Kepala LLDIKTI Wil. IV : Kampus Merdeka yang 3M, Kemerdekaan Kehidupan di Dunia & Akhirat

KOMINPRO-Kampus merdeka bukan merdeka dengan segala fasilitas yang dimiliki sebuah perguruan tinggi dengan segala kebaikannya tapi ketika mahasiswa menyelesaikan pendidikannya, mereka memiliki kemerdekaan dalam  kehidupannya. Unisba sebagai perguruan tinggi berlandaskan Islam yang senantiasa membekali mahasiswa dengan tiga nilai karakteristik Mujahid, Mujtahid, dan Mujaddid (3M) mampu memberikan kemerdekaan bagi lulusannya tidak hanya bagi kehidupan di dunia saja tapi juga hidup setelah kematian (akhirat).

Hal ini disampaikan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi  (LLDIKTI) Wil. IV Jawa Barat dan Banten, Prod. Dr. Uman Suherman, AS., M.Pd. saat menjadi Keynote Speaker dengan membawakan materi “Kampus Merdeka” dalam kegiatan Rapat Kerja (Raker) Unisba 2020/2021  yang dilaksanakan secara virtual melalui zoom meeting, Selasa (16/06).

Untuk itu, menurutnya, saat ini fokus marketing Unisba diera kampus merdeka ini bukan lagi mencari mahasiswa, namun marketing untuk memperoleh daya serap mahasiswa serta memelihara kompetensi setelah mahasiswa terjun ke lapangan dengan memeliharanya dalam bentuk maintenance melalui konsep kampus merdeka yang 3M.

Beliau mengatakan, konsep kampus merdeka yang 3M harus dibangun dalam sebuah konten, subjek dan tema yang jelas dimasa depan. Menurutnya, Unisba harus tetap mempertahankan karakter yang kuat dengan terus membangun lingkungan  pembelajaran yang menciptakan orang-orang yang memiliki karakter 3M.

Selain itu, profesionalitas juga perlu dikembangkan baik dosen dan tenaga kependidikan (tendik). “Kita menggerakan semua aspek yang dimiliki Unisba mengacu pada sebuah keunggulan. Semua harus professional dan itu semua tidak hanya dosen tapi juga tendik,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Prof. Uman mengatakan,  standar dan penilaian yang harus diperhatikan mengacu kepada bagaimana dalam memimpin, memotivasi serta memberikan sebuah pelatihan dalam mencapai target. Melalui hal inilah, menurutnya, penasehat akademik menjadi figur sentral di program studi (prodi) yang dapat membangun dan membantu kapasitas  dan kualitasnya dengan prinsip kehidupan yang 3M. “Makanya penasehat akademik benar-benar orang yang memiliki orientasi kedepan yang bagus serta punya empati dan toleransi atas kapasitas anak didik,” terangnya.

Sementara itu, Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H., mengungkapkan, Raker ini terselenggara dalam rangka menyusun rencana aksi Unisba satu tahun ke depan. Menurutnya, menatapkan masa depan Unisba ke tahun berikutnya harus menggunakan imajinasi sebagai langkah awal yang problematik dalam mendesain masa depan.

“Demikian juga kita, sebagi sebuah universitas, beragam imajinasi dimunculkan dan ditawarkan revolusi industri 4.0, misalnya sering dianggap sebagai titik tolak perubahan universitas. Tantangan ini harus kita hadapi dengan berpijak pada nilai yang kita anut. Praktik terbaik pada suatu konteks belum tentu dapat diterapkan dalam konteks lain. Kemampuan mengkontekstualisasi idelah yang sangat penting,” ujarnya.

Beliau menuturkan, mewujudkan imajinatif Unisba ke depan haruslah dilakukan secara kolektif dengan kata kuncinya adalah “yang berdampak” “yang berkualitas”, “ dan “yang tepat program dan sasaran”.  “Fakta ini telah kita buktikan bahwa ketiga darma tersebut dapat ditunaikan dalam ragam kualitas yang variatif mulai dari sekedar menggugurkan kewajiban sampai dengan sepenuh hati,” jelasnya.

Rektor mengajak kepada seluruh elemen Unisba untuk merefleksi seputar perkembangan Unisba dari kelahiran hingga awal perkembangannya agar menangkap kembali nilai-nilai yang sudah lepas atau terlupakan sehingga dapat dijadikan sebagai modal konstekstualisasi peran Unisba dalam merespon selera jaman yang berubah tetapi tetap dengan keteguhan hati sebagai seorang 3M.

Selain itu,  Rektor mengajak untuk bersama-sama mengembangkan kerja sama sehat yang melibatkan semua lapisan, mulai dari yayasan, univeritas, fakultas, dan prodi. “Saya berkeyakinan penuh hanya dengan orkestrasi dan resultante optimal, kemajuan Unisba dapat diakselerasi. Caranya jalankan peran masing-masing dan perbanyak dialog dengan berbagai pihak,” ungkapnya.

Rektor pun menghimbau untuk selalu memupuk rasa kesadaran, kemafhuman dan kelapangan hati  agar tetap bekerja dan menjalankan proses bisnis Unisba yang disertai rasa  optimis.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Badan Pengurus Yayasan Unisba, Prof. Dr. KH. Miftah Faridl, mengatakan, menyikapi kampus merdeka dan pandemik yang sedang terjadi saat ini agar program kerja yang akan disusun dapat sesuai dengan anggaran yang bijaksana.

“Gunakan sarana yang ada secara optimal. Manfaatkan sarana untuk proses belajar mengajar harus istiqomah yaitu kita punya komitmen tidak hanya transfer pengetahuan kepada anak didik tapi punya kewajiban mentransfer karakter yang kita usahakan,” jelasnya.

Selain itu, pesannya agar kampus merdeka yang akan diterapkan di Unisba agar selalu didasari dan dirawat dengan semangat 3M dengan terus memaksimalkan ikhtiar  yang berlandaskan keikhlasan serta selalu memelihara ukhuwah dan kebersamaan.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor II Unisba, Dr. Atih Rohaeti Dariah, SE., M.Si., mengungkapkan, Raker ini diikuti sebanyak 97 orang pejabat struktural dari tingkat Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, Asisten Direktur Pascasarjana, Ketua Lembaga, Sekretaris Lembaga, Ketua Program Studi, Kepala Bagian dan Kepala Unit Pelayanan Terpadu yang terbagi dalam 3 bidang.

Dijelaskannya, Raker ini menjadi agenda rutin yang sudah dilaksanakan selama 3 tahun terakhir sebagai media untuk menyusun Rencana Kerja dan Belanja (RKB) yang lebih berkualitas dan mengakomodir partisipasi yang bersifat bottom up.

Bu Atih menuturkan, dalam Raker ini rancangan awal RKB akan mendapatkan pengayaan, penegasan dan penguatan sehingga memperjelas rencana kerja yang akan dilakukan oleh seluruh fakultas dan unit ditahun 2020/2021.

Lebih jauh Bu Atih mengatakan, Raker ini merupakan tahun terakhir kepemimpinan Rektor masa jabatan 2017-2021. Menurutnya, tema “Inovasi Kampus Merdeka Berlandaskan 3M (Mujahid, Mujtahid dan Mujaddid) di Era New Normal” diangkat sebagai upaya dalam meningkatkan kinerja untuk mempertahankan perguruan tinggi  dengan mengakomodir kebijakan baru kampus merdeka sehingga diharapkan para peserta mendapatkan ide dan motivasi unuk memulai merencanakan implementasi kamus merdeka.(Eki/Wiwit)

Press ESC to close