Mahasiswa Unisba Raih Juara 3 Nasional di Ajang ISOGIS Competation Geography Days 12th

KOMINPRO-Tim mahasiswa Teknik Perencaaan Wilayah & Kota Unisba terdiri dari Muhammad Dziqry Zulfiqaar (10070318077, angkatan 2018), Tri Bagus Armansyah (10070318065, angkatan 2018) dan Doris Yuliana Kuswara       (10070319057, angkatan 2019) berhasil memboyong juara 3 serta hadiah berupa e-sertifikat, uang pembinaan dan lisensi resmi ArcGIS dalam perlombaan Integrated Solution With GIS (ISOGIS) Competation Geography Days 12th yang dilaksanakan secara online melalui Zoom Meeting, 28 November lalu.

Sebagaimana diketahui, ISOGIS Competation Geography Days 12th merupakan event perlombaan tahunan mengenai lingkup geografi tingkat nasional (se-Indonesia) yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Departemen Geografi, Universitas Indonesia yang bekerja sama dengan ESRI (Enviromental System Research and Institute) Indonesia dan diikuti oleh berbagai perguruan tinggi ternama di seluruh Indonesia.

Ketiganya berhasil melalui 3 tahap yakni tahap Preliminary, Semi-Final dan Final. Pada tahap final,  ketiganya bersaing dengan perguruan tinggi negeri nasional seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Selain itu, pada tahap ini terdapat sesi tanya jawab dengan juri yang terdiri dari Bimo Arvianto – TRPB BAPPENAS, Rusdi – TRPB BAPPENAS, Irvan Salim – ESRI Indonesia dan Masita Dwi Mandini Manessa – Universitas Indonesia.

Judul penelitian yang mengantarkan mereka meraih juara ke 3 yaitu “Pemodelan Transformasi Ketahanan Pangan Berbasis Tutupan Lahan Pada Tahun 2029 Melalui Metode Cellular Automata Markov Wilayah Studi Kabupaten Cianjur” dari kategori ketahanan pangan  yang dipilih.

Ketiganya memilih kategori tersebut karena melihat kondisi pandemi yang tak kunjung selesai dan membuat masyarakat terbatas dalam melakukan berbagai kegiatan sehingga tidak bisa mendapatkan penghasilan seperti biasanya. Di samping itu, dengan semakin banyaknya angka kelahiran di Indonesia serta pembangunan yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dikhawatirkan akan terjadinya pergeseran alih fungsi lahan dari lahan non terbangun (salah satunya lahan pertanian dan perkebunan) menjadi lahan terbangun, juga Kabupaten Cianjur merupakan salah satu wilayah penghasil padi terbaik dan harum.

Oleh sebab itu mereka ingin mengetahui seberapa banyak luas lahan pertanian dan perkebunan pada tahun 2029 mendatang, apakah akan terjadi alih fungsi lahan dan mengakibatkan turunnya tingkat ketersediaan pangan di Kabupaten Cianjur? Paparan lengkapnya bisa diakses dilink https://arcg.is/1Tjqvn2 ***

Press ESC to close