Pelaku Bisnis Harus Adaptasi Hadapi New Normal

KOMINPRO – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Bandung (Unisba) bekerja sama dengan delapan Universitas antara lain Langlangbuana, Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN), Bina Nusantara (Binus), Universitas Nasional, Universitas Kuningan, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik STIA LAN Bandung menyelenggarakan webinar bertajuk “International Buisness Oppurtunities in the New Normal Era”. Webinar yang digelar pada Kamis (9/7) tersebut menghadirkan Deputy Chief of Mission Indonesian Embassy in Egypt, Muhamad Aji Surya sebagai keynote speaker.

Aji mengatakan, penyebaran virus corona membuat pertumbuhan ekonomi dunia mengalami penurunan. Banyak negara yang mengalami disrupsi ekonomi domestik sebagai dampak dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan lockdown yang dilakukan dalam upaya menekan penyebaran COVID-19. Akhir Juni lalu, kata Aji, Kepala Ekonom Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia akan mengalami kontraksi atau tumbuh negatif luar biasa -4,9 % hingga akhir tahun ini. Untuk mengantispasi hal tersebut maka beberapa negara mulai membuka kembali wilayahnya secara perlahan-lahan dengan menerapkan protokol kesehatan yang kini dikenal dengan era new normal.

“Di Mesir, saat pandemik masih mengamuk seperti ini lockdown sudah dicabut. Kemudian mall dan cafe sudah dibuka, tempat olahraga mulai digunakan, pasar beroperasi kembali, dan penerbangan nternasional sudah hampir pulih. Sebab jika hal itu tidak dilakukan maka ekonomi akan semakin terpuruk dan masyoritas masyarakat semakin menderita,”ujarnya.

Aji menjelaskan, dalam menghadapi kondisi saat ini, masyarakat harus cepat beradaptasi dan mampu memperdiksikan masalah apa yang akan hadir di masa mendatang. Menurutnya, orang yang memiliki kemampuan tersebut dapat menawarkan solusi dan meraih keuntungan sesulit apapun kondisinya,

Beliau menyebutkan banyak perusahaan di Indonesia yang meraup keuntungan karena mereka cepat bergerak dan bermetamorfosis menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi. Mereka di antaranya perusahaan Alat Pelindung Diri (APD), masker, farmasi, makanan dan minuman, jasa logistic, start up dan jasa telekomunikasi. Pandemik COVID-19 juga mau tidak mau turut mengubah kebiasaan manusia yang biasanya lebih sering melakukan interaksi secara offline menjadi online. Hal tersebut rupanya mendatangkan keuntungan luar biasa bagi para pelaku bisnis yang mengandalkan internet sebagai media usaha.

Platform komunikasi public seperti zoom, google meet menjadi sangat booming saat ini. Perusahaan ecommerce seperti Bukalapak juga mengalami peningkatan konsumen yang cukup signifikan karena adanya peningkatan kebutuhan konsumen berbelanja online. Itu sebabnya kemampuan dalam memprediksi apa yang akan terjadi di masa mendatang itu sangat dibutuhkan,”jelasnya.

Sementara itu, Head if Economic Section, Indonesian Embassy –Warsaw, Taufiq Lamsuhur, mengatakan, pandemik COVID-19 menjadi peluang bagi para pelaku industri kreatif. Menurutnya kecenderungan orang-orang untuk tinggal di rumah menciptakan beberapa kebaisaan baru seperti membeli aksesoris untuk mendokrasi ruangan serta mengkonsumsi teh dan kopi di rumah.  Selain itu, adanya anjuran untuk menggunakan masker juga membuka peluang bagi pelaku industri kreatif yang mampu membuat desain masker unik dan menarik hati masyarakat. Taufiq juga memberikan strategi tradisonal yang dapat diaplikasikan masyarakat untuk menembus pasar Polandia.

“Untuk menmebus pasar Polandia kita harus mengethaui peraturan Uni Eropa karena Polandia tidak lagi menjadi single country. Kedua, membaca situasi pasar saat ini dan menganalisis pesaing. Negara ASEAN yang produknya paling gencar masuk Polandia itu Vietnam, kita bisa belajar dari mereka. Kemudianhal  yang paling penting adalah maintenance kualitas dan produksi. Ini selau menjadi kendala karena banyak perusahaan yang tidak bisa mempertahankan kualitas sehingga semakin lama produksinya juga menurun,”terangnya.

Dalam diskusi itu, FEB Unisba juga menghadirkan narasumber lain yakni Indonesian Trade Attache in Egypt, Irman Adi Purwanto Moefthi, Indonesia Korea Legal and Business Advisory Center Keumseong LLC, Tarigan Saudaranta, CEO PT BorSya Cipta Communica, Boris Syaifyullah. Ketua penyelenggara dalam kegiatan ini adalah Ketua Program Studi Manajemen, Dr.Sri Suwarsi,SE.,M.Si,. Acara ini diselenggarakan sebagai upaya mendukung visi dan misi FEB Unisba dalam menjalankan internasionalisasi berbagai program tridharma perguruan tinggi menuju FEB Islam yang unggul di tingfkat ASEAN tahun 20204 dan ASIA tahun 2028. (Feari)

Press ESC to close