KOMHUMAS-Masyarakat Ekonomi Syariah Pengurus Wilayah Jawa Barat (MES PW Jabar) bekerjasama dengan Magister Ekonomi Syariah Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung (MES Fasya Unisba) menggelar Jabar Islamic Economic Forum (7th JIEF) dengan mengangkat tema “Kolaborasi Membangun Ekosistem Industri Halal Berkelanjutan” yang dilaksanakan di Aula Utama Unisba, Rabu (14/6/2023).
Kegiatan ini diikuti 150 orang peserta yang terdiri dari pengurus MES PW Jabar, perwakilan MES daerah, unsur Perguruan tinggi yakni kaprodi dan dosen ekonomi syariah yang ada dilingkungan Bandung Raya, serta penggiat ekonomi syariah.
Ketua panitia Dr. Neneng Nurhasanah, Dra, M.Hum., mengatakan, tema ini diangkat dengan harapan akan dapat terjalinnya tidak hanya kerja sama tapi juga kolaborasi dari berbagai unsur dan pihak untuk bersama-sama memajukan ekonomi syariah khususnya di Jawa Barat.
“Kami berharap bisa terbangun kerja sama bukan dengan pihak-pihak yang selama ini terasa punya visi, kegiatan dan program yang sama saja, tapi juga bisa menemukan lembaga-lembaga dan pihak-pihak lain yang selama ini dianggap memiliki perbedaan. Tapi sesungguhnya didalamnya ada kolaborasi yang bisa dikakukan untuk mencapai tujuan bersama-sama menggapai kemanfaatan yg lebih luas untuk masyarakat,”ujarnya.
Kaprodi MES Fasya Unisba ini juga berharap kegiatan ini bisa memberikan manfaat yang lebih besar kepada perkembangan ekonomi syariah khususnya di Jabar.
Wakil Rektor IV Unisba, Dr. Ratna Januarita, S.H., LL.M., M.H., mengatakan, dalam mengembangkan aspek keberlanjutan dibutuhkan ekosisitem sebagai one of essential supply change dalam rangkaian halal sustainability change yang mencakup segala hal termasuk dengan aspek halal. “Dan penyelenggaraan kegiatan ini menjadi one of supply change tadi untuk aspek keberlanjutan dari greater halal of sustainability change,” ujarnya.
Menurutnya, Industri halal berkelanjutan tidak akan terwujud tanpa dibangunnya ekosistem yang saling berkontribusi dan bersinergi melalui kolaborasi yang saling mengisi, melengkapi dan menguatkan komitmen yang ada.
Harapannya, melalui kolaborasi ini bisa menghasilkan kinerja yg lebih baik dan lebih bermanfaat, dibandingkan dengan melakukan sendiri-sendiri.
Lebih lanjut Warek IV berharap, kegiatan ini menjadi penguatan proses keberlanjutan dari upaya membangun ekosistem industri halal yang berkelanjutan.
Ketua Umum MES PW Jawa Barat, Drs. Hary Maksum, MH., mengungkapkan tema kegiatan ini sangat penting sekali bagi keberlangsungan industri halal di Indonesia. Menurut Hary, MES tidak henti-hentinya dan tidak kenal lelah untuk terus menggelorakan industri halal supaya bisa bersaing dengan negara lain.
“Semoga dengan acara ini, industri halal di Indonesia bisa bersaing dengan yang lain, dan bisa terdorong untuk terus meningkatkan produk-produk halal,” ungkap Hary.
MES Jawa Barat kata Hary, terus berkomitmen menjadikan Jabar sebagai kiblat ekonomi syariah di Indonesia. Hal tersebut cukup berpotensi mengingat Jabar yang selalu menjadi pioner syariah.
Pada kesempatan ini, Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki mengapresiasi kegiatan tersebut. Harapannya kegiatan ini mampu melahirkan ide-ide dan inovasi baru untuk masyarakat ekonomi syariah dalam mendukung Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia tahun 2024.
Beliau menjelaskan, indikator ekonomi syariah Indonesia terus membaik dengan Indonesia memperoleh peringkat ke-4 di dunia. Sedangkan untuk kategori halal food, indonesia menempati peringkat kedua setelah Malaysia. Tren konsumsi produk industri halal diprediksi akan terus meningkat 3% atau mencapai 1,38 triliun USD pada tahun 2024.
Saat ini kata Teten, pasar halal global tidak hanya fokus pada industri pengolahan pangan saja, meainkan mencakup produk kosmetik, kesehatan hingga komponen sektor layanan jasa seperti penyedia logistik, perbankan fashion dan pariwisata.
Untuk itu menurutnya, dengan potensi tersebut respon pasar global yang begitu pesat terhadap industri halal diperlukan kolaborasi untuk membangun ekosistem halal berkelanjutan dimulai dari kesadaran pelaku usaha tentang potensi pasar halal hingga para pembuat kebijakan, peniliti, dan akademisi yang mampu mengidentifikasi serta menangani berbagai isu dan tantangan yang dihadapi industri halal.
Dalam acara tersebut menghadirkan empat orang pembicara yakni H.Zoelkifli M.Adam (Ketua Badan ekonomi Syariah Kadin Jabar), Prof. Dr. Atih Rohaetih Dariah SE., M.Si. (Wakil Rektor II Unisba), Aulia Fadly (Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan dan Manstra OJK Jawa Barat), dan Eric A.Wiradipoetra (Wakil Ketua KPED Jawa Barat).***