
KOMINPRO-Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unisba menyelenggarakan Webinar Series #3 “Strategi Jitu Memenangkan Hibah Penelitian Kementrian Riset dan Teknologi (Kemenristek)/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)” yang diikuti ± 700 peserta dari seluruh Indonesia melalui zoom dan live streaming di Youtube LPPM Unisba, Rabu (15/07). Kegiatan ini terselenggara dalam rangka meningkatkan kapasitas dosen khususnya dosen Unisba dalam memenangkan hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di tingkat nasional, serta diharapkan dapat menghasilkan pemikiran dan teori-teori baru yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat juga pelatihan-pelatihan yang meningkatkan kemampuan dan keahlian bagi masyarakat.
Reviewer nasional penelitian Kemenristek/BRIN dari Universitas Sebelas Maret, Dr. Drajat Tri Kartono, M.Si., sebagai narasumber yang membawakan materi “Memenangkan Hibah Penelitian Kemenristek/BRIN Katagori Ilmu Sosial” menyampaikan berbagai tips agar penelitian dapat memperoleh hibah dari Kemenristek/BRIN, antara lain penelitian harus memenuhi syarat administrasi seperti ketentuan kata, ketentuan jumlah publikasi / KI (kekayaan intelektual), link URL – Bhukti Publikasi dan KI, H index serta ketentuan lainnya. Menurutnya, jika salah satunya tidak terpenuhi, maka sistem otomatis tidak akan melanjutkan ke review untuk disubstansi.
Kemudian kedua, judul dan rumusan penelitiannya harus fokus pada topik dan tema sosial humaniora, sesuai dengan buku pedoman yang diterbitkan oleh Kemenristek/BRIN. Selain itu, katanya, penting untuk memasukan roadmap sebagai langkah yang menunjukan bahwa peneliti memiliki kompetensi dalam menyelesaikan tujuan penelitiannya. “Roadmap-nya terdiri dari pengalaman penelitian sebelumnya yang relevan dengan usulan sebelumnya, usulan penelitian yang diusulkan dan rencana penelitian yang akan datang paska pembiayaan Kemenristek/BRIN,” terangnya.
Selanjutnya, poin ketiga yang harus diterapkan oleh peneliti yakni patuhi panduan = sesuai skema dengan tujuan dan luaran wajib. Terakhir beliau menjelaskan, penelitian harus memprioritaskan pada riset nasional dengan fokus baru saat ini yaitu Covid-19. “Cari kasus yang menarik dari Covid-19 ini dari segi sosial humaniora yang bisa diteliti. Misal seperti tentang kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait Covid-19, kebijakan itu bisa diteliti mengenai tujuannya untuk apa,” jelasnya.

Senada dengan Dr. Drajat, Reviewer nasional penelitian Kemenristek/BRIN dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Prof. Ir. Agoes Ahmad Masroeri, M.Eng, D.Eng., yang membawakan materi “Kiat-Kiat dalam Pembuatan Proposal Penelitian” mengungkapkan, persyaratan administrasi dengan memperhatikan Renstra perguruan tinggi merupakan hal yang penting dalam pembuatan proposal penelitian.
Beliau juga menuturkan, sesuai dengan National Research Priority (NRP) 2020-2024, penelitian saat ini yang menjadi primadona yaitu berhubungan dengan Covid-19 dengan 9 prioritas yakni foods; energy; health; medicine; transportation; engineering products; defense & security; maritime; socio, art cult, education; other multidisciplinary and cross sector.
Pada kesempatan ini, beliau juga memberikan berbagai tips dalam membuat proposal yang menarik sehingga memperoleh nilai bagus dari reviewer, yakni proposal harus berisi cukup informasi dan argumentasi untuk meyakinkan reviewer bahwa penelitiannya memang penting, perlu dilaksanakan dan juga didanai. Selain itu katanya, proposal juga harus mempunyai research questions yang jelas dan penting, serta metodologi yang jelas dan sistematis untuk menjawabnya.
Untuk itu menurutnya, strategi yang harus dirancang oleh peneliti agar penelitiannya optimal yaitu dengan memperoleh peta permasalahan penelitian strategis. “Peta ini harus yang mutakhir, relevan, dan diperkirakan dapat diselesaikan dalam waktu, biaya, dan ketersediaan sumberdaya yang ada,” ungkapnya.
Beliau menambahkan, strategi lainnya agar permasalahan penelitian yang dapat ditangani cukup beragam dengan ketersediaan sumberdaya yang tersedia, yakni perlu senantiasa dinilai keadaaanya sebagai fungsi waktu dan ruang serta ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya dengan program yang terarah dan berperspektif jangka panjang.
Sementara itu, Ketua LPPM Unisba, Prof. Dr. Hj. Atie Rachmiatie, M.Si., mengatakan, pertimbangan dan keputusan menghadirkan narasumber tersebut karena keduanya merupakan para ahli yang kompeten dalam menilai proposal penelitian yang diajukan sehingga diharapkan ilmu dan kiat memenangkan hibah Kemenristek/BRIN dapat diperoleh.
Lebih lanjut dikatakannya, melalui kegiatan webinar ini diharapkan dapat diperoleh pengetahuan serta pemahaman yang berguna dalam menyusun proposal yang sesuai dengan ketentuan dari Kemenristek/BRIN. “Dengan demikian, diharapkan para dosen Unisba mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil penelitian yang dilakukan dengan meningkatnya kemampuan dan keterampilan yang diperlukan agar dapat memenangkan dana penelitian yang dikompetisikan,” pungkasnya.***