Peringati Hari Kesehatan Mental Sedunia, Bagian Kemahasiswaan dan Alumni serta ULPT Fakultas Psikologi Unisba Selenggarakan Seminar Kesehatan Mental

KOMHUMAS-Dalam rangka memperingati hari Kesehatan Mental Sedunia, Bagian Kemahasiswaan dan Alumni berkolaborasi dengan Unit Layanan Psikologi Terpadu (ULPT) Fakultas Psikologi Unisba menyelenggarakan Seminar Kesehatan Mental dengan tema “Mental Health in Workplace” yang dilaksanakan di Student Center dan Masjid Al Asyary Unisba, Kamis (10/10/2024).

Wakil Rektor III Unisba, Dr. Amrullah Hayatudin, SHI., M.Ag., mengatakan bahwa terselenggaranya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kesadaran pentingnya kesehatan mental bagi semua unsur yang ada di lingkungan Unisba yaitu dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa.

“Tidak hanya kesehatan fisik saja tapi kesehatan mental juga itu penting sehingga terus diupayakan agar memperoleh support dari Yayasan dan universitas agar pelayanan terhadap pemberian pengawalan terkait kesehatan mental juga terus didukung,”

Menurutnya, dalam mendukung terlaksananya konseling bagi mahasiswa Unisba saat ini sistem yang ada di website sisfo.unisba.ac.id sudah dikembangkan melalui menu Samawa. Disamping itu, website kemahasiswaan.unisba.ac.id juga sudah dikembangkan untuk memfasilitasi konseling dibidang karir dan sebagainya.

Warek III berharap, apa yang telah disampaikan pemateri dengan mensingkronkan sisi mental spiritual dan keagamaan dapat menjadikan pedoman iman untuk menjadi barrier dan guadience dalam mengawal diri agar selalu sehat mental.

Dekan Fakultas Psikologi Unisba, Dr. Dewi Sartika, Dra., M.Si., Psikolog., menyambut baik kegiatan yang sudah dilakukan kedua kalinya ini. Ia berharap kegiatan ini secara konsisten bisa terus berjalan setiap tahun karena kesehatan mental itu berlaku seumur hidup.

“Karena harus selalu men-charge diri dengan mencari aktifitas mental sehat, salah satunya dengan kegiatan semacam ini,” ungkapnya.

Dr. Dewi mengatakan bahwa di era teknologi yang semakin canggih dengan peradaban zaman sekarang yang menuntut menguasai hal tersebut, kesehatan mental menjadi hal yang begitu penting. “Pada akhirnya dimanapun kita berada yang paling penting adalah kesehatan mental,” ujarnya.

Menurutnya, perwujudan Unisba yang menghasilkan sarjana yang professional dan berakhlakul karimah merupakan hal yang juga identik dengan kesehatan mental. “Insya Allah dengan mempunyai akhlakul karimah maka akan sehat mental juga,” ucapnya.

Harapannya acara ini bisa menginspirasi untuk menjadi individu yang sehat mentalnya. “Karena dengan menjadi lebih sehat maka bisa lebih berkarya dan menjadi individu sejati,” ujarnya.

Kegiatan ini menghadirkan tiga orang pemateri yang mumpuni dibidangnya. Pemateri pertama yaitu Primadia M. Apriadi, S.Psi., CGA., CODP (Ketua IKA Fakultas Psikologi Unisba & Pendiri Primasaga Strategic). Dalam pemaparannya ia mengatakan bahwa  kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

“Memahami, menghargai, dan merawatnya adalah kunci kesejahteraan. Hilangkanlah stigma, cari bantuan jika perlu, dan dukung orang sekitar. Dengan kesadaran dan tindakan nyata, kita bisa menciptakan masyarakat yang lebih sehat mental dan Bahagia,” ungkapnya.

Dikatakannya bahwa dmembangun tempat kerja yang sehat mentalnya merupakan tanggung jawab bersama. Maka dari itu organisasi harus memprioritaskan kesehatan mental karyawan dengan menciptakan budaya suportif, menyediakan program bantuan, dan menghapus stigma.

“Dengan komitmen ini, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan sehat bagi semua. Ambilah tindakan sekarang untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya.

Pemateri kedua adalah, Ali Mubarak, M.Psi., Psikolog (Wakil Dekan 1 Fakultas Psikologi Unisba). Menurutnya, kebahagiaan itu tidak hanya selalu pada sesuatu yang dijalani sehari-hari saja seperti robot, tapi juga bagaimana memakankan hidup dan bagaimana nilai-nilai yang diyakini bisa membantu untuk mencapai kebahagiaan setiap hari.

Beliau mengutip pernyataan Dr. Shigeo Haruyama (2015) bahwa jika ingin hidup bahagia, sehat, dan berumur panjang agar bersikap positif. “Sikap positif akan terpancar dari senyum yang penuh keikhlasan,” ungkapnya.

Disamping itu menurutnya agar dapat memaafkan dengan tulus dan juga mengikhlaskan  ucapan dan perilaku orang yang pernah menyakiti hati. “Karena itu hanyalah rasa yang seharusnya mampu dikendalikan,” ucapnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan tausiyah yang disampaikan oleh Ust. Handy Bonny. Beliau mengungkapkan bahwa perlunya skala prioritas dalam menjaga kesehatan mental melalui spiritualitas yaitu dengan banyak mengingat Allah SWT untuk melatih hati agar menjadi tenang, salah satunya dengan membaca Al Quran setiap hari. Kemudian, menerapkan kebiasaan Rasulullah SAW sebelum tidur yang senantiasa berdzikir istighfar 70-100x saat deep sleep.

Selain itu, untuk mengurangi dan menghentikan berbagai perbuatan maksiat. Beliau juga menyebutkan agar memiliki tujuan hidup dan peningkatan softskill.

Ust. Handy juga mengingatkan untuk senantiasa bertawakal kepada Allah SWT karena dapat memperbaharui diri sehingga bisa tampil menjadi ahsani taqwim, meng-influence, dan membahagiakan orang lain. “Ini karena dengan tawakal dapat menjadikan tuntas pada diri sendiri. Ketika tuntas dengan diri maka  dapat spreading a good news / memberikan kebahagiaan kepada orang lain secara nyata,” ungkapnya.***

Press ESC to close