HUMAS-“Alhamdulillah selama mengabdi di Unisba, saya merasakan lebih banyak suka daripada dukanya. Saya bisa bekerja dengan orang-orang yang bisa bekerjasama, tenang dalam melaksanakan ibadah, bisa shalat berjamaah di masjid, mendapat bimbingan keagamaan yang banyak, dan hal positif lainnya,” terang Bu Amidah, S.Pd.I. saat diminta memberikan kesan-kesannya selama mengabdi di Unisba.
Bu Amidah tidak sendiri. Ia bersama Bu Apong Sumarni merupakan Tenaga Kependidikan (Tendik) yang kini memasuki masa pensiun (purna bakti). Bu Amidah pensiun setelah mengabdi selama 37 tahun di Unisba, dan berakhir masa tugasnya pada bulan Maret 2018 lalu di Bagian Akademik. Sedangkan bu Apong menunaikan masa kerja selama 36 tahun dan terakhir bertugas di Bagian Umum pada 12 April ini.
Kedua Tendik ini dilepas secara khusus oleh Rektor Unisba, Prof.Dr. H. Edi Setiadi,SH.,MH., dan Wakil Rektor (Warek) II, Dr. Atih Rohaeti Dariah, SE.,M.Si., di Ruang Rektorat, Kamis (12/4). Acara ini dihadiri Kepala Bagian Umum beserta staff, dan Kepala Bagian Akademik beserta staff, serta Ketua Pensiunan Unisba, Dr. Rahmat Effendi, M.Ag.
Bu Amidah mengaku senang mendapat undangan Pak Rektor dalam pertemuan ini. “Saya merasa bahagia masih diaku. Saya sangat berterimakasih kepada semua pimpinan Unisba dan rekan-rekan Tendik selama ini. Saya juga mohon maaf jika selama ini saya kurang maksimal dalam bekerja,” katanya seraya mengusap air mata yang tak terbendung membasahi pipinya.
Bu Amidah berharap, ke depan Unisba bisa lebih memperhatikan nasib pensiunan terutama masalah uang pensiun yang diakuinya tidak sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini, serta pemberian pelatihan yang disesuaikan dengan minat dari masing-masing pensiunan.
Menanggapi hal tersebut, Warek II mengatakan, pihaknya akan berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi para pensiunan Unisba. “Insya Allah kita akan akomodir dan akan kita pertimbangkan untuk perbaikan ke depannya,” katanya.
Warek II juga meminta para pensiunan tidak merasa asing dan tidak ragu untuk berkunjung ke Unisba, karena bagaimanapun mereka masih bagian dari keluarga Unisba.
Senada dengan itu, Pak Rektor mengungkapkan, pimpinan Unisba saat ini selalu berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan karyawannya. “Kita upayakan semoga ada kenaikan yang konsisten, baik kenaikan tunjangan-tunjangan maupun kenaikan gaji pokok. Kenaikan gaji pokok inilah yang akan berdampak pada besarnya jumlah uang pensiun yang diterima para pensiunan,” papar Rektor.
Pak Rektor pun berharap, para pensiunan masih tetap berkiprah membawa nama baik Unisba di masyarakat dan memberikan kontribusi, minimal dalam bentuk do’a agar Unisba terus maju.
Terkait upaya peningkatan kesejahteraan pensiunan, Ketua Pensiuanan, Dr. Rahmat Effendi,M.Ag. mengungkapkan, saat ini perkumpulan pensiunan Unisba sudah bahu-membahu dalam meningkatkan penghasilan keluarga maupun dalam pembinaan ruhuddien. “Insya Allah tiap pagi di Grup WA kami ada nasehat-nasehat atau saling mengingatkan satu sama lain,” katanya.
Pak Rahmat pun menjelaskan tentang usaha yang sedang dirintisnya yang diakui sebagai usaha seorang pensiunan, yakni membudidayakan lele. Bersama para pensiunan lain, ia memelihara lele untuk kemudian dijual. Menurutnya, usaha ini sedikit demi sedikit sudah membuahkan hasil. Bahkan, katanya kini ia mulai menyediakan “Lesgo” Lele Siap Goreng yang nantinya bisa dipesan melalui media sosial.
Ia pun berharap, ke depannya Unisba memberikan fasilitas khusus bagi para pensiunan, agar para pensiunan tidak ragu datang ke Unisba. “Kami mohon ada ruang khususlah buat kami bersilaturahim dan berdiskusi di Unisba. Kami juga berharap suatu saat dapat membentuk koperasi khusus bagi para pensiunan,” tambah Pak Rahmat.(sari)