KOMHUMAS-Universitas Islam Bandung menggelar Seminar Internasional dengan tema: Integrated Supply Chain 4.0 Innovation to Supply Chain Resilience yang dilaksanakan secara hybrid yakni luring di Audiotorium Gedung Dekanat Unisba dan daring melalui Zoom Meeting, pada Rabu (24/4/2024). Seminar ini diselenggarakan atas kolaborasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unisba, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unisba, dan Kantor Urusan Internasional Unisba.
Wakil Rektor IV Unisba, Dr. Ratna Januarita, S.H., LL.M., M.H., mengatakan bahwa seminar ini mempertemukan jajaran pembicara dan pakar ternama yang mewakili institusi bergengsi seperti National University of Singapore, Salzburg University of Applied Sciences di Austria, Singapore Institute of Manufacturing Technology, Khon Kaen University di Thailand, Crescent Institute of Science and Technology di India, dan FEB Unisba.
Keberagaman keahlian dan perspektif yang dibawakan oleh para pembicara terkemuka kata Warek IV, memberikan pencerahan dan memperkaya diskusi, serta wawasan yang sangat berharga ke dalam lanskap kompleks manajemen rantai pasokan di era digital.
“Dari penelitian mutakhir hingga penerapan di dunia nyata, setiap presentasi menawarkan strategi dan teknologi inovatif yang mendorong ketahanan dan efisiensi rantai pasokan, sehubungan dengan pengembangan konteks pendidikan tinggi,”ungkapnya.
Dikatakannya, Supply Chain Management (SCM) memberikan value untuk pengembangan eksistensi dan sustainability Unisba sebagai penyelenggara higher education dalam perjalanan menuju visi Unisba. “Dan Unisba menjadi bagian dari ekosistem global untuk higher education,” kata Warek IV.
Warek IV mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para pembicara karena telah berbagi keahlian dan wawasan pada seminar ini. “Kontribusi pembicara dalam membentuk wacana manajemen rantai pasokan akan menginspirasi kami untuk merangkul inovasi. Oleh karena itu, saya yakin pertukaran ide dan kolaborasi yang dipupuk dalam forum ini berpotensi memicu inovasi baru dan mendorong kita menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan tangguh dalam rantai pasokan kita,” ujar Warek IV.
Ketua pelaksana, Prof. Dr. Tasya Aspiranti, S.E., M.Si., mengungkapkan, melalui seminar ini para pakar saling bertukar pengetahuan, eksplorasi solusi inovatif, dan mengatasi tantangan penting terkait Supply Chain Management (SCM) saat Ini di Industri 4.0.
“Hal ini memiliki beberapa tujuan tertentu, yakni untuk memanfaatkan teknologi canggih dalam menciptakan rantai pasokan yang lebih cerdas dan efisien guna meningkatkan kinerja dan efisiensi, seperti analisis data besar, Internet of Things (IoT), blockchain, dan kecerdasan buatan (AI),” ungkapnya.
Menurut Prof. Tasya, melalui seminar ini diharapkan bisa memberikan pengetahuan dan insight kepada dosen dan mahasiswa serta seluruh sivitas akademik Unisba tentang perkembangan rantai pasok atau supply chain.
“Kami berharap dengan kegiatan ini bisa mendukung visi dan misi Unisba yang ingin Go to Asean di tahun 2033. Diharapkan seminar internasional ini menjadi milestone agar Unisba bisa go international,” ujarnya.
Wakil Dekan I FEB Unisba ini menuturkan, Industri 4.0 menyediakan sistem cyber-fisik yang mengintegrasikan kebutuhan pelanggan ke dalam berbagai tahap manufaktur dan menciptakan rantai pasokan yang lebih tangguh dan berkelanjutan dengan meningkatkan konektivitas dan transparansi.
“Supply Chain Management (SCM) membahas masalah ketangkasan dan kemampuan beradaptasi untuk beradaptasi dengan pasar yang terus berubah dan melalui ekosistem digital holistik,” katanya.
Menurutnya, Industri 4.0 memungkinkan manajemen terpusat dari aktivitas Manajemen Rantai Pasokan menuju ekosistem digital umum di seluruh departemen dan organisasi,
Seminar internasional ini menghadirkan tujuh orang narasumber antara lain Prof. Klaus Oestreicher (Nyangani University, Salzburg Austria), Prof. Markus Gerschberger (University of Applied Sciences Upper Austria), Prof. Robert De Souza (National University Singapore), Dr. Allan N. Zhang (Singapore Institute of Manufacturing Technology (SIMTech)), Assoc. Prof. Krittapha Saenchaiyathon (Khon Kaen University Thailand), Prof. Aisha Banu (Crescent University India), dan Umari Abdurrahim Abi Anwar (University Islam Bandung).***