GIRL POWER HIMA PR UNISBA

ATALIA KAMIL: EMANSIPASI HARUS DIBATASI – HUMAS – Himpunan Mahasiswa Public Relations (Hima PR) Universitas Islam Bandung (Unisba) menggelar talkshow “Girl Power” pada Rabu, 22 April 2015 di Aula Utama Unisba Jalan Tamansari No. 1 Bandung. Acara ini digelar dalam rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh pada Selasa, 21 April 2015. Girl Power merupakan acara rutin yang selalu diadakan setiap tahunnya oleh Hima PR.

Dalam sambutan Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi, Dr. O. Hasbiansyah, Drs., M.Si. mengatakan bahwa terlepas dari polemik sejarah, untuk mengenang perjuangan kaum wanita, wanita harus terus disokong dan tidak boleh dipandang sebelah mata. “Banyak tokoh yang juga layak menjadi simbol atas peran perempuannya. Poinnya adalah ingin memberdayakan perempuan. Mereka berdiri sama tinggi dengan laki-laki.” tambah Pak Hasbi.

Sesi pertama talkshow menghadirkan dua orang narasumber, yaitu Elang Juangsih sebagai women security dan Maria Kristianti sebagai taxi driver. Elang merasa nyaman bekerja menjadi petugas keamanan dan lingkungan kerjanya di dunia pendidikan. “Teman-teman sesama security saling menghargai seperti saudara. Saya bangga menjadi wanita yang tangguh.” ungkap Elang. Sedangkan Maria, ia menceritakan bahwa ia sempat menjadi staff operator taksi, tetapi tidak betah. Ia justru lebih betah di jalan walau keluarga khawatir karena banyak kendala di jalan. Maria pernah menerima tamu di Dago Resort pukul 9 malam dan harus mengantarkannya ke Kota Baru Parahyangan pada pukul 11 malam. “Tidak ada bedanya jam kerja laki-laki dan perempuan. Saya merasa bangga dapat mengerjakan pekerjaan laki-laki. Saya juga tidak gengsi menjadi driver.” kata Maria. “Wanita harus kuat, bekerja untuk anak, jangan mau kalah dengan laki-laki.” tambah Maria. Elang juga memberikan pesan kepada para perempuan bahwa mereka harus mempunyai semangat, tidak peduli usia muda atau tua dan segala kesulitan pasti bisa dilalui.

Pada sesi kedua, Girl Power juga menghadirkan dua orang narasumber, yaitu Dr. Sri Lakshmi Thaufiq, Sp.M. (K). selaku dokter spesialis mata sekaligus istri Rektor Unisba dan Atalia Kamil selaku istri Walikota Bandung. Ibu Atalia menceritakan bagaimana kegiatannya menjadi istri Walikota Bandung yang setiap hari agenda kegiatannya full. Walau agenda kegiatannya selalu full, tetapi setiap kegiatan tidak sampai membuat anak-anak kehilangan waktu bersama orang tuanya. Beliau harus membagi waktu dengan suami. Ibu Atalia Kamil baru melakukan kegiatan di luar rumah setelah anak-anaknya pergi sekolah dan pulang ke rumah tepat pada waktunya. “Kang Emil tidak punya waktu libur. Jadi dijadwalkan setiap hari Minggu siang sampai sore, tidak boleh diganggu, itu adalah waktu untuk keluarga.” kata Ibu Atalia.

Menurut Ibu Atalia, emansipasi saat ini kadang kebablasan, menginginkan karier dengan mengabaikan keluarga dan kodratnya sebagai perempuan. “Emansipasi harus dibatasi. Yang membatasinya adalah kodrat dan kepantasan.” tambah Ibu Atalia.

Pada kesempatan yang sama, Ibu Lakshmi menyatakan bahwa menata diri adalah hal yang penting karena wanita adalah tim support utama dalam keluarga. Tugas utama perempuan tetap adalah keluarga. Keluarga adalah nomor satu. “Perempuan harus sehat. Sehat untuk melahirkan keturunan yang berkualitas, cerdas untuk meraih ilmu setinggi-tingginya, kreatif, dan juga peduli. Peran wanita harus dimaksimalkan.” kata Ibu Lakshmi. “Kita adalah wanita, istri, sekaligus ibu. Bagaimanapun karier kita, tetap suami adalah imam.” tambah Ibu Lakshmi. (Fuad/Putri/Dwi)

Press ESC to close