Rektor Lantik 36 Pejabat Baru Unisba

HUMAS-Sebanyak 36 pejabat baru di lingkungan Unisba masa bakti 2018-2022 resmi dilantik Rektor, Prof.Dr. H. Edi Setiadi,SH.,MH. dalam sebuah upacara di ruang aula Fakultas Kedokteran Unisba, Jl. Tamansari, Bandung, Rabu (4/4). Selain melantik para Wakil Dekan, Rektor juga melantik pejabat yang baru menduduki struktur baru yakni Kepala Lembaga Sertifikasi Profesi Unisba (LSPU), Ketua dan Sekretaris Program Studi/Bidang Kajian, serta Kepala Seksi Laboratorium.

Dikatakan Rektor, LSPU adalah lembaga baru dalam struktur Unisba, sekaligus juga mempunyai beban besar untuk melakukan sertifikasi kepada mahasiswa Unisba (bukan mahasiswa Fikom saja). “Saudara-saudara adalah perisai dan pejabat pertama oleh karena itu berkembang tidaknya LSPU berada pada pundak saudara sebagai pejabat perintis.  Oleh karena itu saya harapkan saudara fokus bekerja untuk mengembangkan LSPU karena ke depannya akan banyak lulusan kita yang melakukan sertifikasi,” kata Rektor.

LSPU, lanjut Rektor, adalah sebuah keniscayaan yang harus dikembangkan oleh universitas. Lembaga ini pun didirikan untuk penguatan kompetensi mahasiswa sebab mereka tidak hanya dibekali dengan ilmu di bangku kuliah, tetapi memiliki kompetensi tertentu sesuai dengan standar.

Rektor meminta agar Ketua LSPU yang dijabat Dr. Kiki Zakiah,Dra.,M.Si ini melakukan koordinasi terkait tugas dan fungsi LSPU dengan Dekan dan lembaga lainnya yang ada di Unisba. “Sesungguhnya kebersamaan adalah ciri kita dalam bekerja.  Saya berharap LSPU ke depan prestasinya sejajar dengan BPM dan LPPM sehingga dipercaya masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu kepada para Wadek, Rektor mengingatkan, para Wadek merupakan tangan kanan dekan dalam bidang tri darma. Oleh karena itu, Rektor meminta agar mereka mengukuhkan kembali niatnya dalam menjalankan semua program kerja pimpinan fakultas khususnya dan program kerja pimpinan universitas  pada umumnya. Pelaksanaan tugas para pejabat ini adalah implementasi dari semua program kerja dekan yang in line dengan program universitas. “Dengan demikian ketaatan dan kepatuhan kepada pimpinan merupakan conditio cine quanon atau hal mutlak yang harus dipegang teguh oleh para wakil dekan,” tegasnya.

Dikatakan Rektor, mereka yang dilantik merupakan pejabat yang terpilih oleh pimpinan karena kompetensi dan kepribadian yang baik, berintegritas, kuat dan amanah. Rektor meminta agar para pejabat baru tersebut menjadi pejabat yang baik yaitu mau bekerja keras untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di fakultas masing-masing.

Mengutip ungkapan WS. Rendra, Rektor berujar, “Perjuangan, kata WS Rendra adalah perjuangan untuk melaksanakan kata-kata. Pejabat yang hanya bisa menciptakan kata-kata tanpa bisa mengimplementasikannya adalah pejabat yang gagal. Khalifah Ustman bin Affan rodiallohu anhu pernah berujar …antum ila imamin fa’alin ahwaju minkum ilaa imamin qowwalin (kalian ini lebih membutuhkan seorang pemimpin yang banyak kerja daripada pemimpin yang banyak bicara (HR Ibnu Abdul Bari)”, katanya.

