Rektor, “Kerjasama Penting untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan”

KOMINPRO-Terciptanya peningkatan kualitas akademik, pengelolaan sumber daya, kemahasiswaan, alumni, promosi, organisasi dan penjaminan mutu di perguruan tinggi salah satunya melalui kerjasama. Demikian disampaikan Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H. dalam menyampaikan materi “Peningkatan Kerjasama” dalam kegiatan Semiloka “Tertib Administrasi Kerjasama dalam Rangka Pencapaian Mutu Tridharma Perguruan Tinggi yang Terukur, Terpadu, Produktif, dan Berkesinambungan” di kampus II Unisba Ciburial, Rabu (26/12).

Dikatakan Rektor, Prinsip kerjasama yang terjalin harus berlandaskan kepada kepastian hukum, keuntungan dengan menghasilkan peningkatan mutu pendidikan, kemanfaatan, transparansi, akuntabilitas, adanya itikad baik  dan kesetaraan yang berkelanjutan.

Kerjasama yang dijalin, bisa berupa kerjasama akademik yang dilakukan dengan mitra dalam maupun luar negeri, juga kerjasama non akademik berupa kerjasama pendayagunaan aset, penyertaan modal, bisnis, pengembangan sumber daya dan lain-lain yang ditetapkan Rektor.

Kerjasama dengan luar negeri, kata Rektor, penting untuk dilaksanakan karena saat ini Indonesia sedang menghadapi persaingan global. Selain itu, kerjasama luar negeri pun penting bagi institusi perguruan tinggi dalam meningkatkan  kualitas pendidikan, dan penelitian sehingga terciptanya kesetaraan dengan pendidikan di luar negeri. Disamping itu, meningkatkan kompetensi baik dosen, staf dan lulusan, juga reputasi universitas ditingkat internasional dan mendatangkan keuntungan finansial dari mahasiswa asing.

Lebih jauh, sasaran utama kerjasama harus mengacu kepada dunia industri agar terciptanya link and match, intensifikasi kerjasama dengan pemda karena masih kurang mendapat perhatian, dengan organisasi profesi, organisasi alumni ( fakultas, prodi maupun universitas) dan lembaga keagamaan maupun pesantren sebagai basis utama Unisba. Hal ini menurutnya selaras dengan Renstra Dikti yaitu peningkatan mutu pendidikan tinggi (2015-2019), mutu, relevansi, akses, daya saing dan tata kelola.

Sementara itu, Koordinator LLDIKTI Wil. IV Jawa Barat dan Banten, Prof. Dr. Uman Suherman AS, M.Pd. dalam materi yang disampaikan dengan tema, “Tantangan Perguruan Tinggi dalam Bingkai NKRI”, mengatakan, tantangan pengelolaan yang dihadapi oleh perguruan tinggi yaitu menghasilkan lulusan yang berkualitas. Untuk terciptanya lulusan berkualitas tentunya beriringan dengan dosen yang berkualitas melalui kuliah, ujian dan praktek yang diberikan kepada mahasiswanya dengan mengsinergikan tatakelola dan kepercayaan.

Menurutnya, kelemahan lulusan saat ini banyak terjadi dalam aspek berkomunikasi, etos kerja, profesionalisme, kolaborasi, kepemimpinan  dan entrepreneur. Untuk itu, menjadi pekerjaan rumah bagi perguruan tinggi agar dapat memberikan perhatian, sikap dan tindakan dengan menggabungkan transfer ilmu pengetahuan dan budaya demi terciptanya pendidikan yang berkualitas.   

Penting bagi perguruan tinggi untuk menjadi unggul, menurutnya, dengan mengkombinasikan knowledge, value, caracter & beliefs.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat, Agung Suryamal Sutrisno saat menyampaikan materi “Perguruan Tinggi sebagai Partner Dunia Usaha dalam Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas Sumber Daya Perusahaan”, mengungkapkan, daya saing global saat ini harus dihadapi.

Menurutnya, di era industri 4.0 ini yang sudah berjalan, Indonesia masih tertinggal. Untuk  itu, perlu adanya kolabirasi dan saling bersinergi antara Kadin dan perguruan tinggi khususnya Unisba untuk melakukan riset dan kegiatan strategis dalam menghadapi era 4.0.

Senada dengan Rektor, Mantan Duta Besar Qatar, Deddy Saiful Hadi, saat menyampaikan materi “Peluang Kerjasama dengan Institusi Luar Negeri”, mengatakan, kerjasama dengan institusi luar negeri penting dilaksanakan untuk peningkatan  image dan peningkatan kualitas dengan kualifikasi ranking di dalam negeri dan internasional.

Dikatakannya, persiapan dalam melaksanakan kerjasama dengan luar negeri yaitu dengan mengenali kekuatan atau daya tarik dari subjek yang akan dikerjasamakan. Unisba, menurutnya memiliki label “Islam” layak jual yang moderat dan kompatibel dengan demokrasi dan tidak alergi dengan perubahan-perubahan dengan tetap memegang akidah dan Syariah. Disamping itu, Unisba leading dalam fakultas terapan bukan hanya Islamic Studies Faculty.

Pesan beliau, sebelum keluar negeri agar mendekati kantor-kantor dari berbagai Perwakilan negara sahabat di Indonesi agar dapat melibatkannya dalam berbagai event yang diselenggarakan oleh Unisba baik tingkat fakultas maupun universitas.

Dalam semiloka ini, WR I, II, III dan Kabag Kerjasama juga memberikan materi sesuai dengan kompetensi masing-masing. Semiloka ini diikuti oleh jajaran Wakil Dekan III dari semua fakultas dan Ketua Lembaga di lingkungan Unisba dan berlangsung selama dua hari yaitu  26 s.d. 27 Desember 2018 di Kampus II Unisba Ciburial.

Sementara itu, Wakil Rektor III, Asep Ramdan Hidayat, Drs.,M.Si., mengatakan, kerjasama yang dijalin Unisba harus mampu meningkatkan “peringkat” Unisba di tingkat nasional (Kemenristek Dikti).

“Kita pumya ciri khas keislaman yang tidak boleh ditinggalkan.  Kerjasama dengan siapa saja apa saja yang akan dikerjasamakan harus komprehensif dan holistik sesuai dengan visi misi Unisba,” jelasnya.

Warek III ini juga berharap, kerjasama yang dijalin Unisba tak hanya sebatas penandatanganan MoU belaka tetapi harus ada implementasi yang berkesinambungan, serta melibatkan alumni.(Eki/Sari)

Press ESC to close