Sambut Milad ke 41, Fikom Unisba Gelar Seminar Bahas Dampak Media Sosial

KOMHUMAS-Dalam rangka menyambut Milad ke-41, Fakultas Ilmu Komunikasi  Universirtas Islam Bandung (Fikom Unisba) menggelar Seminar bertajuk ‘Dampak Media Sosial Terhadap Pola Komunikasi, Identitas Diri dan Kesehatan Mental’ yang dilaksanakan di Auditorium Gedung Dekanat Unisba lantai 8, pada Rabu (12/6/2024).

Kegiatan ini menghadirkan lima orang narasumber antara lain Dr. Dedeh Fardiah, M.Si. (Dosen Fikom Unisba-Pakar Komunikasi dan Media), Efnie Indrianie M.Psi. (Psikolog dan Dosen Universitas Maranartha), Viky Edya Martina (Kepala Bidang KIP Diskominfo Jawa Barat), Nabila Ishma (Influencer Gen Z), dan Dudi Sugandi (Kreator Digital).

Dalam sambutannya Dekan Fikom Unisba, Prof. Dr. Atie Rachmiatie, M.Si., mengatakan bahwa tema yang diangkat dalam seminar ini betapa penting untuk dibahas mengingat kondisi media sosial dilingkungan masyarakat sekarang ini banyak memunculkan isu negatif, padahal terdapat hal positif yang dapat diekspos. ”Sehingga diharapkan bukan dampak negatif yang muncul, tapi dampak positif yang bisa membuat sejahtera dan soleh  serta bisa dimanfaatkan untuk mengedukasi melalui media komunikasi dan informasi yang ada,” ujarnya.

Prof. Dr. Atie berharap, seminar ini dapat memberikan tujuan dan manfaat sebagai kontribusi dari kalangan kampus  untuk mengkaji media komunikasi dan informasi tentang sejauhamana eksistensi dan makna keberadaannya dalam kehidupan individu dan masyarakat. ”Agar pemikiran kajian-kajian eksistensi dan makna media di masyarakat bisa terwarnai oleh mahasiswa Fikom jenjang S1-S3. Jangan sampai media menjadi neraka tapi media harus menjadi surga,” katanya.

Disamping itu Prof. Atie menambahkan, tujuan dan manfaat lainnya yaitu tentang antisipasi terhadap dampak dari media konvensional dan digital baik yang positif maupun negatif, problematika dalam berbagai konteks, serta solusi secara akademik dan praktis.

Terakhir katanya adalah action dengan membuat gerakan-gerakan melalui rasa kepedulian dan tanggun jawab sosial. ”Bahwa apa yang dapat dilakukan tidak hanya difikirkan dan diomongkan saja tapi ada action sekecil apapun yang dapat memberikan kemanfaatan bagi orang lain,” ungkapnya.

Prof. Atie juga mengapresiasi panitia yang telah menerapkan pentahelix pada seminar ini dengan melibatkan akademisi, praktisi, media, komunitas dan pelaku industri sebagai community dialogue yang menjadi narasumber, sehingga bisa menghasilkan collective action, dan societal impact. ”Ini sejalan dengan The Integrated Model of Communication for Social Change (IMCFSC). Melalui teori ini menunjukkan bahwa faktor-faktor katalis ada faktor pemicu mengapa muncul permasalahan yang terjadi sekarang ini,” ujarnya.

”Saya sangat mengapresiasi panitia dan menghargai narasumber. Semoga apa yang disumbangsihkan mendapatkan catatan amalan ibadah kepada Allah SWT. Semoga para peserta mendapatkan kemanfaatan yang optimal dan keberkahan dari ilmu yang didapatkan,” tutupnya.

Sementara itu Ketua Pelaksana, Sena Senjani mengatakan bahwa seminar ini diikuti ± 100 orang peserta yang merupakan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, pelaku UMKM, karyawan swasta, dan lainnya.

Menurutnya, mengangkat tema dampak media sosial karena saat imi menjadi isu yang sangat menarik bagi banyak kalangan untuk dikaji.

Harapannya, seminar ini bisa menjadi  ruang diskusi publik untuk pengembangan kajian penelitian. ”Dianatranya untuk mengeksplorasi lebih dalam  tentang dampak media sosial atau bahkan menciptakan solusi baru untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat dalam menggunakan media sosial,” katanya.***

Press ESC to close