
KOMHUMAS–Universitas Islam Bandung (Unisba) menggelar Wisuda Gelombang I Tahun Akademik 2024–2025 di Aula Kampus Utama Unisba pada Sabtu–Minggu (22-23/2/2025_. Dalam wisuda tersebut, Unisba juga memberikan penghargaan kepada wisudawan yang meraih predikat terbaik, termuda, dan tercepat. Berikut kisah inspiratif para wisudawan yang berhasil mencapai prestasi tersebut.
Wisudawan Terbaik dan Tercepat
Prestasi gemilang diraih oleh Amelia Adhi Gustina, mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Islam Bandung (Unisba) Angkatan 2021, yang berhasil menyelesaikan studinya dalam waktu kurang dari 3,5 tahun yaitu dalam waktu 3 tahun, 3 bulan, 26 hari. Prestasi ini mengantarkannya menjadi lulusan tercepat. Selain itu, ia juga dinobatkan sebagai wisudawan terbaik dengan IPK 3,95 predikat Pujian.
Adapun judul Skripsi yang mengantarkannya menjadi Sarjana berjudul ‘Efektivitas Pesan dalam Sosialisasi Penerapan Sistem Informasi Kesehatan Digital’.
Sejak awal perkuliahan, Amelia yang berasal dari Kabupaten Garut ini menargetkan untuk fokus pada akademik. “Di semester 1 sampai 3, saya fokus penuh pada perkuliahan dan berusaha mendapatkan nilai setinggi mungkin,” ujarnya.
Setelah membangun fondasi akademik yang kuat, ia mulai aktif dalam organisasi di semester 4 dan 5, termasuk menjadi staf di Departemen Agama BEM Fikom. Selain itu, ia juga tergabung dalam tim penerima dana hibah PKK ORMAWA 2023, yang mewakili Unisba dalam ajang Abdidaya Ormawa 2023 tingkat nasional di Universitas Jember.
Memasuki semester 6 dan 7, ia kembali memprioritaskan akademik untuk mengejar penyelesaian skripsinya. Disiplin waktu menjadi kunci keberhasilannya. “Saya selalu memasang alarm untuk forum dan kuis agar tidak terlewat. Siang hari saya gunakan untuk kegiatan organisasi, sedangkan malamnya saya fokus belajar,” ungkapnya.
Semester antara menjadi momentum yang tidak pernah ia lewatkan. Amelia selalu mengikutinya dengan tekun agar dapat mencapai target menyusun skripsi di semester 7.
“Menurut saya, waktu libur yang panjang bisa menjadi kesempatan untuk mengejar SKS yang dibutuhkan agar target saya yaitu hanya tinggal mengerjakan skripsi di semester 7 dapat tercapai. Meskipun semester antara ini terkesan hectic, karena durasi perkuliahannya hanya tiga bulan, prosesnya jadi tidak terlalu terasa. Alhamdulillah juga orang tua selalu support untuk bisa ikut semester antara,” tuturnya.
Meskipun banyak tantangan, seperti membagi waktu antara akademik dan organisasi, ia berhasil mengatasinya dengan perencanaan yang matang. “Saya selalu membuat daftar kegiatan sehari sebelumnya, sehingga saya tahu bagaimana mengatur waktu dengan baik,” tambahnya.
Keberhasilannya menjadi wisudawan terbaik dan tercepat merupakan pencapaian yang tak terduga. “Jujur, saya tidak menyangka karena di lingkungan saya banyak mahasiswa yang berambisi. Saya sangat bersyukur perjuangan selama 3,5 tahun ini akhirnya terbayar,” katanya.
Mahasiswa asal Garut ini juga membagikan tips bagi mahasiswa yang ingin lulus cepat dan dengan hasil terbaik. “Harus punya target yang jelas dan berkomitmen mencapainya. Jangan lupa meminta restu dan doa dari orang tua, terutama ibu, karena itu sangat berpengaruh dalam kelancaran ujian dan sidang,” pesannya.
Ke depan, ia memiliki dua target utama setelah lulus, yaitu melanjutkan studi S2 di Unisba sambil bekerja, dengan harapan bisa berkarier di industri pertelevisian.
Wisudawan Termuda
Sri Ayuni mencatatkan namanya sebagai wisudawan termuda Universitas Islam Bandung (Unisba) dari Fakultas Hukum pada usia 20 tahun 4 bulan. Mahasiswi asal Kota Sukabumi ini berhasil menyelesaikan studinya dalam waktu 3,5 tahun atau tujuh semester, sesuai dengan target yang telah ditetapkannya sejak awal kuliah.
Penegakan Hukum Tindak Pidana Kasus Penipuan Budidaya Ikan Lele (Studi Kasus di Kepolisian Resor Sukabumi Kota menjadi menjadi judul skripsi yang mengantarkan Sri Ayuni menjadi Sarjana.
Sri Ayuni yang akan genap berusia 21 tahun pada September mendatang memiliki perjalanan akademik yang unik. Ia masuk Sekolah Dasar (SD) pada usia kurang dari lima tahun atas dorongan orang tuanya. Meski awalnya sempat mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran di kelas 1, ia mampu beradaptasi dengan baik sejak kelas 2 hingga seterusnya. Saat memasuki Fakultas Hukum Unisba, ia berusia 16 tahun menjelang 17 tahun.
Saat di Unisba, Sri Ayuni menetapkan fokus pada akademik demi mencapai target kelulusan dalam 3,5 tahun. Hasilnya, ia lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,79 predikat Pujian. Selain berprestasi secara akademik, ia juga aktif dalam dunia olahraga, khususnya badminton. Saat SMA, ia pernah meraih juara 2 dalam ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) ganda putri tingkat kota. Di Unisba, ia sempat bergabung dengan klub badminton kampus, namun harus berhenti di tahun pertama karena mengalami kendala medis, yaitu operasi usus buntu. Meskipun demikian, ia tetap aktif bermain badminton di luar kampus meski tidak seintens dulu karena fokusnya pada perkuliahan.
Sri Ayuni, yang merupakan alumni SMA Negeri 4 Sukabumi, telah lama memiliki ketertarikan terhadap dunia hukum, sehingga memilih Fakultas Hukum sebagai jalur studinya. Mengenai pengalaman kuliahnya di Unisba, ia menyatakan bahwa banyak perjuangan yang harus dilalui, namun juga banyak pelajaran berharga yang ia dapatkan. Ia mengapresiasi lingkungan kampus yang baik serta nuansa keislaman yang begitu kental. Salah satu kenangan tak terlupakan baginya adalah teman-teman yang baik serta lingkungan kampus yang tidak terlalu membebani mahasiswa.
Setelah menyelesaikan studinya di Unisba, Sri Ayuni berencana untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Ia berharap Unisba dapat terus berkembang menjadi institusi yang lebih baik lagi.***