KOMINPRO-Program Studi Teknik Pertambangan Unisba bekerjasama dengan Japan Oil, Gas and Metals National Corporation menyelenggarakan Pelatihan Teknologi Keselamatan Pada Tambang Batu Bara Bawah Tanah si Student Center Unisba, pada Senin-Kamis (10-13/12). Pada pelatihan ini menghadirkan Guest Lecture, Prof. Kikuo Matsui dari Kyushu University Jepang dan tim pengajar yang terdiri dari Shinji Togawa, Yoshihisa Shimoda, Atsushi Kaziokazi dan Fiati Nurmaya.
Ketua Prodi Pertambangan Unisba, Sri Widayati, S.T., M.T., mengungkapkan, pelatihan ini merupakan wujud implementasi dari MoU antara Unisba dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia yang dalam hal ini Balai Diklat Kementrian ESDM. Sebelumnya, telah terjalin MoU antara Kementrian ESDM RI dengan Kementrian ESDM Jepang dan sebagai wujud dari Goverment to Goverment (G to G) nya adalah dengan mengadakan diklat di Indonesia.
Sebagai salah satu kampus dari 47 perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki prodi tambang, lanjutnya, Unisba didaulat menjadi salah satu dari 10 perguruan tinggi di Indonesia yang terpilih untuk dapat melaksanakan pelatihan tersebut. Pelatihan ini sudah diselenggrakan mulai 2002 dan rutin dilaksanakan setiap tahunnya.
Pelatihan ini diikuti oleh mahasiswa prodi tambang angkatan 2015 dengan jumlah peserta sebanyak 50 orang dan sudah mengikuti mata kuliah tambang bawah tanah, fentilasi tambang dan sudah memahami tambang bawah tanah.
Peserta diseleksi dengan jumlah IPK tertinggi. Hal ini menjadi pertimbangan karena jumlah kuota yang terbatas. Walaupun menurutnya sudah terjadi waiting list sebanyak 80 peserta untuk bisa mengikuti pelatihan ini di tahun berikutnya. Kaprodi Pertambangan yakin, adanya hubungan yang sangat baik, baik dengan tim Badiklat maupun dari Jepang maka jumlah peserta di tahun depan kuotanya bisa bertambah menjadi 80 peserta setiap angkatan.
Melalui pelatihan ini, pembekalan mahasiswa tidak hanya didapat dari dosen pada saat perkuliahan saja tetapi juga dari pembekalan yang diberikan oleh ahli yang didatangkan langsung dari Jepang yang sudah expert dibidangnya dan sudah menguasai ilmu mengenai keselamatan kerja tambang bawah tanah.
“Memang ini sangat memberikan gambaran dan wawasan kepada mahasiswa bagaimana tambang bawah tanah ini yang very safety dan zero accident. Yang bisa kita ambil disiplin dari orang Jepang yang sangat luar biasa, bekerja itu betul-betul safety dan kita tanamkan kepada mahasiswa bahwa tambang itu nomor satunya safety karena memang kita bergerak dengan teknologi yang tinggi, dengan alat-alat berat yang luar biasa dan kita harus benar-benar memperhatikannya,” ungkapnya.
Adanya pelatihan ini, diharapkan, mahasiswa akan lebih memahami bagaimana dengan benar-benar menjalankan dan menjaga keselamatan kerja tambang bawah tanah karena tambang bawah tanah ruang geraknya sangat terbatas, dari segi udara dan gas beracun harus dijaga dan diawasi dengan seksama.(Eki/Sari)