Ketua Yayasan, “Masa Depan Bangsa Tergantung Kualitas SDM”

Ketua Badan Pengurus Yayasan Unisba, Prof. Dr. Miftah Faridl saat menyampaikan sambutan dihadapan Wisudawan di Aula Unisba, Sabtu (17/02).

HUMAS-Kita  diingatkan  dengan keadaan bangsa yang masih belum menggembirakan sebagaimana yang di harapkan,  khususnya dalam dunia pendidikan dan kualitas sumberdaya manusianya. Padahal kita menyadari betul bahwa masa depan suatu bangsa sangat tergantung kepada kualitas sumberdaya manusia bangsa tersebut. Negara-negara yang maju di belahan dunia manapun bukan karena semata mata sumber daya alamnya akan tetapi yang sangat menentukan adalah sumberdaya manusianya.

Demikian disampaikan Ketua Badan Pengurus Yayasan Unisba, Prof. Dr. Miftah Faridl saat memberikan sambutan di hadapan 852 orang sarjana Unisba (S3, Dokter, S2, dan S1) yang dilantik Rektor, Prof. Dr. Edi Setiadi,SH.,MH., di Aula Unisba, belum lama ini.

Lebih jauh Prof. Miftah mengungkapkan, saat ini kita masih menghadapi realitas tentang rendahnya angka rata rata pendidikan masyarakat. Kita masih di hadapkan pada potret umat yang secara ekonomi masih tertinggal jauh dari bangsa lain. Kita masih melihat pemandangan tentang kondisi kesehatan, gizi buruk dan lain lain di tengah masyarakat kita. Dan yang lebih memperihatinkan berita bersambung tentang sejumlah 80 pejabat kepala daerah ratusan stafnya dan sejumlah wakil rakyat yang berurusan dengan KPK, sebagai dampak pemilihan yang transaksional. Sedang di sisi lain Sebagian besar kekayaan negeri ini dimiliki hanya oleh segelintir pengusaha yang memberikan dampak kesenjangan sosial yang semakin parah (kabarnya termasuk terparah di dunia).

“Adalah menjadi tanggung jawab kita terutama yang dengan takdir Allah mendapat kesempatan menyelesaikan study di tahapan SI, S2, dan S3, untuk berbuat sesuatu dalam mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia indonesia, terutama melalui jalur pendidikan,” tegasnya.

Kepada para lulusan, Prof. Miftah yang juga Ketua MUI Kota Bandung ini mengajak untuk dengan penuh kesungguhan dalam posisi apapun para alumni nanti untuk tetap turut serta secara aktif berkiprah dalam usaha mencerdaskan putra putri bangsa, cerdas secara intelektual dan cerdas secara moral spiritual.

“Marilah kita semua untuk selalu siap berkurban waktu tenaga dan dana dalam usaha meningkatkan kualitas suber daya manusia ‘Indonesia sebagai mana yang diajarkan oleh agama kita. Kun aliman au muta’aliman kamu harus selalu berilmu dan selalu memberi ilmu. Rosulullah saw di utus untuk menyempurnakan ahlaq,” jelas Prof. Miftah.

Seorang muslim, lanjutnya, tidak boleh puas dengan ilmu yang didapatkannya tapi juga harus punya perhatian untuk mendorong, membimbing, mengajar, mendidik orang lain agar merekapun berilmu. Ajaran tentang amar ma’ruf nahyi mungkar yang diwajibkan dan sekaligus sebagai ciri orang yang beriman mempunyai arti, bahwa kita harus bisa berbagi, tidak boleh puas berilmu pengetahuan sendirian tapi juga harus berusaha agar orang lainpun bisa mendapatkan pengetahuan tersebut, kita tidak boleh puas dengan shaleh/jujur sendirian tapi juga harus mendorong orang lain untuk menjadi shaleh dan jujur.

Semangat Jihad, ijtihad, dan tajdid yang menjadi semboyan dan ruh perjuangan di kampus Unisba harus  dilanjutkan dimanapun alumni berada, khususnya dalam melahirkan generasi yang lebih baik, lebih unggul dan lebih kompetitif dari generasi sebelumnya.

“Kepada para lulusan S1 dan S2 saya menghimbau saudara saudara dapat melanjutkan study di tahapan berikunya. Pasca sarjana UNISBA siap untuk menampung, mengawal dan mengantarkan saudara saudara untuk melanjutkan study S2, S3, atau propesi lain di UNISBA,” tambahnya.

Kepada alumni yang karena sesuatu hal tidak bisa melanjutkan ke jenjang  S1, S2, atau  profesi khusus, maka peluang untuk meningkatkan ilmu di tengah masyarakatpun terbuka luas, masjid, kantor, rumah, masyarakat, adalah madrasah untuk menambah wawasan dan pengetahuan.

“Marilah kita buktikan dan amalkan pesan Rosulullah belajar Minal Mahdi Illalahdi, belajar mulai dari Buaian ibu sampai datang ajal kematian. Sekali lagi kita harus bisa berbagi, Investasi abadi seperti yang di pesankan Nabi salah satunya ialah ilmu yang bermanfaat untuk orang lain,” tegas Prof. Miftah.

Keharusan untuk terus meningkatkan kualitas diri dan kualitas saudara-saudara seiman, sebangsa dan setanah air, lanjut Prof. Miftah, menjadi suatu keniscayaan, selain memenuhi apa yang di perintahkan agama.  Ia mengingatkan, para alumni akan berhadapan dengan sejumlah tantangan yang berat di masa yang akan datang;, persaingan yang semakin tajam, tantangan sebagai dampak media sosial yang semakan dahsyat dan tentunya juga pengaruh berbagai budaya yang dalam beberapa hal banyak yang bertentangan dengan nilai nilai islam.

Kepada keluarga besar Unisba, Pimpinan, Dosen, Karyawan, juga Alumni, Prof. Miftah mengingatkan,  ke depan Unisba tidak hanya harus siap bersaing dengan perguruan tinggi yang ada sekarang tapi juga harus siap berkompetisi dengan perguruan tinggi luar negri yang akan hadir di tanah air. Di sisi lain, Unisba harus tetap istiqomah mempertahankan dan memperjuangakan missinya. “Kita yakin Allah SWT akan selalu menolong kita kalau kita selalu menolong Agama Allah. Allah mencintai Hamba hambanya yang berjuang di jalan Allah dengan organisasi yang rapi. Allah mencintai hamba hambanya yang apabila mengerjakan sesuatu mereka kerjakan dengan penuh kesungguhan. Inilah keyakinan kita, ruh kita, dan tekad kita,” pungkasnya.(sari)

 

 

 

 

 

 

 

 

Press ESC to close