Rektor Unisba Kuliah Umum di Unma, “Mahasiswa Harus Miliki Soft Skill”

HUMAS-Perguruan Tinggi (PT) menjadi wadah bagi perkembangan mahasiswa untuk mengasah minat dan bakat. PT juga sebagai tempat pengembangan kemampuan nalar yang kritis dan analitis terhadap permasalahan dalam masyarakat, serta mengembangkan kemampuan extra dari potensi mahasiswa selain dari potensi keilmuan.

Demikian disampaikan Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H. saat menjadi pembicara Kuliah Umum bertema, “Membangun Soft Skill dan Percaya Diri Menghadapi Beroperasinya Bandara Internasional Jawa Barat di Kabupaten Majalengka”, dengan sub materi, “Pengembangan Soft Skill bagi Mahasiswa” di Universitas Majalengka (Unma), Selasa (10/04).

Pengembangan mahasiswa salah satunya dilakukan melalui peningkatan soft skill yang dimilikinya. Peningkatan soft skill ini, menurut Rektor, bisa melalui beberapa metode yaitu Learning skills, Thinking skills dan Living skills.

Rektor menjelaskan, dalam learning skills peserta didik mendapat materi teknik belajar pemetaan pikiran dan teknik membaca. Sedangkan pada thinking skills difokuskan pada peningkatan kemampuan menyelesaikan persoalan pengambilan keputusan. Adapun metode living skills lebih mengarah kepada manajemen diri, membangun impian, teknik berkomunikasi, mengelola konflik dan mengelola waktu.

PT berperan dalam pengembangan soft skill mahasiswanya karena memiliki fungsi wahana yang strategis untuk menyiapkan generasi serta kader penerus bangsa maupun masyarakat terdidik. “Kampus sebagai kebun ilmu dan peradaban, kampus sebagai tempat untuk meningkatkan harga diri bangsa dan kampus tempat bersemainya pikiran inovatif dan progresif,” kata Rektor. Beliau berharap, lulusan PT memiliki kompetensi dalam bidang komunikasi tertulis, mampu bekerja dalam tim, menguasai teknologi, dan berpikir logis. Alumni PT juga harus memiliki kompetensi bidang komunikasi lisan, bekerja mandiri, ilmu pengetahuan dan berfikir analitis.

Banyak kegiatan praktis dalam mengembangkan soft skill pada mahasiswa yaitu melalui pelatihan, seminar, workshop, dan praktek yang berulang-ulang dengan didampingi mentor. Selain itu dapat juga dilakukan dalam bentuk UKM yang mengarah kepada pengembangan soft skill selain dari UKMLLK yang sudah establish dan unit atau lembaga di tingkat universitas misalnya Unit Student Career Development.

Soft Skill yang dimiliki mahasiswa, dapat berpengartuh besar di dunia kerja. Karenanya penting bagi mahasiswa untuk dapat meningkatkan soft skill-nya melalui peningkatan keterampilan dalam berhubungan dengan orang lain dan mengatur dirinya sendiri untuk meningkatkan performa yang dimilikinya. “Soft Skill menempati peringkat pertama sebagai faktor yang memberikan kontribusi keberhasilan dalam dunia kerja sebanyak 40%, sisanya yaitu finansial 10%, keahlian bidangnya 20% dan net working 30%,” papar Rektor.

Atribut soft skill yang dominan dibutuhkan di lapangan kerja yang harus dimiliki seorang lulusan, kata Rektor, adalah  inisiatif, etika/integritas, berpikir kritis, dan kemauan belajar. Seorang lulusan PT juga harus memiliki komitmen, motivasi, bersemangat, dan dapat diandalkan. Hal penting lainnya adalah terampil dalam berkomunikasi lisan, kreatif, kemampuan analitis, dapat mengatasi stress, menejemen diri, menyelesaikan persoalan, dan dapat meringkas. Selain itu, lulusan PT harus mampu berkooperasi, fleksibel, bekerja dalam tim, mandiri, mampu “mendengarkan”, tangguh, berargumen logis serta piawai dalam manajemen waktu.(Eki/Sari)

 

Press ESC to close