Rektor Unisba Raih Galamedia Awards 2017

HUMAS- Gobalisasi menunjukkan penggerusan  karakter bangsa. Itu merupakan  tanda bahaya bagi kita. Oleh karena itu pemerintah harus waspada betul memberikan tugas kepada PT dalam menyelenggarakan pendidikan, salah satunya memberikan pendidikan karekater bangsa menjadi bagian dari pendidikan mahasiswa ada kurikulum. Dengan begitu sebuah PT tidak hanya menghasilkan lulusan yang tidak semata-mata pintar tetapi juga berkarakter.

Demikian diungkapkan Rektor Unisba, Prof.DR.dr.,M.Thaufiq S. Boesoirie, MS.,Sp.THT. KL. (K) saat menerima Galamedia Award di Grand Hotel Asralia, Bandung, baru-baru ini.

Galamedia Award merupakan penghargaan yang diberikan kepada mereka yang dinilai telah berhasil dalam membaktikan dirinya di berbagai bidang/kategori. Ada 17 penghargaan yang diserahkan malam itu, diantaranya untuk Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan untuk kategori Keterbukaan Publik dan Rektor Unisba sebagai Pelopor Pendidikan Karakter Mahasiswa. 

Lebih jauh Rektor Unisba mengatakan, Perguruan tinggi merupakan sebuah rumah peradaban, lahan pembentuk jati diri dan kebun ilmu. Disanalah para mahasiswa memperoleh pendidikan dan bimbingan dari para dosennya untuk menjadi insan yang terpelajar dan bermartabat. Selama ini, lanjutnya, pola pendidikan yang dilaksanakan di Unisba konsisten menyertakan Pendidikan Agama Islam (PAI) selama 7 (tujuh) semester. Tak hanya itu, mahasiswa pada semester II juga wajib mengikuti  Pesantren Mahasiswa, dan menjelang sidang skripsi, mereka pun harus mengikuti Pesantren Calon Sarjana. Masing-masing pesantren dilaksanakan selama enam hari yang diakhiri dengan ujian kelulusan pesantren. “Dengan diberikannya pesantren selama satu pecan ini, harapannya materi PAI yang telah kita berikan selama di kelas, bisa diaplikasikan,” tambah Rektor. Dengan demikian diharapkan lulusan Unisba tak hanya menjadi sarjana yang intelek tetapi juga berkarakter/religius. Tak hanya mahasiswa yang harus mengikuti pesantren, dosen dan karyawan pun tak luput dari kegiatan tersebut.

Saat dimintai pendapatnya tentang adanya Galamedia Award, Rektor berujar, “apa yang dilakukan galamedia itu luar biasa, karena sering kita lupa memberikan penghargaan kepada orang-orang berprestasi, kita lebih sering mengkitisi. Disini perlu ada keseimbangan, tak hanya mengkritisi tetapi juga bisa mengapresiasi sebuah karya orang lain.” 

Lebih jauh Rektor mengatakan, karakter berhubungan erat dengan moralitas yang menjadi cikal bakal untuk membentuk masyarakat yg bertanggungjawab. “Pendidikan karakter bisa membentengi diri untuk mencegah hal-hal negatif dari perkembangan jaman,” tandasnya. 

Rektor berharap, agama bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh kecil tentang shalat, misalnya. Jangan hanya teoritis saja mengerjakan dan membaca bacaan dalam shalat. “Kita harus pahami betul arti setiap bacaan dan gerakan shalat kita sehingga dengan begitu shalat kita akan memiliki nilai. Ingat, ibadah yang benar adalah ibadah yang mampu mengubah perilaku kita ke arah yang lebih baik,” pungkas Rektor.(sari)

 

 

Press ESC to close