KOMHUMAS- Sebanyak 30 calon apoteker resmi diambil sumpahnya dalam upacara Sumpah Apoteker ke-V yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker, Fakultas MIPA, Universitas Islam Bandung (PSPPA FMIPA Unisba) yang dilaksanakan di Aula Utama Unisba, Jumat (4/10). Prosesi ini dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas MIPA Unisba, Dr. apt. Suwendar, M.Si., sebagai bentuk pengesahan profesi bagi para lulusan yang akan terjun sebagai apoteker di masyarakat.
Dalam sambutannya, Dr. Suwendar menegaskan pentingnya integritas dan profesionalisme bagi para apoteker yang baru diambil sumpah. “Profesi apoteker tidak hanya soal keterampilan teknis, tetapi juga amanah moral dan etika yang harus dipegang teguh dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Wakil Rektor I Unisba, Prof. Ir. A. Harits Nu’man, M.T., Ph.D., IPM., turut menyampaikan pesan kepada para lulusan. Beliau mengingatkan bahwa sebagai apoteker lulusan Unisba, mereka harus senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dalam menjalankan profesinya.
“Karakteristik dan keunikan lulusan Unisba adalah apoteker yang sadar halal. Di era sekarang, di mana kesadaran masyarakat terhadap produk halal semakin meningkat, apoteker lulusan Unisba harus menjadi garda depan dalam memastikan produk-produk farmasi yang dihasilkan dan disarankan kepada pasien sesuai dengan prinsip halal,” katanya.
Beliau juga menekankan bahwa apoteker bukan sekadar penyedia obat, tetapi juga sosok yang berperan dalam menjaga moral dan etika dalam pelayanan kesehatan.
Ketua Badan Pengurus Yayasan Unisba, Prof. Dr. Miftah Faridl, dalam sambutannya mengingatkan bahwa lulusan apoteker Unisba diharapkan tidak hanya berkompeten dalam bidang farmasi, tetapi juga mampu menjadi teladan dalam pengamalan nilai-nilai Islam di masyarakat.
“Kita berharap lulusan apoteker dari Unisba mampu memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat. Bukan hanya melalui kompetensinya sebagai apoteker, tetapi juga melalui perilaku dan sikapnya yang dapat menjadi contoh dalam pengamalan ajaran Islam,” tutur Prof. Miftah.
Dengan diambil sumpahnya 30 calon apoteker ini, Universitas Islam Bandung kembali menegaskan komitmennya dalam mencetak lulusan yang tidak hanya berkompeten di bidangnya, tetapi juga memiliki karakter kuat yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Para apoteker baru ini diharapkan siap menghadapi tantangan di era digital serta berkontribusi dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045, dengan tetap mempertahankan integritas dan etika profesi yang kuat.
Sambutan penting juga disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. R. Vini Adiani Dewi, yang hadir sebagai tamu kehormatan. Dalam pidatonya, beliau menekankan pentingnya peran apoteker dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, yaitu momen Indonesia mendapatkan bonus Demografi yang diprediksi indonesia mendapatkan usia produktif yang sangat besar pada tahun 2045.
“Apoteker memegang peran strategis dalam menjaga kesehatan masyarakat, terutama dalam menghadapi tantangan global di era digital. Teknologi telah mengubah lanskap kesehatan, dan apoteker harus mampu beradaptasi serta berinovasi agar dapat memberikan pelayanan yang optimal,” jelasnya.
Beliau juga menyoroti pentingnya digitalisasi di sektor kesehatan, dimana apoteker dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan farmasi.
Upacara ini berlangsung khidmat dan dihadiri oleh para dosen, keluarga lulusan, wahana tempak Praktek Kerja profesi Apoteker (PKPA) serta tamu undangan lainnya yang memberikan doa dan dukungan untuk kesuksesan para apoteker baru.***