PSPPA FMIPA Unisba Ambil  Sumpah 35 Apoteker Baru

KOMHUMAS-Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) FMIPA Unisba menggelar Sidang Terbuka Pengambilan Sumpah Apoteker ke IV T.A. 2023/2024. Sejumlah 35 orang Apoteker baru telah diambil sumpahnya dan  telah siap berkontribusi dalam pembangunan kesehatan. Pengambilan sumpah apoteker ini dilaksanakan di Aula Utama Unisba, pada Kamis (8/5/2024).

Apoteker baru yang melakukan pengambilan sumpah apoteker pada kesempatan ini telah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan akademik yang meliputi perkuliahan berbasis studi kasus, Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA), baik pada bidang industri farmasi, distribusi Farmasi (PBF) Rumah Sakit, Apotik dan Puskesmas, serta ujian kelulusan internal dan nasional.

Rata-rata lebih dari 50% apoteker baru tersebut meraih Predikat Pujian, IPK dan nilai CBT tertinggi dengan angka 3,96 diraih oleh apt. Nuning Anggraini, S.Farm.

Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H., dalam sambutannya berpesan untuk menjadi apoteker yang unggul dan berintegritas dengan mengingat motto Unisba yang menyatakan dengan tegas bahwa lulusan Unisba adalah seorang Pejuang, Pemikir dan Pembaharu. ”Hal ini karena tantangan apoteker saat ini semakin kompleks. Apoteker tak hanya dituntut untuk memberikan pelayanan kefarmasian secara komprehensif saja, melainkan juga harus mampu menjadi seorang pemimpin dalam dunia kerja bidang farmasi,” katanya.

Rektor juga berpesan untuk berkontribusi secara meyakinkan dalam usaha melayani masyarakat dengan mampu menjawab berbagai tantangan dan persoalan dunia kefarmasian. ”Ingatlah bahwa kalian adalah lulusan Unisba, kampus perjuangan dan dakwah. Para pimpinan Unisba dari masa kemasa juga sering mengingatkan kepada lulusannya untuk menjadi ragi didalam masyarakat,” ungkap Rektor.

Menurut Rektor, sebagai lulusan Unisba tentu mengetahui bahwa bagi seorang muslim tidak ada garis finis dalam belajar, karena ilmu pengetahuan itu selalu berkembang. Pesannya sebagai seorang apoteker lulusan Unisba yang dituntut terus-menerus meningkatkan kompetensi agar bisa menghadapi tantangan dan persaingan di era manapun. ”Tetaplah tekun melakukan penelitian dibidang kefarmasian yang berguna untuk masyarakat. Ingatlah gelaran bukan tujuan tapi kurbanmu,” ucap Rektor.

Lebih jauh Rektor berpesan agar tetap konsisten dalam menjaga martabat profesi, melakukan praktik kefarmasian secara bertanggungjawab, menjalin hubungan baik dengan profesi lainnya terutama profesi di bidang kesehatan, dan berkarya dengan penuh keyakinan karena telah melewati serangkaian proses pendidikan yang semuanya mengacu kepada academic excellent.

”Berilah masyarakat bukti bahwa karya-karya kefarmasian didasarkan kepada prinsip-prinsip moralitas atau akhlak yang agung. Ikutilah teladan yang telah ditunjukan oleh apoteker-apoteker muslim terdahulu yang karyanya masih dikenang sampai sekarang bahkan masih dipelajari seperti Muhamamad Ibnu Zakariya Ar-Razi yang orang barat mengenalnya Razes dialah pelopor keilmuan dan pendiri apotik pertama di dunia, bacalah bukunya yang terkenal The Valuable Contribution of Ar-Razi : The History of Pharmacy During the Middle Ages. Kemudian Abu Arrayhan Al-Biruni, dialah yang memberi kontribusi yang sangat penting dalam farmakologi dan farmasi dan sebagainya. Masih banyak lagi tokoh-tokoh Islam lainnya yang merupakan ilmuwan muslim,” ujarnya.

Dekan FMIPA Unisba, Dr. apt. Suwendar, M.Si., berharap kepada apoteker yang telah diambil sumpahnya agar bisa menjalankan tugas kefarmasian dimasyarakat dengan penuh amanah. “Karena sebagaimana diketahui bahwa khusus dibidang pelayanan rasanya belum maksimal dari sisi amanahnya yang secara teknis lebih banyak dijalankan oleh tenaga teknis kefarmasian dan apoteker lebih banyak dibelakang, sehingga akhirnya kurang banyak dikenal masyarakat tentang kiprah apoteker dibidang pelayanan farmasi khususnya di apotek,” ungkapnya.

Menurutnya, Prodi PSPPA FMIPA Unisba terbuka tidak hanya bagi lulusan Sarjana Farmasi FMIPA Unisba saja tapi juga dari kampus luar dengan persyaratan IPK yang lebih tinggi yakni 3,25. Disamping itu, non muslim juga memiliki kesempatan untuk dapat studi ke Prodi PSPPA FMIPA Unisba dengan tetap memiliki kemapuan dasar Agama Islam. “Angkatan terbaru ditahun ini ada dari non muslim dan ternyata memiliki wawasan ke-Islaman yang cukup baik sehingga kami terima. Kita (Prodi PSPPA FMIPA Unisba) terbuka bukan hanya bagi muslim saja tapi juga non muslim yang memiliki dasar wawasan ke-Islaman,” ucapnya.

Lulusan Prodi PSPPA FMIPA Unisba, kata Dr. Apt. Suwendar, juga sudah tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia sesuai dengan asal daerahnya yakni tidak hanya di pulau Jawa saja tapi juga hingga ke Sumatera, Kalimantan dan Maluku. “Mereka tersebar ada yang bekerja di Rumah Sakit, industri, menjadi wirausaha dengan membuka apotek, dan ada yang mendaftar menjadi ASN. Kami pun berharap para lulusan bisa mengabdi di daerah masing-masing karena diluar Jawa, apoteker itu masih jarang, dan peluang meniti karir dengan bagus itu sangat terbuka sehingga tidak jarang lulusan apoteker dari Bandung ketika kembali ke daerahnya langsung menjadi pejabat. Itu harapan kami,” tutupnya.***

Press ESC to close