Griya Ilmu – Pendidikan Tinggi dan Kebutuhan SDM Profesional Komunikasi di Era Digital

(Terbit di Harian Kompas, Kamis/ 12 Mei 2022 dan laman adv.kompas.id)

Indonesia butuh SDM profesional dan unggul di bidang komunikasi dan bidang-bidang pekerjaan lainnya. Berbagai jenis pekerjaan baru bidang komunikasi dan bisnis di era digital menuntut SDM yang kompetensinya yang komprehensif, meliputi aspek sikap, pengetahuan serta keterampilan hardskill juga softskill yang mumpuni. Kemampuan kognitif critical thinking, analytical thinking dibarengi kemampuan problem-solving, serta kreatif dan inovatif merupakan beberapa contoh softskill yang harus dimiliki seorang profesional bidang komunikasi di era digital saat ini. Kolaborasi antar berbagai aspek pekerjaan sebagai sebuah teamwork solid kini menjadi tantangan dan kebutuhan nyata. Beberapa jenis pekerjaan baru bidang komunikasi yang muncul di era digital saat ini, antara lain adalah social media specialist, yang dibutuhkan banyak perusahaan untuk mengelola seluruh akun media sosial perusahaan. merencanakan konten, penulisan caption, dan strategi penjadwalan materi. Profesi komunikasi lainnya content writer, video creator, graphic designer, data analyst serta affiliate account manager yang banyak dimanfaatkan industri, dunia usaha dan kerja (IDUKA), untuk mempermudah penjualan produk perusahaan dalam bentuk kerjasama dengan klien yang membutuhkan penguasaan atas berbagai metodologi penelitian komunikasi, termasuk keterampilan menggunakan berbagai instrument penelitian berbasis big data.

Kini tren pekerjaan di bidang komunikasi juga mengenal hybrid roles (pekerjaan ganda) yang merupakan tren pekerjaan yang dibutuhkan oleh perusahaan atau organisasi untuk SDM yang memiliki keterampilan soft skill (keterampilan non-teknis) dan keterampilan hard skill (keterampilan teknis), misalnya kemampuan menulis yang baik, memahami dan menggunakan SEO (Search Engine Optimization), kemampuan komunikasi, programmer, dan sebagainya. Hybrid roles telah mengubah dunia kerja profesional menjadi lebih mengandalkan SDM yang unggul dalam kemampuan teknologi dan sosial. Teknologi berperan penting dalam tren profesi komunikasi saat ini dan ke depan. Kemampuan sosial merupakan keterampilan interaksional dalam kelompok

sosial untuk mengembangkan potensi diri. Keterampilan yang dibutuhkan untuk hybrid roles menurut Burning Glass yaitu Big data and Analytics, Intersection of Design and Development, Sales and Customer Service, dan Emerging Digital Technologies.

Pengelola pendidikan tinggi komunikasi, termasuk Fakultas Ilmu Komunikasi – Universitas Islam Bandung (Fikom-UNISBA), yang berdiri sejak tahun 1983, menyikapi tren kebutuhan SDM unggul di era digital dengan cara melahirkan generasi unggul, berupa lulusan yang memiliki jiwa Mujahid (pejuang), Mujtahid (peneliti) serta Mujaddid (pembaharu). Transformasi pengelolaan pendidikan tinggi komunikasi yang dilakukan, baik pada program Strata 1 (Prodi Ilmu Komunikasi), Strata 2 (Magister Ilmu Komunikasi), maupun Program Doktor Ilmu Komunikasi Strata S3 di Fikom-UNISBA untuk menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja IDUKA berkompetensi digital, dilakukan secara bertahap dan konsisten. Bentuk transformasinya meliputi transformasi sistem berbasis digital, pengelolaan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan kerjasama dan kemahasiswaan. Di bawah kepemimpinan Rektor Prof. Dr. H. Edi Setiadi, SH., MH. sejumlah program studi di Unisba meraih predikat akreditasi unggul dan terakreditasi internasional, selain itu tracer study menunjukkan lulusan telah memenuhi tren kebutuhan SDM Profesional yang dibutuhkan dunia kerja.

Untuk bidang pendidikan, Fikom Unisba telah memiliki kurikulum yang meng-insert Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui kerjasama dengan mitra IDUKA. Kurikulum juga dikembangkan dengan berorientasi pada skema berbagai jenis profesi komunikasi berbasis digital yang kini dibutuhkan dunia kerja. Hampir semua Mata Kuliah dan Materi pembelajaran, pada program Sarjana (S1), Magister (S2), serta Doktoral (S3) diinsersi dan atau diintegrasikan dengan nilai-nilai Islam, melalui pengembangan Body of Knowledge yang dikemas dalam bentuk kurikulum, rancangan tugas serta adanya program keterlibatan civitas academica pada forum-forum ilmiah nasional maupun internasional sebagai keunikan dan keunggulan Fikom-UNISBA.

Pelaksanaan Pendidikan pada Prodi Ilmu Komunikasi juga ditunjang oleh sebanyak 7 (tujuh) buah laboratorium berbasis digital, yakni Lab. Fotografi; Lab. Multimedia; Lab. Grafis, Lab. Televisi; Lab. Radio; Lab. Film; serta Lab. Simulasi. Khusus untuk pembelajaran online, telah dikembangkan UPT elearning, yang mewadahi seluruh pengelolaan dan aktivitas pembelajaran online.

Bagaimana kiprah dunia pendidikan tinggi komunikasi dalam mengantisipasi dampak negatif penggunaan media digital? Pendidikan tinggi komunikasi melalui berbagai program kerjanya berupaya menyiapkan mental set, sikap yang bijak dan waspada warga untuk mengantisipasi pengaruh negatif media digital terhadap budaya, kehidupan sosial, serta etika dan adab pergaulan di masyarakat.

Untuk itu Fikom UNISBA memiliki program Kajian Integrasi dan Internalisasi Nilai-Nilai Islam dalam proses pembelajaran, penelitian serta pengabdian untuk memberdayakan masyarakat. Bersama dengan pegiat media literacy juga memiliki kepedulian untuk mengantisipasi berbagai dampak negatif dari penggunaan media digital, serta berkolaborasi dengan pendidikan tinggi sejenis lainnya melalui wadah Asosiasi Pendidikan Tinggi Komunikasi (ASPIKOM) untuk melahirkan budaya digital yang sehat. (Dr. Ani Yuningsih, Dra., M.Si., Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Unisba)


Press ESC to close