Meningkat, Hasil Penelitian Mahasiswa Unisba

                                                                    Para Presenter terbaik SPeSIA 2017 dari masing – masing fakultas bersama Wakil Rektor I Unsiba dan panitia.

 

HUMAS-Sebanyak 1.071 karya ilmiah mahasiswa Unisba berhasil dipublikasikan melalui Seminar Nasional Sivitas Akademika Unisba (Spesia) 2017 yang dilaksanakan di Aula Unisba, Senin-Selasa (14-15/8). Karya ilmiah tersebut merupakan hasil penelitian mahasiswa Unisba yang berasal dari sepuluh Fakultas di lingkungan Unisba. Karya ilmiah yang masuk sebelumya telah dilakukan validasi oleh panitia dan tim Reviewer Setiap Prodi. Jika dijumlahkan secara keseluruhan, selama tiga tahun Unisba telah mempublikasikan sebanyak 4.217 dokumen penelitian S1. Hal inilah yang membuat Unisba mendapatkan posisi ke 60 dari 4446 perguruan tinggi yang ada di Indonesia.

Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H. dalam sambutannya, mengatakan, SPeSIA sudah berlangsung selama tiga tahun dan menjadi agenda rutin bagi lulusan Unisba yang akan melaksanakan wisuda. “Unisba memiliki motto mujahid, mujaddid dan mujtahid. Disinilah kami menerpa supaya mahasiswa-mahasiswa kami kalau lulus dari Unisba menjadi sarjana yang paripurna dan berakhlakul karimah,” kata Rektor seraya berharap, ke depan tidak hanya sarjana yang bisa mengikuti SPeSIA, akan tetapi diikuti lulusan pascasarjana baik magister maupun doktor.

Rektor menjelaskan, 1071 karya ilmiah/artikel yang diseminarkan tersebut berasal dari Fakultas Syariah sebanyak 75, Dakwah (17), Tarbiyah dan Keguruan (56), Hukum (85), Psikologi (128), MIPA (148), Teknik (112), Ekonomi dan Bisnis (181) Ilmu Komunikasi (131), dan Fakultas Kedokteran sebanyak 138 artikel. Sebagai motivasi dan apresiasi, Unisba menyediakan hadiah berupa uang senilai Rp 1.250.000,00 kepada para presenter terbaik dari masing-masing fakultas.

Sementara itu, Koordinator Kopertis Wilayah IV (Jawa Barat-Banten), Prof. Dr. Uman Suherman, M.Pd. yang menjadi Keynote Speaker dalam kegiatan Spesia ini mengatakan, tidak akan ada suatu bangsa yang kualitasnya melebihi kualitas pendidikan di  dalamnya. Kualitas pendidikan tercapai manakala kualitas perkuliahan itu berkualitas. Kualitas  perkuliahan  hanya  bisa dibangun oleh dosen yang berkualitas.

“Salah satu bentuk kualitas pendidikan yaitu melalui penulisan karya ilmiah. Karya ilmiah tidak bisa dilakukan tanpa adanya penelitian dan karya ilmiah bukan sesuatu yang sulit tetapi tidak bisa juga disikapi sebagai sesuatu yang mudah,” katanya.

Guru Besar Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UPI ini lebih jauh mengatakan, karya ilmiah yang dihasilkan mahasiswa Unisba menjadi kebanggan tersendiri. “Karya ilmiah di Unisba tidak hanya diupload tapi diseminarkan sehingga mencerminkan keterbukaan akademik dan orang lain bisa melihat, meraba dan bisa menjadikan inspirasi pemikiran untuk mahasiswa selanjutnya,” terangnya.

Koordinator Kopertis Wilayah IV ini juga mengapresiasi kegiatan SPeSIA sebagai budaya akademik yang bagus. Alasannya, kata dia, dalam Spesia tercermin masing-masing peneliti mengenyampingkan ego keilmuannya, adanya keterbukaan, dan  dapat memberikan kemaslahatan bagi orang lain. Ia juga meyakini alumni Unisba memiliki daya intelektual yang tinggi. “Saya juga paham betul dengan seminar ini memberikan kebiasaan kita dikritik seseorang, mensyukuri apa yang kita peroleh dan biasa menghargai karya orang,” tambahnya.

Di hadapan peserta Spesia, Koordinator Kopertis Wilayah IV ini berpesan,  seorang akademisi hendaknya tidak menyepelekan orang lain, selalu belajar dengan mengambil ilmu dari orang baru dan mengolahnya menjadi modal yang kuat untuk menjadi manusia yang dicintai manusia lain.

Prestasi Unisba meraih Juara 1 Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), mendorongnya untuk dapat meningkatkan SDM-nya dengan standar nasional. Unisba juga bisa melebihi standar nasional pendidikan tinggi dengan akreditasi tidak hanya melalui BAN-PT saja tetapi juga melalui ASEAN University Network Quality Assurance. “Unisba mampu sejajar dengan universitas yang memiliki kredibilitas di tingkat ASEAN. Kalau itu yang terjadi yang saya kemukakan di awal kualitas bangsa tidak akan melebihi tingkat pendidikan. Apa yang dilakukan di Unisba memberikan fundamen yang kuat saat kita meningkatkan kualitas bangsa,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana SPeSIA 2017, Dadi Ahmadi, S.Sos., M.I.Kom, Spesia berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai kajian keilmuan dari disiplin masing-masing, menjadi ajang silaturahmi dan sekaligus dapat memberikan bahkan menginspirasi bagi para pengambil kebijakan untuk melahirkan program-program yang selaras dengan kondisi dan situasi di masyarakat sebagaimana terefleksikan dari hasil – hasil penelitian yang telah dipublikasikan.(Eki/Sari)

 

Press ESC to close