“Dicalonkan sebagai Rektor merupakan amanah bagi saya, karenanya saya akan menunaikan amanah itu dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang saya miliki,” demikian alasan Pak Rakhmat Ceha mau maju dalam Pemilihan Rektor (Pilrek) Unisba 2017-2021.
Dr. Ir. Rakhmat Ceha,M.Eng.,IPU. yang kini masih menjabat sebagai Wakil Rektor I Unisba (2014-2018) bukan orang baru di perguruan tinggi Islam ini. Sosoknya hadir mewarnai perkuliahan di Unisba sejak tahun 1983 sebagai asisten dosen, dan setahun kemudian ia menjadi dosen kontrak (1984). “Status saya di Unisba sebagai dosen kontrak, waktu itu mengajarnya hanya hari Sabtu saja, pekerjaan tetapnya saya di PT. IPTN,” terang Pak Rakhmat. Ia sedikit pun tak merasa kesulitan dengan profesi yang dijalaninya. Bahkan, ketika muda, katanya, dia pernah bekerja pada enam perusahaan ternama sekaligus termasuk mengajar di beberapa PTS. “Saya hobi mengajar, sedangkan cita-cita saya di bidang industri, jadi dua-duanya saya jalani, ya mengajar, ya bekerja di perusahaan juga, alhamdulillah semuanya bisa saya kerjakan dengan baik.,” tutur ayah dua orang anak yang pandai mengatur waktu ini.
Seiring bertambahnya usia dan masa kontrak yang habis ia mengaku, kini tak lagi bekerja di beberapa perusahaan. Kesehariannya diisi dengan mengajar, menulis, dan mengerjakan beberapa tugas-tugas terkait posisinya di beberapa organisasi.
Tak hanya pandai mengatur waktu, suami dari Prof.Dr. Rina Indiastuti juga termasuk orang yang cerdas. Pria kelahiran Tuban, 02 Oktober 1958 ini menyelesaikan kuliah S1 (Sarjana) dari ITB Jurusan Teknik Industri dengan IPK 3,19 pada tahun 1984. Pada tahun 1992 Pak Rakhmat memperoleh Beasiswa dari World Bank melalui program Ristek untuk menempuh program Pascasarjana/magister (S2) di Osaka Perfecture University (OPU), Japan/Jepang, Jurusan Engineering/Industrial Engineering dan lulus dengan IPK 3,68 (1995). Kemudian melanjutkan ke jenjang Doktoral (S3) masih di Fakultas dan Universitas yang sama OPU, Jepang, lagi-lagi dengan mendapat beasiswa, kali ini Beasiswa S3 dari Sumitomo Foundation. Dalam program Doktoral ini Pak Rahmat memilih Jurusan Electrical Engineering & Information dan lulus dengan IPK 4,00 (1999).
Tak hanya lulus dengan IPK sempurna, ayah dua anak ini pun menunjukkan kemampuan menulis yang luar biasa. Puluhan karya ilmiah telah ia hasilkan membuatnya menduduki ranking 2 dari deretan penulis produktif Unisba dalam website Kemenristek Dikti SINTA. Bahkan tiga buah jurnal internasionalnya masing-masing Productivity Change Mode In The Airline Industry a Parametric Approach, Prediction of Future Origin Destination Matrix of Air Passengers by Fratar and Gravity Models, dan The Evaluation of Air Transportation Network Based on Multiple Criteria masuk kedalam Website Scopus dengan memperoleh 11 sitasi dengan H.Index 3.
Karya ilmiah/penelitian lain yang ditulisnya diantaranya Model dan Simulasi Kebutuhan Transportasi Udara dengan Menggunakan Dinamika Sistem. Jurnal Institute Aeronotika dan Astronotika Indonesia, Penataan Kinerja Relatif Kepemimpinan Kepala Daerah Terhadap Sifat Kepemimpinan Rasulullah SAW.. dan masih banyak lagi.
Keluarga Pak Rakhmat merupakan salah satu figur keluarga harmonis, berpendidikan tinggi dan sukses. Istrinya, Prof.Dr. Rina Indiastuti yang menjadi dosen bahkan pernah menjabat sebagai Wakil Rektor di Unpad, kini menjadi Sekretaris Dirjen Belmawa di Kemenristek Dikti. Kedua puteranya, Liyana Rakinaturia merupakan lulusan (S1) Farmasi ITB dan Melbourne University Australia Jurusan Public Healthy (S2) kini bekerja di PT. AVRIST Assurance, Jakarta dan Raidivan Rahditio juga lulusan ITB Jurusan Manajemen Rekayasa Industri dan bekerja di PT. PP (Pembangunan Perumahan) Surabaya.
Sebelum menjabat sebagai Wakil Rektor I Unisba, Pak Rakhmat pernah menjabat sebagai Ketua LPPM (2010-2014), Dekan Fakultas Teknik (2004-2008), Manager HRD PT. Dirgantara Indonesia/PTDI (2002-2003), Kepala Bidang Sistem Analis Transportasi Udara PTDI (1988-1992), Ketua Tim Proyek Penyusunan Pola Pengembangan Sentra IKM di Kab. Bangka Tengah Kementrian Perindustrian RI, Ditjen Pengembangan Perwilayahan Industri (2015), Ketua Tim Proyek Penyusunan Pola Pengembangan Sentra IKM di Kab. Seruyan-Kalteng Kementrian Perindustrian RI, Ditjen Pengembangan Perwilayahan Industri (2015), Ketua Team Study Technology Atlas Bidang Aeronotika, LIPI-UNESCO, dan sederet jabatan penting lainnya.
“Berbekal pengalaman, keyakinan dan dukungan dari sivitas akademika, insya Allah saya akan mampu menjalankan amanah sebagai Rektor Unisba dengan baik,” tegas Pak Rakhmat.
Terkait dengan kesediaannya maju dalam Pilrek Unisba, Pak Rakhmat sudah membuat program kerja yang matang, diantaranya akan akan meningkatkan akreditasi baik lembaga maupun Prodi, serta mendirikan Pusat Kajian Halal/Lembaga Halal. Pusat Kajian Halal, menurutnya akan mampu menjadi produk unggulan Unisba di masa yang akan datang. “Sekarang belum ada lembaga itu, jadi sudah saatnya Unisba memiliki unggulan yang menjadi ikon baru yang dibutuhkan masyarakat sehingga Unisba tetap bisa berkibar baik di nasional maupun ASEAN,” terangnya.
Selain itu, Pak Rakhmat berjanji akan berusaha meningkatkan daya saing mahasiswa yang meliputi kompetensi, ruhuddin, dan soft skill. Saat ini, menurutnya, daya saing alumni Unisba masih belum optimal sehingga perlu menambah soft skill kepada mereka. Rencananya, kata dia, kegiatan soft skill mahasiswa akan difokuskan pada tahun keempat masa perkuliahan, “Kita berikan mereka keterampilan bersertifikasi, seperti bahasa Inggris, penguasaan IT sebagai pendamping dan kompetensi di bidangnya sesuai dengan program studinya,” jelasnya. Sertifikasi ini diserahkan kepada alumni sehingga nantinya para alumni Unisba mampu berkompetisi di dunia kerja dan masyarakat.(sari)