KOMHUMAS-Sebagai generasi muda terutama generasi pemuda Islam jangan hanya bermanfaat bagi bangsa dan negara saja, tapi juga bermanfaat untuk agama dengan memahami, mengetahui, melaksanakan, mempertahankan dan memperjuangkan agama.
Demikian disampaikan Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub Jabar), H. Uu Ruzhanul Ulum, S.E., saat memberikan Tausiyah Inspiratif dengan tema “Gagasan Pemuda Islam Harapan Ummat” kepada 2.378 mahasiswa baru Unisba Tahun Akademik 2022/2023 di Aula Utama Unisba, Selasa (6/9/2022).
Wagub juga menyampaikan lima pesan moralnya kepada mahasisiwa baru tersebut agar bisa diaplikasikan ketika menjalankan perannya menjadi mahasiswa hingga lulus nanti.
Pertama, untuk memperkuat iman dan ketakwaan kepada Allah SWT. “Takwa jangan hanya jadi slogan saja dan jangan hanya jadi janji saja, tapi harus menjadi tingkah laku dan kepribadian,” ujarnya.
Menurutnya, dengan memiliki keimanan dan ketakwaan, maka akan membentuk moral dan budi pekerti yang baik sebagai kunci sukses dimasa yang akan datang.
Kedua, agar menjadi manusia yang bergaul dan berinteraksi dengan orang lain, serta selalu menjalin silaturahmi. “Untuk menjadi orang sukses, harus banyak teman dulu, harus banyak silaturahmi dulu, harus mampu berkomunikasi dulu, baru jadi orang hebat dan sukses,” jelasnya.
Wagub menambahkan, untuk menjauhi sifat sombong. “Allah SWT tidak menyukai orang yang sombong karena sombong hanya dimiliki setan. Oleh karena itu harus gaul, harus banyak teman dan jangan sombong dalam hidup,” katanya.
Ketiga, agar berorganisasi baik dilingkungan kampus maupun diluar kampus sehingga bisa terjalin interaksi dengan masyarakat.
Menurutnya, dengan terbiasa berorganisasi maka akan memiliki tanggung jawab sesuai dengan tupoksi (tugas, pokok dan fungsi). “Sehingga ketika diberikan tanggung jawab oleh pimpinan, maka akan dilaksanakan dengan baik. Mari kita belajar berorganisasi karena berorganisasi itu syarat mutlak untuk mencapai kesuksesan,” ungkapnya.
Keempat, agar menguasai teknologi sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing. “Kalau gaptek bahaya karena tidak akan bisa memanfaatkan diri dengan masuk wilayah teknologi,” jelasnya.
Kelima, untuk menguatkan rasa nasioanlisme, kebangsaan dan rasa patriotisme dengan mengingat Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang lahir berdasarkan kesepakatan antar umat beragama, antar generasi, antar suku, dan antar sesama.
“Saya titipkan jadilah orang yang hebat dan kuat karena jangan sampai menjadi orang yang lemah dalam segalanya, tapi menjadi orang yang hebat dan kuat dalam segalanya,” pungkasnya. ***