Pemimpin, Melayani Bukan Dilayani

HUMAS-Seorang pemimpin sejatinya adalah pelayan bagi rakyatnya, bukan sebaliknya meminta untuk dilayani. Pemimpin atau disebut juga sebagai ulil amri tak sekadar melakukan kontak sosial dengan manusia tetapi juga dengan Allah SWT. Sebagai qhoribul ummah, pemimpin harus dekat, menyatu dan mampu memberi ketenangan serta rasa nyaman bagi ummah/rakyat yang dipimpinnya. Sosok pemimpin juga seyogyanya mampu bersikap adil, tidak mengikuti hawa nafsunya sendiri dan memiliki karakter yang bisa dijadikan contoh bagi yang dipimpinnya.

Demikian disampaikan Prof.Dr. KH. Dadang Kahmad,MS. dalam Pengajian Umum bertema, “Pemimpin yang Menyatukan Umat” yang diselenggarakan Lembaga Studi Islam dan Pengembangan Kepribadian (LSIPK) Unisba, Rabu (21/2) di masjid Al-Asy’ari Unisba. Pengajian ini selain diikuti dosen dan karyawan Unisba, juga masyarakat sekitar kampus yang berada di wilayah Tamansari Bandung.

Prof. Dadang menyebutkan, ada empat syarat menjadi pemimin yakni memiliki aqidah yang benar, memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas, memiliki akhlak yang mulia (akhlakul karimah), dan memiliki kecakapan manajerial dan administratif dalam mengatur urusan duniawi.(Eki/Sari)

 

 

 

Press ESC to close