Dosen Prodi Farmasi FMIPA Unisba Raih ‘Best Academic Presentation’ di Ajang Internasional IHSATEC 2022: 15th HASIB

KOMHUMAS-Dosen Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Islam Bandung (Unisba), apt. Diar Herawati, M.Si., berhasil meraih ‘Best Academic Presentation’ pada ajang Thailand Halal Assembly 2022 (The International Halal Science and Technology Conference 2022 (IHSATEC):15th Halal Science Industry and Business (HASIB) dengan tema ‘Soft Powering of Halal Science Technology and Innovation’  yang dilaksanakan di Chaloem Rajakumari 60 Building, Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand pada Kamis-Jumat (15-16/12/2022).

Manuskrip yang mengantarkannya meraih prestasi tersebut berjudul ‘Toxicity of Porcine Amino Acid Selective in Non Halal Pharmaceutical Compound’.

Diar mengaku tidak menyangka bisa meraih prestasi ini dan sangat bersyukur karena antusiasme luar biasa dari para peserta lain yang memberikan banyak pertanyaan.

Penelitian ini kata Diar, merupakan kolaborasi dengan lintas program studi yang di FMIPA Unisba yaitu Farmasi, Apoteker dan Statistika.

Ia menjelaskan, penelitiannya ini mengkaji hubungan antara standar halal dan penelitian terkini tentang masalah toksisitas bahan farmasi non-halal yang digunakan dalam produk farmasi khususnya gelatin yang terdapat pada babi untuk pembuatan obat.

“Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat toksisitas/resiko meracuni terhadap tubuh dari gelatin babi dibanding gelatin lainnya. Diharapkan ini menjadi landasan awal bagi para produsen produk farmasi khususnya kalangan pengambil kebijakan pemerintah, ekspert, orang-orang farmasi kemudian para pemegang otoritas pembuat undang-undang  untuk lebih aware,” ungkapnya.

Menurutnya, sangat penting menjembatani antara standar agama dan standar ilmiah sehingga konsumen produk farmasi dapat lebih terlindungi.

Diar mengungkapkan, penelitiannya tersebut sudah terpatenkan oleh Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan no IDS000004238 dan IDS000004181. “Ini menunjukkan pembuktian bahwa penelitian kami bisa dimanfaatkan oleh khalayak luas,” ujarnya.

Kedepan ia mengatakan, bersama timnya akan membangun jembatan untuk merumuskan  industrialisasi melalui PT Uzma Prima Sinergi dan berkolaborasi dengan peneliti dari Chulalongkorn University untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.

Harapannya masyarakat luas dapat lebih aware dalam mengkonsumsi suplemen dan vitamin yang halal dan tidak tergoda dengan harga murah. Disamping itu, pemerintah bisa bersinergi dengan perguruan tinggi, industri dan badan standarisasi dalam mempersiapkan sertifikasi obat halal di tahun 2026. Terakhir, support  dari Unisba bisa terus diperolehnya dengan terus meningkatkan fasiiltas termasuk sumber daya yang mumpuni dalam menunjang aktivita penelitiannya.***

Press ESC to close