KOMINPRO – Sebanyak 22 orang dosen dan 41 tenaga pendidik (tendik) Unisba melaksanakan pelatihan pemulasaraan jenazah di Student Center Unisba, Selasa (2/7). Pelatihan ini diselenggarakan oleh Lembaga Studi Islam dan Pengembangan Kepribadian (LSIPK) Unisba.
Ketua Lembaga Studi Islam dan Pengembangan Kepribadian (LSIPK), Dr. H. M. Wildan Yahya, Drs., M.Pd., mengatakan, tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut adalah untuk melahirkan ahli di bidang pemulasaran jenazah. Pak Wildan menilai, kurangnya pengetahuan dan pemahaman umat muslim terkait praktek tersebut, kerap kali mengakibatkan proses pemulasaran jenazah di lingkungan masyarakat tertunda.
“Seringkali proses pemulasaran jenazah terkendala atau tertunda karena kurangnya kesiapan dari masyarakat. Pemulasaran jenazah seringkali dianggap sebagai pekerjaan yang kurang berarti atau bermakna karena umumnya masyarakat takut, bahkan tak sedikit yang merasa jijik. Padahal kepengurusan jenazah yang kita lakukan akan menghasilkan pahala yang besar” ujarnya.
Pelaksanaan kegiatan tersebut disambut baik Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, SH., MH. Rektor mengatakan, hukum mengurus jenazah seorang muslim adalah fardu kifayah alias wajib sehingga tata cara pelaksanaanya harus dipelajari dengan benar sesuai syariat islam.
“Saya mohon dipelatihan ini diselesaikan dulu fiqihnya. Sebab pada prakteknya ketika membersihkan jenazah ada dilematis antara memandikan atau membasuh anggota tubuh. Jadi Fiqih Unisba harus disesuaikan jangan berbeda,” katanya.
Selain itu Prof Edi mengatakan, ketika seseorang mendapatkan amanah untuk memandikan jenazah, hendakanya dia dapat menjaga lisan untuk tidak membuka aib dari mayit. Rektor berharap, hasil dari pelatihan tersebut dapat diterapkan para peserta, minimal untuk melakukan pemulasaran jenazah di lingkungan keluarga.
“Sebagai muslim, seseorang setidaknya harus berani untuk memandikan jenazah, minimal bagi anggota keluarganya. Karena jika meminta tolong orang lain yang suka bergosip celaka, aib keluarga bisa tersebar,” jelasnya.
Selama proses pelatihan, para peserta mendapat berbagai materi dari narasumber yang meliputi Etika Menjenguk Orang Sakit, Kematian Menurut Al-Qur’an dan Hadits, Teori Pemulasaran Jenazah, dan Praktik Pemulasaraan Jenazah. (Feari/Wiwit)