KOMINPRO – Kebijakan Kemenristekdikti untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dalam jurnal atau prosiding internasional yang terindeks scopus, thomson, web of science, dll, direspon oleh Unisba dengan menggelar simposium internasional 1st Science and Technology Research Symposium (SiRes) dan 1st Social and Humaniora Research Symposium (SoRes) pada 22-23 Oktober 2018 mendatang. Kedua kegiatan itu berada di bawah payung 1st Bandung Annual International Conference (BAIC) yang terindeks Scopus.
Tujuan dari penyelenggaraan kegiatan ilmiah BAIC ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada akademisi dan praktisi di Indonesia, negara-negara ASEAN dan di dunia untuk mendiskusikan dan berbagai isu-isu kontemporer terkait manajemen pengelolaan alam dan ilmu sosial. Menurut Ketua LPPM Unisba, Prof. Dr. Atie Rachmiatie, M.Si, konferensi ini bermaksud untuk memberikan ruang bagi publikasi hasil riset berkualitas tinggi dari semua bidang. Area riset yang masuk dalam SiRes adalah Teknik Industri, Teknik Pertambangan, Perencanaan Wilayah dan Kota, Kesehatan, Statistik, Matematika dan Farmasi sedangkan bidang riset yang masuk dalam area SoRes adalah Komunikasi, Psikologi, Manajemen, Akuntansi, Ekonomi, Hukum, Pendidikan Islam, Pendidikan Anak Usia Dini, Komunikasi dan Penyiaran Islam, ekonomi syariah dan bidang lain yang terkait.
Pembicara kunci (keynote speakers) dalam kegiatan ini adalah apl. Prof. Dr.-Ing Thomas Weith dari University of Potsdam, Jerman, Dr. Eng Muhammad Aziz dari Tokyo Institute of Technology, Jepang dan Prof. Dr. Sutawanir Darwis dari Universitas Islam Bandung. Kegiatan ini akan dibagi menjadi dua kegiatan besar, yaitu plenary session yang menghadirkan ketiga pembicara dalam satu sesi serta parallel session yang membagi para pemakalah ke dalam ruang-ruang presentasi dan diskusi, sesuai dengan tema tulisan dari para peserta.
Waktu penyelenggaraan konferensi Senin dan Selasa, 22-23 Oktober 2018, dimana hari pertama kegiatan diisi dengan coaching clinic bagi para pemakalah sehingga mereka bisa memperbaiki tulisan dan materi presentasi sebelum ditampilkan/didiskusikan dengan akademisi/praktisi lain yang hadir dalam acara tersebut. Pada hari kedua, setelah mendengarkan paparan dari para keynote speakers, para peserta akan mempresentasikan hasil riset mereka dan mendiskusikannya.
Tempat SiRes & SoRes diselenggarakan di Grand Tjokro Hotel yang berlokasi di Jalan Cihampelas, Bandung. Bagi para akademisi dan praktisi yang berkeinginan untuk bergabung dalam kegiatan ini, agar memperhatikan tanggal-tanggal penting berikut. Penyerahan abstrak paling akhir adalah 17 Agustus 2018 secara online melalui website yang disediakan khusus. Untuk mendaftar Science and Technology Research Symposium (SiRes), alamatnya http://sires.unisba.ac.id/?page_id=7 sedangkan untuk bidang sosial dan humaniora (SoRes) bisa mendaftar ke: http://sores.unisba.ac.id/?page_id=7
Untuk pengumuman penerimaan abstrak oleh panitia akan dilakukan pada 31 Agustus 2018. Selain itu, pembayaran untuk keikutsertaan dalam konferensi ini selambatnya 14 September 2018. dan penyerahan full paper (makalah lengkap) adalah 14 November 2018. “Sekitar dua atau tiga bulan setelah kegiatan, makalah yang dinyatakan memenuhi syarat akan dipublikasikan di prosiding internasional terindeks Scopus,” kata Prof Atie.
Target dari hasil konferensi internasional ini lebih dari 100 artikel bisa terindeks scopus, sehingga ranking Indonesia dalam publikasi ilmiah terus meningkat. (Sumber : www.bandungnewsphoto.com/)