



KOMHUMAS- Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Bandung (FTK Unisba) menjadi tuan rumah dalam acara Silaturahim Asesor Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (BAN PDM) Wilayah 5 Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan di Aula Unisba, pada kamis (25/4/2024).
Kegiatan ini diikuti ± 70 asesor BAN PDM di wilayah 5 Jawa Barat. Dalam kegiatan ini selain silaturahmi halal bihalal juga dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD), rapat pleno, serta refreshing kebijakan dan persiapan visitasi.
Ketua Pelaksana Deri Fikri F, M.Hum., mengatakan, kegiatan ini terlaksana sebagai bentuk tindak lanjut dari pembekalan pelatihan sebelumnya dengan BAN PDM Provinsi Jawa Barat sehingga dapat lebih siap lagi dalam menjalankan tugas sebagai asesor di lapangan. “Di pelatihan sebelumnya perlu tindak lanjut dan sharing yang lebih dalam dan intens terkait dengan isntrumen yang sangat baru sehingga kita bisa lebih siap lagi ketika ditugaskan di lapangan,” ujarnya.
Menurutnya, judul besar dalam pertemuan ini adalah slaturahim sesuai dengan sabda Rasulullah SAW bahwa dengan memanjangkan silaturahim akan dipanjangkan umurnya dan dilapangkan rezekinya.
“Semoga yang kita upayakan ini bisa memanjangkan umur dan memperlebar rezeki. Semoga yang diberikan ini juga bisa memberikan manfaat, serta ujungnya membuat kita lebih siap dan mampu dalam menerima tugas nanti,” ungkapnya.
Dekan FTK Unisba, Dr. Aep Saepudin, Drs., M.Ag., mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya melalukan silaturahim secara fisik saja tapi juga secara silatul ilmi yakni bersambung rasa dengan keilmuan.
Dr. Aep mengungkapkan, FGD dan sharing dalam kegiatan ini sangat tepat menimbang pendidikan tidak hanya terdapat jalur formal, informal, dan non formal saja tapi juga transformal yang tidak terbatas pada pendidikan di rumah dan di Masyarakat formal saja namun bisa dikolaborasikan. “Saya sedang susun ini dengan guru di MAN 2 Bandung. Jadi transformal ini model pendidikan yang dimana nanti anak SMA ketika masuk perguruan tinggi harus sudah mengenal prodi yg ada di perguruan tinggi tersebut sehingga tidak ada jarak antara pendidikan dasar ke pendidikan tinggi,” ujarnya.
Harapannya melalui pertemuan ini bisa menghasilkan kolaborasi program melalui kegiatan kerjasama lainnya yang lebih optimal lagi.***