Jurnalis Perempuan, Menulis dengan Ungkapan Diri

HUMAS-Jurnalis perempuan tidak hanya menulis untuk konsumsi masyarakat, akan tetapi merupakan ungkapan dirinya. Berita yang disampaikan akan memberi identitas dirinya sebagai jurnalis yang harmonis.

Demikian disampaikan Ketua Milad Fikom, Dr. Yenni Yuniati, Dra., M.Si. dalam  Orasi Ilmiahnya yang berjudul “Jurnalis Perempuan : Pembawa Pesan yang Humanis” pada Prosesi Milad ke-34 Fikom Unisba, di Aula, Rabu (2/8)

Perempuan yang berprofesi sebagai seorang Jurnalis, menurut Yenni, adalah jurnalis yang memiliki kriteria berintegritas, memiliki kompetensi, menjalankan kode etik, amanah, jujur, bisa berperan sebagai motivator bagi masyarakat, mempunyai keberanian, cerdas, memiliki peran yang sangat mulia dan fisik yang prima.

Dikatakan Bu Yenni, bidang jurnalistik di era teknologi komunikasi tidak hanya diminati kaum lelaki. Banyak perempuan dengan berbagai latar belakang pendidikan, bekerja di media massa menjadi seorang jurnalis. Walaupun tuntutan seorang jurnalis banyak melibatkan keadaan yang berbahaya dan mengancam keselamatan pribadi yang dilakukannya selama 24 jam penuh untuk memenuhi deadline, hal tersebut tidak mengurangi minat perempuan untuk menggeluti profesi jurnalis.

Minat perempuan menggeluti dunia jurnalistik, lahir dari dirinya sendiri yang sejak kecil bercita-cita dan hobi ingin menjadi jurnalis. “Motif perempuan menjadi seorang jurnalis karena hobi menulis, terinspirasi tokoh idola, ada karena faktor lingkungan dan sebagian lagi berjalan menikmati dan merasa bersyukur dengan profesi kejurnalistikannya,” kata Bu Yenni.

Jurnalis perempuan, lanjutnya, harus memiliki komitmen yang benar – benar tinggi dalam melaksanakan pekerjaannya. Perempuan yang memiliki motivasi rendah, tidak akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik apalagi jurnalis dituntut sebagai orang yang dapat mencerdasakn kehidupan bangsa. Jurnalis perempuan juga perlu banyak latihan dan mempunya kreatifitas dan inisiatif.

Dunia Jurnalistik, menurut Yenni, merupakan peluang yang baik bagi perempuan untuk berkembang. Jurnalis perempuan mempunyai nilai plus dibanding laki-laki karena kemampuan mengolah permainan bahasanya terkadang tidak tersentuh perspektif laki-laki. “Perempuan juga memiliki jiwa pendidik yang sangat baik, memiliki sifat keibuan yang dominan dan itu pula yang dibutuhkan dunia jurnalistik dengan emosi, empati dan intuisi kemanusiaan yang kuat,”jelasnya.(Eki/Sari)

 

Press ESC to close