Dosen Psikologi Harus Bergelar Doktor

 

Dekan Fakultas Psikologi Unisba, Dr. Dewi Sartika, Dra., M.Si (ketiga dari kiri) didampingi dosen Fakultas Psikologi,Stephani Raihana H., S.PSI, M. PSI (paling kanan) memberikan penghargaan kepada mahasiswa berprestasi dalam prosesi Milad Fikom Unisba ke-45, di Aula Unisba, Kamis (2/08).

KOMINPRO-Dalam rentang usianya yang ke-45 tahun, Fakultas Psikologi Unisba telah tumbuh menjadi fakultas yang matang dan menorehkan banyak pretasi. Namun, siapa sangka di balik itu semua terdapat perjuangan berat yang dilalui oleh para pendiri Fakultas Psikologi Unisba dan belum diketahui secara pasti kebenarannya oleh sebagian orang, khususnya masyarakat Unisba.

Hal tersebut disampaikan Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi. SH., MH saat memberikan sambutan dalam peringatan Milad Psikologi Unisba ke-45 di Aula Utama Unisba, Kamis (2/08). Selain diisi Orasi Ilmiah, acara ini juga menjadi ajang pemberian penghargaan kepada mahasiswa berprestasi baik dalam bidang akademik maupun olahraga.

“Berbicara mengenai visi dan misi Unisba, saya rasa semakin ke sini orang-orang semakin lupa. Maka untuk menjaga  agar sejarah tidak terputus, perlu adanya upaya yang dilakukan, misalnya dengan membuat buku khusus yang membahas tentang sejarah Fakultas,” ujarnya. Acara ini, lanjut Rektor, dapat menjadi momentum yang tepat bagi para dosen untuk membuat sebuah buku mengenai sejarah Fakultas Psikologi Unisba.

Dalam dokumen resmi Unisba,  Fakultas Psikologi resmi berdiri pada tahun 1972. Namun, mengingat sarana dan prasarana pada saat itu belum memadai, mahasiswa Psikologi Unisba di sebar ke berbagai Fakultas Unisba maupun Universitas lain. Pada tanggal 1 April 1973 Fakultas Psikologi Unsiba akhirnya resmi ditetapkan melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada saat untuk program sarjana muda. Dikisahkan Rektor, untuk izin mendirikan Fakultas kala itu harus setengah-setengah (D3) dan tidak bisa langsung (S1). Tahun 1973 Fakultas Psikologi menerima mahasiswa pertama dengan jumlah 15 orang. Kemudian, dari 15 ini mengikuti ujian sarjana muda negara dan yang lulus sebanyak 10 orang.

Salah satu upaya dalam memelihara, menjaga dan merawat Fakultas, kata Rektor, adalah dengan cara tidak melupakan sejarah. Moment ini juga bisa dimanfaatkan semua fakultas agar tidak kehilangan arah perjuangan Unisba secara keseluruhan dan arah perjuangan fakultas masing-masing.

“Harus kita akui, semakin ke sini pewarisan nilai-niali sejarah semakin kabur. Saya menerima informasi 90% karena waktu itu masih ada pendiri Unisba. Ke depan, mungkin informasi yang diterima generasi selanjutnya akan semakin berkurang jika tidak ada dokumen pasti,” katanya. Dia menambahkan, untuk membuat sejarah dosen bisa memulai dengan melacak dengan mewawancara senior, alumni, orang tua, atau sesepuh Unisba.

Sementara itu, Sekretaris Badan Yayasan, Dr. H. Irfan Safrudin, M. Ag. mengatakan salah satu tantangan yang harus dihadapi Fakultas Psikologi Unisba yakni bukan hanya memaparkan teori tetapi juga membangun teori berlandaskan Islam. Menurutnya, untuk menjawab tantangan tersebut Dosen Psikologi Unisba harus memiliki kualifikasi tinggi dan minimal bergelar doktor.

“Saya rasa dosen bergelar doktor itu hukumnya fardhu ain, terutama dosen Psikologi.  Hal ini sangat berpengaruh dengan bagaimana cara dosen bisa lebih memimpin, dan melakukan dialog,  karena dalam konteks penelitian atau kritik yang berkaitan terhadap ontologi, aksiologi dan epistimologi berada dalam nilai strata yang tinggi,” jelasnya.

Ketua Milad sekaligus dosen Psikologi Unisba, Muhammad Ilmi H.,  Drs. M.Psi, mengatakan, rangkaian kegiatan Milad tahun ini mengusung tema  “Save Our Family For Better Indonesia”. Pada peringatan Milad tahun ini, diselenggarakan beberapa rangkaian kegiatan, yaitu We care (Konseling Gratis bersama Dosen dan alumni Psikologi Unisba), pembagian sembako kepada Tata Laksana dan Panti Jompo, Talkshow Ayah Hebat yang diikuti para ayah yang ada di lingkungan Unisba, Seminar bertajuk Menjadi Orang Tua Hebat Bagi Generasi Alfa, Kompetisi Ilmiah antar mahasiswa, Temu Kangen bersama 600 Alumni Psikologi Unisba, dan Orasi Ilmiah “Psikologi Islam Sebagai Suatu Pendekatan untuk Memahami Tingkah Laku Manusia”.

Dia juga bersyukur karena rangkaian kegiatan milad ini dapat berjalan dengan lancar dan mengundang antusias peserta dari berbagai kalangan. ”Alhamdulillah untuk kegiatan We Care sendiri, kita berhasil menangani 100 orang dalam sebulan yang ditangani oleh 80 konselor. Mungkin ini juga bisa menjadi pertimbangan bagi Universitas untuk membangun lembaga konseling bagi mahasiswa,” tuturnya. Feari/Sari

 

 

 

Press ESC to close