KOMHUMAS-Prestasi membanggakan kembali ditorehkan mahasiswa Unisba. Eka Fitriyani Widiastuti, Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unisba berhasil meraih medali perak pada ajang Silent Knight Karate Cup 2024 pada kelas SENIOR FEMALE IND KUMITE (-50KG) yang digelar di Stadium Titiwangsa, Malaysia, Jumat-Minggu (8-10/3/2024).
Perempuan asal Kota Bandung ini juga berhasil menambah koleksi medali yang telah diperolehnya yaitu lebih dari 20 medali sejak pertama kali menggeluti karate sejak SMP.
Eka sapaan akrabnya mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian tersebut karena ini merupakan pertandingan internasional pertama baginya yang dilaksanakan di luar negeri.
“Untuk dapat juara awalnya saya gak berekspetasi bisa sampai masuk final karena lawannya banyak dan bagus, ditambah tuan rumah Malaysia pasti banyak supporternya. Saat masuk final sempat berharap bisa dapat juara 1, tapi saya sudah puas bisa dapat juara 2 dengan baru pertama kalinya bertanding di luar negeri,” ungkapnya.
Anak pertama dari tiga bersaudara ini bercerita, awal persiapan melalui training untuk mengikuti pertandingan tersebut dilakukan selama ± 2 bulan. Ia juga sempat mengalami down karena hampir tidak jadi berangkat, namun karena dukungan dari universitas dan fakultas akhirnya Eka bisa pergi dan ikut bertanding. “Alhamdulillah dikasih jalan dari universitas dan fakultas. Selain itu dapat dukungan juga dari Pak Rektor,” ujarnya.
Diawal pertandingan Eka sempat teringgal poin yang lumayan jauh yaitu 3-0 dan ia mampu membalikan keadaan menjadi 6-12. Pada permainan kedua Eka juga memenangkan pertandinagn dengan perolehan poin 9-0, juga pada pertandingan ketiga dengan poin 3-1. Dibabak semifinal ia juga Kembali berhasil meraih kemenangan dengan poin 3-1. Namun di final Eka harus mengakui keunggulan lawan dan akhirnya mengalami kekalahan dengan poin 6-4.
Eka juga mengaku mengalami berbagai tantangan selama bertanding, salah satunya sempat mengalami keraguan dan demam panggung karena pengalaman pertamanya bertanding di luar negeri. Selain itu, cuaca panas dan AC di stadium yang dingin sekali membuat suhu badannya tidak stabil, ikut naik dan turun sehingga membuat tubuhnya tidak nyaman.
“Alhamdulillah dari awal keberangakatan sampai kepulangan berjalan lancar. Step by step bisa teratasi sehingga bisa buat saya lebih tenang. Ditambah fasilitas dari Unisba yang sangat membantu,” ucapnya.
Ia berharap dipertandingan berikutnya bisa membawa pulang medali emas. Tak lupa ia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Unisba atas dukungan dan kepercayaannya untuk bisa mengharumkan nama Unisba di luar negeri.
“Bismillah dengan jalannya nanti di event selanjutnya saya bisa ada di podium paling atas membawa harum Unisba,” tutupnya.***