DPRD Banten Kunjungi Unisba

KOMINPRO-Universitas Islam Bandung (Unisba) menerima kunjungan dari DPRD Provinsi Banten Komisi I di Gedung Rektorat Unisba, Senin (04/03). Kunjungan diterima oleh Rektor Unisba, Wakil Rektor III, Kabag Kerjasama, Jajaran Pimpinan F. Hukum dan LPPM Unisba.

Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H. yakin,  Unisba merupakan universitas di Jawa Barat yang tidak asing bagi Provinsi Banten. Hal ini disebabkan banyaknya putra dan putri Banten yang berkuliah di Unisba dan beberapa menjabat sebagai Kepala Dinas, Camat, anggota dewan dan staf Gubernur.

Dalam menerima kunjungan ini, Rektor melibatkan Fakultas Hukum dan LPPM menngingat dalam pelaksanaan tugasnya banyak berkaitan dengan instansi pemerintahan. “LPPM kami biasanya menyelenggarakan Bimtek anggota dewan di seluruh Indonesia. Di Jawa Barat, yang diberi ijin untuk Bimtek salah satunya Unisba. Disinergitaskan dengan Fakultas Hukum karena memiliki keahlian diberbagai bidang,” ungkap Rektor.

Dari sudut keahlian, Unisba memiliki berbagai bidang keahlian karena memiliki 32 program studi. “Kalau DPRD Prov. Banten memerlukan keahlian, bisa kita bicarakan,” tambah Rektor.

Dari segi kebijakan, Rektor memberikan peluang untuk membuka kerja sama karena merupakan kunci dari perguruan tinggi melalui Tri Dharma yang salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat.

Menurutnya, perguruan tinggi jangan hanya menjadi menara gading yang hanya berkutat di kampus tapi harus memberikan manfaat di masyarakat.

Rektor berharap, jalinan silaturahmi dengan DPRD Prov. Banten dapat terjalin dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan negara.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Prov. Banten, Hj. Nuraeni, S.Sos., M.Si., mengungkapkan, salah satu tujuan kunjungan dalam rangka silaturahmi. Melihat sepak terjang Unisba dalam pembentukan Provinsi Banten, beliau menilai beberapa proses kajian akademis terdapat sumbangsih pemikiran dari Unisba untuk dapat merumuskan UU 32 tentang pembentukan Provinsi Banten.

“Unisba sudah hafal banget dari rancangan naskah akademik bahwa Banten sudah layak menjadi provinsi sendiri. Itu sumbangsih Unisba yang telah melahirkan kami dan bentuk tanggungjawab Provinsi Jawa Barat yang mengikhlaskan Banten menjadi provinsi sendiri,” terangnya.

Wakil Ketua DPRD Prov. Banten  ini mengakui, peranan akademisi juga dibutuhkan dalam menunjang pemberlangsungan percepatan pembangunan baik di Jawa Barat maupun Banten. “Saya  meyakini lulusan Unisba ini banyak berasal dari Banten yang menghasilkan generasi intelektual muda maupun yang sudah sepuh. Semoga generasi yang dilahirkan Unisba bisa membawa nama unisba  terutama dalam mengawal percepatan pembangunan,” ungkapnya.

Selain dalam rangka silaturahmi, kunjungan ini juga berkaitan dengan perbandingan dalam rangka kerja sama penyusunan naskah akademis dalam rancangan peraturan daerah terutama pasca tsunami yang beberapa waktu lalu melanda Banten. “Butuh sesuatu pola pemikiran bagaimana Banten disaat pasca tsunami ada konsepsi kedepan bagaimana wilayah perairan tidak terdampak seperti sebelumnya,” katanya.

Beliau pun meyakini, Unisba merupakan universitas yang tidak diragukan lagi dan ternama karena melihat banyak hasil-hasil kajian yang sudah dilakukan dan kerja sama yang dipercayakan baik secara nasional maupun daerah.

“Kenapa tidak Provinsi Banten melakukan hal yang sama untuk melakukan suatu perbandingan antar universitas lokal, Jawa Barat dan lainnya. Jadi tidak hanya satu sudut yang kita dapatkan dari sisi analisa naskah akademis tapi beberapa analisis yang dilakukan,” terangnya.(Eki/Sari)

 

Press ESC to close