitas akademika Unisba memulai kerja kembali dengan jiwa kerja yang baru, etos kerja yang berbeda dari sebelumnya, menghadapi masa depan dengan satu tujuan, yaitu melaksanakan ibadah kepada Allah. Hati yang lembut, jauh dari suudzan, penuh husnudzan, saling menghargai, saling menghormati adalah hal yang indah yang Rektor harapkan. “Di dalam masa kepemimpinan saya, kepemimpinan saya adalah kepemimpinan silaturahim, yang saling menyayangi, saling menghormati itulah Unisba. Itu adalah predikat kita yang kokoh dan kuat, yang Insya Allah akan membuat kita semakin maju. Ketika kita mengerjakan segala sesuatu dengan ikhlas, Unisba juga akan berkembang. Dan ini sudah terlihat dari kerja keras kita semua untuk menjalankan ibadah kepada Allah.” kata Rektor. (Fuad/Putri)

Press ESC to close