KOMHUMAS-Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Bandung (LPPM Unisba) Kembali menggelar kegiatan tahunan Bandung Annual International Conference (BAIC). Kegiatan yang sudah kelima kali dilaksakan ini diselenggarakan secara online melalui Zoom Meeting pada Rabu (18/10/2022).
Ketua LPPM Unisba, Prof. Dr. Neni Sri Imaniyati, S.H., M.Hum., mengatakan, BAIC tahun ini mengusung tema ‘Halal Ekosistem’ yang sejalan dengan visi dari LPPM Unisba yang mencanangkan halal sebagai ekosistem karena trend industri halal saat ini tengah menjadi perbincangan di dunia bisnis internasional.
Menurutnya, konferensi BAIC ini dibagi menjadi dua kegiatan utama diantaranya Scientific & Technology Research Symposium (SiRes) dan Social & Humanities Research Symposium (SoRes).
“Ada pun tema khusus untuk SiRes tahun ini adalah The Development of Materials Science and Manufacturing Technology to Support the Halal Industry Ecosystem. Sementara itu, tema khusus untuk SoRes adalah Strengthening the Halal Industry Ecosystem : Challenges and Opportunities in the Post-Pandemic Era,” ujarnya.
Prof. Neni mengatakan, peserta yang mengikuti kegiatan ini sejumlah 171 partisipan, terdiri dari SiRes 52 abstrak dan SoRes 136 abstrak.
Ia menjelaskan, area riset yang masuk dalam SiRes adalah Teknik Industri, Teknik Pertambangan, Perencanaan Wilayah & Kota, Statistik, Matematika, Kedokteran, dan Farmasi. Sedangkan, riset yang masuk dalam area SoRes meliputi Komunikasi, Psikologi, Manajemen, Akuntansi, Ekonomi, Hukum, Pendidikan Islam, Pendidikan Anak Usia Dini, Komunikasi & Penyiaran Islam, dan Ekonomi Syariah.
Menurutnya, sama seperti tahun sebelumnya, artikel dalam konferensi BAIC ini akan dipublikasikan pada prosiding internasional. “Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan mampu membantu para peneliti dan pengabdi untuk dapat mempublikasikan artikel di tingkat internasional dan terindeks internasional,” katanya.
Prof. Neni mengungkapkan, terdapat beberapa presenter SiRes dan SoRes dari luar Unisba yang turut hadir pada konferensi BAIC tahun ini seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Kristen Indonesia, Institut Teknologi Nasional Yogyakarta, Institut Teknologi Kalimantan, National Research and Innovation Agency (BRIN), Universitas Terbuka, Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia, Cilacap State Polytechnic, Universitas Andalas, Universitas Panca Bhakti, Universitas Muhammadiyah Purwerojo, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Megarezky.
Lebih lanjut Prof. Neni mengatakan, BAIK kali ini menghadirkan beberapa narasumber yaitu Prof. Satomi Ohgata (Kyushu International University), Prof. Dr. Irwandi Jaswir, M.Sc (International Islamic University Malaysia), dan Dr. Maya Tejasari., dr., M.Kes (Universitas Islam Bandung).
Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H.,mengatakan peneliti dan pengabdi dalam negeri memerlukan banyak dorongan, salah satunya dalam mempublikasikan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang telah dilaksanakan agar riset dapat berkontribusi terhadap kemajuan negara.
“Saya yakin LPPM pun tidak akan berjalan kalau tidak ada partisipasi dan kalau tidak ada dosen yang mengajukan proposal hibah baik hibah melalui Unisba, Kemendikbnud maupun institusi lainnya,” ujatnya.
Saat ini kata Rektor, Unisba meraih predikat hibah terbesar di Wilayah Dikti IV. Oleh karena itu, saya yakin LPPM Unisba akan terus berusaha menaikan peranannya baik untuk lingkup Unisba mauapun yang lebih luas.
Harapannya dengan adanya BAIC 2022 ini bisa memfasilitasi para dosen, khususnya Unisba dalam mempublikasikan hasil penelitian atau karya ilmiahnya.***