Kolaborasi dengan SAIAC dan BRIN, Unisba Gelar FGD

KOMHUMAS-Universitas Islam Bandung (Unisba) berkolaborasi dengan S. ASEAN International Advocacy & Consultancy (SAIAC), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Building a Common ASEAN Space Future: Unlocking ASEAN’s Space Economy Potential”.

FGD ini dilaksanakan secara hybrid, yaitu luring di Auditorium Gedung Dekanat Unisba dan daring melalui Zoom Meeting, pada Jumat (2/5).

Acara ini menghadirkan keynote speaker Mr. Hamid Mehmood, Ph.D., yang merupakan Scientific Affairs Officer sekaligus Kepala UN-SPIDER Beijing Office pada United Nations Office for Outer Space Affairs (UNOOSA). Diskusi juga menghadirkan enam pembicara dari berbagai negara ASEAN, antara lain Dr. Robertus Heru Triharjanto (Ketua Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN – Indonesia); Mr. Erik Mangajaya Simatupang (Diplomat, PTRI di Wina – Austria); Dr. Gay Jane P. Perez (Deputi Direktur Jenderal – Philippine Space Agency/PhilSA); Ms. Huang Miaw Yi (Deputi Direktur Hubungan Internasional – Office for Space Technology & Industry, Singapura); YBhg. Dato’ Gs. Haji Azlikamil Napiah (Direktur Jenderal Malaysian Space Agency/MYSA – MOSTI, Malaysia). Acara ini dimoderatori oleh Dosen Fakultas Hukum Unisba, Eka An Aqimudin, S.H., M.H.

Sebelum dimulainya FGD, dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (MoA) antara SAIAC dan Unisba. Penandatanganan diwakili oleh Prof. Dr. Hj. Ratna Januarita, SH., MH., LLM. (Wakil Rektor IV Unisba), Prof. Dr. Efik Yusdiansyah, S.H., M.Hum. (Dekan Fakultas Hukum Unisba), dan  Shaanti Shamdasani (CEO SAIAC).

Dalam sambutannya, Prof. Ratna menekankan pentingnya kolaborasi, inovasi, dan pertumbuhan dalam ekosistem antariksa ASEAN. “Saat kita memulai perjalanan yang menarik ini, kita menyadari adanya potensi besar untuk pertumbuhan, inovasi, dan kolaborasi,” ujarnya.

Ia berharap, keahlian para narasumber dapat memperkaya pemahaman peserta mengenai ekonomi dan industri antariksa, serta mendorong investasi, komersialisasi, dan pertumbuhan di masa depan.

Lebih lanjut, Prof. Ratna meyakini bahwa forum ini dapat membuka berbagai potensi baru di kawasan ASEAN. Dengan mempertemukan kalangan akademisi, pelaku industri, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya, Unisba berkomitmen untuk menciptakan wadah dialog yang konstruktif guna membangun kemitraan yang bermakna.

“Kami percaya, diskusi dan hasil FGD ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan kawasan, khususnya dalam industri strategis ini,” tutup Warek IV.

Shaanti Shamdasani, selaku CEO SAIAC, menyoroti peran penting ASEAN dalam aktivitas antariksa global. Ia menyampaikan bahwa negara-negara anggota ASEAN telah menginvestasikan ratusan juta dolar dalam pembangunan dan pengoperasian infrastruktur satelit. Menurutnya, saat ini adalah waktu yang tepat bagi ASEAN untuk mengambil peran strategis dalam mengembangkan ekonomi ruang angkasa yang inklusif dan berdaya saing tinggi.***

Press ESC to close