KOMINPRO-Memberikan barang kepada orang lain, hendaknya barang yang masih memiliki nilai manfaat sehingga masih bisa digunakan bagi penerima. Memberi pada hakekatnya adalah menyerahkan sesuatu yang menjadi haknya kepada orang lain sehingga apa yang diberikan itu akan menjadi hak orang lain. Memberi juga dilakukan oleh mereka yang punya kepada yang belum punya.
“Jika kita menyerahkan pakaian, pastikan pakaian tersebut masih bisa dipakai. Kalau sobek atau kancingnya lepas, perbaiki dahulu. Begitupun dengan barang lainnya, jangan sampai apa yang kita berikan tak terpakai, mubadzir,” terang Dr. Kiki Zakiah,Dra.,M.Si. ketika memberikan tausiah bertema, “Memberi dan Menerima” dalam kegiatan Ramadhan & Bakti Sosial yang diselenggarakan Ibu-Ibu Pengajian Masjid Nurul Muttaqien, Komplek Unisba, Jatihandap, Bandung, Ahad (3/6).
Dikatakan Ketua Majlis Talim, Enung Affandi, Dra., dana yang dihimpun dari para donatur tahun ini mencapai 14,7 juta rupiah. Adapun Paket Ramadhan yang diserahkan tahun ini mencapai 244 buah, dengan rincian, 144 berasal dari donatur yang dihimpun ibu-ibu pengajian Nurul Muttaqien, dengan masing-masing paket berisi sembako dengan nilai Rp. 95.000,00 dan 100 paket lainnya sumbangan dari BAZNAS Jabar. Selain itu diserahkan pula santunan kepada fakir miskin sebanyak 8 orang masing-masing mendapat Rp. 200.000,00. Para penerima paket dan santunan merupakan masyarakat yang bermukim di komplek Unisba dan sekitarnya.
“Alhamdulillah banyak sekali donatur yang membantu kegiatan kami, baik dari institusi Unisba maupun dari dosen dan karyawannya, serta BAZNAS Provinsi Jabar, untuk itu kami ucapkan terima kasih,” kata Bu Enung yang juga isteri dari Ketua LSIPK Unisba, Dr, M. Wildan Yahya, Drs.,M.Pd.
Wakil Ketua III BAZNAS Jabar, Dr. Sri Fadilah,SE.,M.Si.,AK.,CA., turut hadir dalam acara ini dan menyerahkan langsung paket Bingkisan Ramadhan Ceria kepada kaum dhuafa.
Sementara itu, Dr. Kiki Zakiah, yang juga Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi Unisba (LSPU) ini mengungkapkan, pentingnya berbagi dengan sesama khususnya umat Islam, terlebih dalam bulan Ramadhan yang pahalanya dilipatgandakan Allah SWT. Di bulan Ramadhan yang mulya ini pula umat Islam memiliki tradisi memberi dan menerima.
Ketua LSPU ini mengingatkan, dalam memberi tidak hanya dengan barang yang baik, tetapi juga harus dilakukan dengan cara yang baik dan tidak sekadar menggugurkan kewajiban. Pemberian yang baik dengan cara yang baik, akan menyenangkan pihak pemberi dan penerima, dan akan memperbaiki relasi sosial selanjutnya.
“Sebaliknya pemberian buruk yang diberikan dengan cara yang baik, atau pemberian baik yang diberikan dengan cara yang buruk, akan membekaskan luka di hati penerima dan mengakibatkan keburukan relasi di hari depan,” terang Bu Kiki.
Hal tersebut ditegaskan dalam Al-Quran, yang artinya, “Orang yang memebri dan bertakwa, serta bersedekah dengan baik, niscaya akan kami mudahkan dia dalam kemudahan. Sedangkan oranag yang pelit dan mencukupkan hartanya untuk dirinya sendiri, serta berbohong dengan cerdik, niscaya akan kami mudahkan dia dalam kesulitan,” (QS Al-Lail : 5)
Penerima, lanjut bu Kiki, hendaklah menunjukkan sikap yang baik pula, diantaranya, bersyukur dengan cara berterimakasih dan memanfaatkan barang pemberian dengan sebaik-baiknya. Penerima juga hendaknya menerima pemberian dengan lapang dada, dan mendoakan pemberi.
“Pemberi dan penerima, seyogyanya bersama-sama meningkatkan amal ibadahnya dengan senantiasa melakukan shalat wajib dan sunnah baik rawatib, maupun salat sunnah lainnya seperti dhuha, qiyamullail, rajin bersedekah, rutin istighfar, dan rutin berdzikir. Mudah-mudahan dengan begitu rizki kita akan dimudahkan Allah,” katanya.(Sari)