Kepada para Wadek yang baru dilantik dan para Wadek yang sedang menjabat, Rektor meminta agar mereka bahu membahu dengan dekan serta dorongan dan support dari universitas, bekerja keras dan bekerjasama untuk membina dan mengarahkan mahasiswa supaya bisa mengembangkan diri dalam bidang penalaran akademik tanpa melupakan pengembangan di bidang minat dan bakat mereka. Hal ini mengingat hingga tahun 2017 penilaian dikti terhadap aktifitas mahasiswa Unisba baik dalam bidang penalaran, minat dan bakat masih rendah dengan nilai 0,1 (setengah pun tidak). Rektor berpendapat, cerminan sebuah universitas yang unggul tidak melulu dari kompetensi dosennya tetapi juga kompetensi yang dihasilkan dari universitas tersebut yaitu mahasiswa,

Rektor pun meminta agar para pejabat sering berdialog dengan mahasiswa. Dengan begitu  mahasiswa merasa diayomi. Para pejabat juga diminta mencari solusi untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang menimpa mahasiswa dengan tetap menjaga status masing-masing. “Kemudian yang harus mendapat perhatian dari kita semua adalah kehidupan ruhuddin di kampus. Ini tantangan yang berat bagi kita tetapi dengan tekad dan niat yang tulus Insya Allah kita dapat melalui tantangan ini,” tambah Rektor.

Berdasarkan data Lembaga Studi Islam dan Pengembangan Kepribadian (LSIPK) dan fakta kehidupan kampus masih terlihat bahwa mahasiswa Unisba masih memerlukan pembinaan di bidang keagamaan, baik dari sudut akidah maupun ibadah. Sungguh memprihatinkan  manakala Unisba masih menemukan civitas akademikan-nya yang masih minim pengetahuan agama. Jangankan menjadi uswah bagi orang lain, bagi dirinya sendiri pun masih kerepotan. Oleh karena itu sangat penting ada pembinaan khusus bukan berbentuk kajian tetapi mengajarkan hal yang sangat mendasar dalam bidang agama yaitu membaca Al-quran, menguatkan akidah dan bimbingan ibadah “Buat apa kita mendirikan Unisba seandainya lulusannya sama saja atau tidak ada kelebihan khusus dari perguruan tinggi lain. Dan satu-satunya kelebihan yang harus dimiliki oleh mahasiswa kita adalah akhlakul karimah,” tegasnya.

Menumbuhkan Suasana Kondusif dan Islami

Sementara itu, Wakil Ketua Badan Pembina Yayasan Unisba, Prof. Dr. H. Dadang Kahmad, M.Si., meminta para pejabat yang dilantik agar dapat bekerjasama dengan Rektor untuk terus menjaga dan menumbuhkan suasana kampus yang kondusif dan Islami. “Saudara dalam menjalankna tugas untuk selalu memberikan layanan yang prima pada mahasiswa, orang tua dan masyarakat. Hal ini berdasarkan prinsip dasar Unisba yaitu mengimplementasikan Mujahid, Mujtahid & Mujaddid serta tri dharma perguruan tinggi Unisba,” katanya.

Seorang pemimpin, kata Prof. Dadang Kahmad,  harus memiliki tiga persoalan pokok yaitu karakter yang berakhlakul karimah, kemampuan kinerja yang tinggi dan prima, serta memiliki kompetensi yang baik. “Sebagai seorang pemimpin ketiga hal itu harus dipadukan, dan saya percaya Insya Allah Saudara mampu mengemban amanah program pembinaan kepada dosen agar terus mengembangkan atmosfer akademik untuk mencapai lulusan Unisba yang baik, unggul, berdaya saing dan berakhlakul karimah,” paparnya.

Beliau menambahkan, bagi pejabat yang bertugas membina tenaga kependidikan agar bekerja penuh semangat, disiplin dan penuh tanggung jawab serta memiliki akhlakul karimah berupa pergaulan dilandasi dengan keislaman, penuh sopan santun, menjaga tatakrama, saling menghormati sesama tenaga kependidikan, saling bahu membahu bekerjasama mengho
rmati pada atasannya, serta menjaga marwah dan kewibawaan Unisba

Prof. Dadang Kahmad berharap, pejabat yang baru dilantik agar senantiasa  memberikan dukungan moril, suasana kebatinan yang tenang dan damai, dukungan yang kuat sehingga dapat menjalankan tugas dan amanah dengan baik.  Tanpa dukungan tersebut, menurutnya, tidak mustahil apa yang dilaksanakan dikhawatirkan akan kurang baik dalam pencapaian kinerja.(Eki/Sari)

 

 

Press ESC to close