KOMHUMAS-Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) FMIPA Unisba menggelar Sidang Terbuka Pengambilan Sumpah Apoteker ke II T.A. 2022/2023. Sejumlah 45 orang Apoteker baru telah diambil sumpahnya dan telah siap berkontribusi dalam pembangunan kesehatan. Pengambilan sumpah apoteker ini dilaksanakan di Aula Utama Unisba, pada Kamis (5/10/2023.)
Apoteker baru yang melakukan pengambilan sumpah apoteker pada kesempatan ini telah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan akademik yang meliputi perkuliahan berbasis studi kasus, Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA), baik pada bidang industri farmasi, distribusi Farmasi (PBF) Rumah Sakit, Apotik dan Puskesmas, serta ujian kelulusan internal dan nasional.
Rata-rata lebih dari 50% apoteker baru tersebut meraih Predikat Pujian, Nilai IPK tertinggi dengan angka 3,95 diraih oleh apt. Devi Hartianti Puspasari, S. Farm., S.Farm.
Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H., dalam sambutanya mengatakan bahwa tantangan dunia kefarmasian kedepan bukanlah semakin ringan yang memaksa untuk menjadi apoteker yang unggul dan berintegritas. “Untuk itu jadilah apoteker yang kompeten dan berakhlakul karimah sebagaimana cita-cita Unisba dalam menghasilkan lulusan yang faqih fiddin untuk menuju khoiro ummah,” ujar Rektor.
Menurut Rektor, lulusan Unisba khususnya apoteker harus dapat menjadi ragi di masyarakat dalam pengertian dapat berkontribusi secara meyakinkan dalam usaha melayani masyarakat. “Tetaplah nilai-nilai ke-Unisbaan yang tercermin dalam spirit 3M (mujahid, mujtahid, dan mujaddid) menjadi rujukan dalam menjalankan profesi sebagai apoteker. Ingatlah bahwa anda adalah lulusan dari suatu universitas yang berakreditasi Unggul yang mengusung nilai-nilai Islam dalam kehidupannya,” ucap Rektor.
Rektor berharap agar terus meningkatkan kompetensi sehingga mampu menghadapi persaingan di era apapun. “Terimalah ilmu dari berbagai sumber pembelajaran. Tetaplah tekun membuat berbagai penelitian (mujtahid/M yang kedua) yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
“Keteguhan dalam menjalankan profesi apoteker juga dituntut dalam diri anda. Sebagai seorang yang mempunyai spirit mujahid/pejuang/M yang pertama lakukanlah praktik kefarmasian secara bertanggungjawab, ambilah suatu keputusan itu dengan dasar keilmuan bukan karena faktor lain. Insya Allah anda akan selamat. Bangunlah relasi dengan profesi kesehatan lainnya. Janganlah menjadi orang yang merasa paling benar sementara orang lain pendapatnya salah. Rendahkanlah sayap keilmuan anda apabila menghadapi masyarakat yang perlu dilayani,” tuturnya.
Rektor berpesan untuk selalu berkarya dengan penuh keyakinan karena sudah telah melewati tahapan akademik di Unisba. “Rangkaian kegiatan akademik telah dilalui. Berilah masyarakat bukti bahwa karya-karya didasarkan kepada prinsip-prinsip moralitas yang agung disertai ahlak yang tinggi,” kata Rektor.
Rektor juga berpesan untuk mengingat selalu kepada almamater/ibu kandung keilmuan yaitu Unisba. “Suka atau tidak suka, diakui atau tidak Unisba adalah merupakan entry point bagi keberlangsungan keprofesian anda di masyarakat. Ghiroh kecintaan anda ke Unisba janganlah sampai pudar. Jagalah nama baik Unisba dengan karya nyata yang gilang- gemilang tanpa meghilangkan jati diri Unisba yaitu nilai-nilai keislaman. Ingatlah salah satu bait hymne Unisba. Gelaran bukan tujuan tapi kurbanmu,” tutupnya.***